pergi kajian

11 3 0
                                    

*بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم* 

nafsu

seringkali nafsu yang menjadi kambing hitam atas segala hal maksiat yang kita perbuat, padahal nafsu tidaklah sepenuhnya patut disalahkan karna nafsu itu hadir juga memberikan kita pilihan, mau melakukan atau tidak, mau menerima atau tidak, kita bisa memilih. Kita bisa saja kan memilih untuk tidak melakukannya...

jangan sampai kita dikuasai oleh nafsu, tapi sebaliknya, nafsulah yang harus kita kuasai.

─ tongkrongan halal

HAY GUYS SYA KEMBALI UNTUK
MEMBAWAKAN CERITA TAPI Jangan LUPA VOTE YA.

☢️PERHATIKAN BANYAK TYPO DI MANA-MANA☢️.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
📖📖📖

Setelah dari asrama Syafira dan juga key sedang berjalan menuju ndalem.selama 5 menit Syafira dan key sampai di ndalem.dapat mereka lihat disitu ada Gibran,Abah dan Uma yang sedang berbincang.

"Assalamualaikum"ucap mereka serempak.
Semua orang melihat kearah mereka.
"Waalaikumsalam"jawab mereka, Syafira menyalim tangan suaminya dan kedua mertuanya.

"Mas, Syafira kekamar dulu ya Syafira mau bersih-bersih dulu, gerah mas"ucap Syafira.

"Iya sayang"Syafira berdiri"Uma, Abah Syafira keatas dulu ya, assalamualaikum "

"Waalaikumsalam "jawabnya.lalu gak lama dari itu Gibran pun bangkit dari duduknya.
"Uma Abah Gibran ke atas ya"

"Iya nak"jawab sang Uma, Gibran berjalan menaiki tangga lalu membuka kenop pintu dan dapat iya lihat istrinya sedang duduk di meja rias.

Ya tadi mereka juga membawa baju ganti mana tau mereka mau menginap.
"Assalamualaikum"salam Gibran.
Syafira menoleh kearah sang suami.
"Loh mas, kok kamu disini kenapa gak dibawah?"ucap Syafira sambil mengambil peci Gibran.

"Kangen"Gibran memeluk badan ramping Syafira dari belakang."sayang mas nanti malam mau ada jadwal kajian di kampung sebelah kamu mau ikut mas pergi kajian atau tidak? Sekalian buat pengalaman mu sayang"

"Tapi mas Syafira takut kalau Syafira gak bisa bagaimana?"ucap Syafira berbalik menghadap ke arah gibran.

"Buat apa kamu takut sayang?, kamu pasti bisa percaya sama mas"ucap Gibran.

"Mau ya ikut mas"ucap gibran, Syafira hanya mengangguk pasrah Gibran tersenyum lalu mencium kening sang istri.

...........

Seperti sekarang sepasang pasutri itu sedang bersiap-siap untuk pergi ke kampung sebelah untuk menggelar sebuah kajian.

"Sayang kalau sudah siap mari kita berangkat"ucap Gibran yang duduk di sofa di dalam ndalem.

Mereka memang belum pulang dan berencana akan kembali esok hari.
"Uda kok mas, mari kita berangkat"jawab Syafira, gibran mengangguk dan menggandeng tangan Syafira lalu keluar dari ndalem.

Sedikit info Uma sama Abah sudah pulang kerumah ya jadi di ndalem hanya ada Syafira dan Gibran.
Mereka memasuki mobil dan melaju keluar dari daerah pesantren.

Takdir Syafira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang