hadiah terindah

16 2 0
                                    

Janganlah pernah kamu menilai seseorang
Dari penampilannya, nilai
Lah dia dari dalam bukan dari penampilannya.

(Muhammad El Gibran Al Fatih)

11.35

Setelah selesai makan bersama kini semuanya sudah pergi ke kamar masing-masing, begitu juga dengan Syafira dan Gibran yang sudah berada di dalam kamar sejak dari tadi.

Kini Syafira sedang berada di dalam kamar mandi, sedang kan Gibran berada di tempat tidur dengan bersenderan  di kepala tempat tidur.

Setelah selesai Syafira menuju buat duduk di samping sang suami yang entah sedang mengerjakan apa. Sungguh Syafira tidak tau.

"Mas" panggil syafira sambil memegang kaki Gibran dan menggoyangkan. Gibran menghentikan kegiatan nya dan menatap sang istri.

"Ada apa?" Tanya Gibran, Syafira hanya menatap suaminya saja.

"Mas, selamat hari milad ya mas"

"Terimakasih, tadi kamu sudah mengucapkan selamat juga Kenapa mengucapkan lagi?"

"Ihh mas, tadi sama sekarang beda!" Geram Syafira terhadap Gibran, sedangkan Gibran tertawa kecil melihat tingkah laku istrinya.

"Kalo tadi kan ramai-ramai, kalau sekarang kan cuman kita berdua"sambungnya.

"Yasudah, iya-iya"pasrah Gibran.

"Mas, Syafira punya hadiah buat mas" ucapnya.

"Apa hadiahnya, mas pengen lihat"jawab Gibran. Syafira merogoh kantung bajunya dan mengambil hadiah yang akan di berikan untuk Gibran.

"Ini mas, Syafira cuman bisa ngasih ini, gak papa kan mas?" Ucap Syafira yang memberikan tasbih yang berwarna hitam dengan ada insial nama huruf depan yang berhuruf G&S yang di satukan di ujung tasbih.

Sedangkan Gibran mengambil tasbih itu dari tangan Syafira.
"Ini kamu yang buat?"
Tanya Gibran yang di anggukan oleh Syafira.

"Iya mas, yang tadi mas tanya butiran-butiran tadi, itu Syafira mau buat tasbih buat mas, mas suka?"

"Sukaaaa sekali, menurut mas ini adalah hadiah terindah buat mas, mas janji mas akan selalu menggunakan nya"ucap Gibran yang di sambut dengan senyuman Syafira yang begitu manis.

"Alhamdulillah kalo mas suka"
"Mas juga punya hadiah untuk kamu"
"Hadiah?, Buat apa mas"
"Mas, gak usah kasih Syafira hadiah"lanjut Syafira.

"Sebentar mas ambil dulu"ucap Gibran yang pergi menuju lemari dan mengambil sebuah kotak yang berwarna biru.

"Itu apa mas?"tanya Syafira yang melihat Gibran membawa kotak kecil.
Gibran duduk di samping Syafira dan menatap Syafira.

"Ini buka lah, mas tengok saja"ucap Gibran yang memberikan kotak tersebut ke tangan Syafira, Syafira membuka kotak tersebut dan dia di buat kaget Karana di dalam kotak tersebut ada sebuah cincin yang berwarna putih dengan tengah nya ada bentuk hati kecil yang di hiasi berlian di tengah hati tersebut.

"Masss, ini pasti mahal kan?, Mas, Syafira gak mau ya kalau mas belikan Syafira barang mahal, Syafira bukan cewek matre ya mas!"

"Tidak itu tidak mahal kok"jawabnya.

"Emangnya berapa harganya mas?" nahanya Syafira.

"Cuman 25 juta aja kok"jawab Gibran yang membuat Syafira melotot mendengar kata-kata Gibran'cuman' dia bilang cuman.

"Ya Allah mass, itu mahal sekali mas, mas gk boleh boros loh mas"memperingati sang suami.

"Itu tidak mahal Syafira, itu bukan apa-apa di bandingkan dengan tasbih yang sudah kamu buat untuk saya Humaira"

"Tapi mas, kita tidak boleh boros mas, kita harus menabung mass"rengek syafira yang membuat Gibran gemas dan mencubit pipi Syafira.

"Awss, sakit tau mas!"
"Lagian kamu kenapa gemas sekali sih, pengen makan kamu deh" Syafira yang mendengar memundurkan dirinya dari Gibran.

"Loh kok kamu mundur, kamu mau kemana?"

"Mas, gak usah aneh-aneh ya mas!"
"Siapa juga Yang mau aneh-aneh, udah sini duduk dekat mas"

"Tapi mas janji jangan apa-apakan Syafira ya mas"mohon Syafira.

"Hm"Syafira duduk di depan Gibran dengan  menatap ke arah lain.

"Sini tangan kamu"ucap Gibran.
"Mau buat apa mas, gak Syafira gak mau!"
"Udah sini tangan kamu, saya gak buat apa-apa kok" jawabnya.

"Males nanti mas Bohong!"
" Tidak Syafira saya tidak bohong"
Dengan rasa ragu Syafira memberikan tangannya kepada sang suami.

"Dari tadi gitu kek"ucap Gibran yang mendapatkan yg tangan Syafira.
Syafira hanya menyengeir saja.
Gibran memasang kan cincin tadi di jari tengah Syafira.
Kenapa tidak di jari manis? Ya karna jari manis Syafira ada cincin pernikahan mereka.

Setelah selesai Syafira menatap tangannya yang sudah di pasang kan cincin oleh Gibran.

"Cantik"ucap Gibran.
"Mas, makasih Ya mas, Syafira sayang mas Gibran"ucap Syafira sambil memeluk tubuh Gibran, yang tadi Gibran kaget dengan tingkah laku Syafira yang memeluk nya tiba-tiba sekarang membalas  pelukan Syafira.

"Sama-sama, mas juga sayang Syafira"ucap nya.

"Mas besok jadi kan?"
Tanya Syafira yang tadi dia ingat dengan janji Gibran.
"Jadi apa?" Pura-pura Gibran yang tidak tau.

"Ihh, mas besok jadikan jalan-jalan nya mas udah janji loh sama aku"ucapnya yang menginginkan janji Gibran.

"Janji apa? Perasaan mas gak ada janji toh"
Usil Gibran.

"Tau ah mas, capek Syafira ngomong sama mas" ucap Syafira yang beranjak dari tempat tidur.

"Eh, kamu mau kemana?"
"Mau ke kamar mandi!"ketus Syafira.
"Ohh, saya kira kamu mau tidur di kamar bawah"ucap Gibran, sedangkan Syafira yang mendengar itu tidak jadi ke kamar man di dan menatap suaminya yang menyebalkan itu.

"Ohh, jadi mas mau Syafira tidur di bawah?,
Ok Syafira bakal tidur di bawah" ucapnya yang mengambil bantal yang berada di samping Gibran, sementara Gibran di buat panik.

"Sayang kamu mau kemana?" Ucap Gibran, syafira yang menyadari kata sang suami di buat salting oleh diri Gibran, tapi dia tidak boleh menyerah dia harus kuat oleh kata manis Gibran.

"Mau kebawah, aku mau tidur di bawah bareng Keyla!"ucap jutek Syafira yang langsung menutup pintu dengan rapat.
Sedangkan sih pelaku bingung harus berbuat apa.

(✿^‿^)

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA.
SAYA MOHON TOLONG VOTE YA
BIAR TERUS SEMANGAT.
KALAU ADA TYPO TOLONG TANDAI
ASSALAMUALAIKUM




Takdir Syafira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang