keputusan

15 2 0
                                    

Kita sebagai manusia harus menerima
Takdir yang telah di tentukan
Oleh Allah SWT untuk menerima takdir
Kita dengan ikhlas.

(Muhammad El Gibran Al Fatih)


🍃🍃

Setelah melakukan sholat Dzuhur kini Syafira telah memilih baju yang akan dia kenakan untuk menemani sang Abi.

Setelah 5menit memilih baju kini Syafira keluar dari kamarnya dengan mengunakan abaya yang berwarna putih dengan di balut kan hijab pashmina yang berwana crime dan sebuah tas yang berwarna hitam yang membuat dirinya begitu cantik, dengan wajah yang tidak di ruas sedikit pun begitu juga dengan bulu mata Syafira yang tidak di hias atau di tambahin untuk memerangi warna hitam.

Syafira menuruni anak tangga satu persatu untuk menemui sang Abi yang sedang menunggu di ruang tamu.

"Assalamualaikum Abi,syafira sudah siap Abi"

"Waalaikumsalam, masyallah nak kamu cantik tenan nak,kalo kamu sudah selesai mari kita pergi"

"Makasih Abi, mari Abi keburu sore nanti bi"

"Iya nak"
Syafira dan Yusuf pergi menuju garasi mobil, sesampainya di garasi Syafira dan Yusuf memasuki mobil Pajero yang berwarna putih yang dikendarai oleh Yusuf.

Seperti kata Yusuf sebelum mereka pergi kerumah sang sahabat mereka akan mampir ke makam sang istri.

Selama perjalanan 15 menit menuju pemakaman keluarga,kini Syafira dan Yusuf menuju ke makam yang sudah mereka rindukan.

"Assalamualaikum umi"ucap Syafira memberi salam kepada sang umi.

"Assalamualaikum Dira"salam Yusuf.

"Dira coba lihat,aku kemari bersama siapa,ya aku kemari bersama putri kita lihat lah putri kita dia begitu cantik dan mirip dengan mu"ucap Yusuf.
Syafira yang mendengar perkataan sang Abi hanya mampu tersenyum.

"Umi Syafira bentar lagi akan tamat loh umi dari SMA, Syafira mau ngelanjutkan sekolah Syafira di Kairo umi, umi doakan Syafira ya umi semoga Syafira lulus dan bisa sekolah di Kairo umi, Minggu ini Syafira tamat dari SMA umi jadi Syafira minta doa nya ya umi"ujar Syafira yang sudah menangis

Setelah perbincangan dengan sang umi kini Syafira dan Yusuf sedang menuju ke rumah sahabatnya yang sudah lama tidak bertemu semenjak kematian sang istri.

Waktu menunjukan pukul 2:38 kini Syafira dan Yusuf sudah sampai di rumah sahabat yang bernama Adriansyah al Fatih.

Tok...tok...tok

"Assalamualaikum"ucap Bersama kedua nya.

"Waalaikumsalam"jawab seseorang yang berada di dalam Untuk membukakan pintu kepada seseorang.

"Maaf apa ini benar rumahnya Adriansyah al Fatih?"ucap Yusuf kepada Keyla.

"Iya,ini rumahnya, bapak mau ketemu dengan Abah saya?"

"Iya, bapak ingin bertemu dengan Abah kamu"

"Sebentar ya pak biar saya panggilkan Abah dulu, mari masuk pak"ujar Ke0yla yang memberi masuk syafira dan Yusuf.

Kayla berlari untuk memanggil Sang abah yang berada di halaman belakang bersama Abang dan ummah nya.

"Key, jangan lari-lari key, nanti kamu jatuh"
Ucap Novia kepada sang putri.

"Ummat,Abah ada tamu di depan"

"Tamu, siapa tamunya nak?"
Ucap sang Abah yang bertanya kepada putrinya.

"Gak tau bah, tapi tadi key lihat dia parubaya bah,terus dia bawa satu gadis kayak nya masih muda bah"

"Apa  itu teman Abah Yang akan datang hari ini?" Sambung sang ummah.

"mungkin iya mah, ya sudah mari Gibran ikut abah ke depan"ucap Abah kepada sang anak.

"Nggeh bah" balas Gibran.

🍃🍃🍃

Kini Gibran dan keluarganya sudah sampai di ruangan keluarga yang menampakkan dua orang yang sedang menunggu.
Ya seperti Keyla bilang satu parubaya dan satu wanita yang masih muda.

"Assalamualaikum"salam Ardi.
Ya nama Ardiansyah bisa dipanggil Ardi.

"Waalaikumsalam"jawab Syafira dan Yusuf.
Tetapi betapa terkejutnya yang berkunjung ke rumah Ardi adalah Yusuf.

"Yusuf,kamu Yusuf kan?"tanya Ardi yang membuat Yusuf memutar bola matanya malas.

"Bukan saya bukan Yusuf!"balas Yusuf yang membuat kekehan kecil.

"Apa kabar sahabat ku?"tanya Ardi.

"Alhamdulillah,saya baik,kamu sendiri?"

"Alhamdulillah saya baik, ini putri mu?"

"Iya ini putri saya perkenalkan namanya Syafira" ucap Yusuf yang memperkenalkan putrinya kepada keluarga ardi.syafura hanya bisa tersenyum kecil dan langsung menundukkan wajahnya kembali karena dia tidak mau terkena zina mata.

Begitu juga dengan Gibran dia hanya bisa menunduk dan mendengarkan saja.
"Mari Yusuf duduk dulu"ucap Ardi yang memberi tempat duduk.

"Jadi bagaimana apakah kamu sudah bertanya kepada anak mu?"tanya Ardi.

"Belum,biar nanti kamu saja yang berbicara"

"Yasudah biar kita yang bicara"keputusan Ardi. Ardi melihat istrinya yang sedang duduk bersama Keyla pun memanggil.

"Ummah, bisa buatkan makanan atau minuman mah?"tanya Ardi kepada sang istri.novia hanya mengangguk lalu pergi kebelakang untuk membuatkan jamuan makanan.

Setelah semua selesai kini Novia membawa makanan untuk di bawa ke ruang tamu.
"Permisi ini makanan nya, silahkan di makan"ucap Novia yang meletakkan nampan yang berisi makanan.

"Aduh mbak, tidak usah repot-repot mbak."ucap Yusuf tak enak.

"Gak papa, anggap aja sebagai rumah sendiri"ujar Novia.

"Ummah bisa duduk di samping Abah?
Abah ingin berbicara penting, tentang hal yang tadi pagi mah"ucap Ardi kepada sang istri. Yang di anggukan oleh Novia.

"Syafira"panggil Ardi kepada putri Yusuf yang akan di jodohkan dengan putranyanya.

"Iyah, om"ucap Syafira yang melihat Ardi tapi tidak begitu menatap.

"Jangan panggil om, panggil aja Abah"jawab Ardi.

"Iya ab-abah" ucap Syafira yang sekarang memanggil Ardi dengan sebutan Abah.


SAMPAI SINI DULU YA BESOK
KALAU MENCAPAI LEBIH BANYAK VOTE AKAN SAYA DOUBEL.

SIYUU... NEXT CHAPTER.

KALO ADA TYPO TOLONG TANDAI

BABAY..... ASSALAMUALAIKUM

Takdir Syafira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang