hari milad

16 2 0
                                    


Wanita yang merendahkan dirinya
Adalah wanita yang sudah
Berpacaran dengan pria yang bukan mahram nya.
Dan berhubungan seperti layaknya
Yang sudah menikah.

(Syafira putri Anjani)

Setelah syafira sampai di dapur Syafira menemukan ummah Novia yang berada di dapur seperti sedang membuat kue.

"Assalamualaikum ummah"salam Syafira kepada Novia.

"Waalaikumsalam Syafira"jawab Novia.

"Ummah sedang buat kue ya untuk siapa ummah kue nya?"

"Ini ummah sedang membuat kue untuk suami mu"

"Hah, untuk mas Gibran ummah?"

"Iya nak, ini hari suami mu berulang tahun"jawab Novia, sedangkan Syafira hanya mengangguk.

"Maaf ya ummah Syafira tidak tau kalau hari ini hari ulang tahun mas Gibran ummah, maaf ya ummah"

"Iya Ndak papa nak, Syafira kamu bisa bantu ummah membuat kue ini untuk suami mu?"

"Bisa ummah, biar Syafira aja ummah duduk saja"

"Beneran bisa nak, ummah gak enak loh"

"Gak papa ummah, ummah kan sudah banyak bekerja dari tadi pasti ummah capek kan, ummah istirahat saja di kamar"
Memang sedari tadi Novia tidak berhenti bekerja dari acara pernikahan mereka hingga malam.

" Yasudah kalau begitu ummah mau buat teh saja untuk Abah dan Abi mu"

"Iya ummah, kalau begitu Syafira lanjutkan ya ummah"

"Iya nduk"
Setelah berbicara dengan sang ummah kini Syafira sedang sibuk membuat kue yang akan di berikan untuk suaminya.

"Oh ya aku kasih kado apa ya untuk mas Gibran?"tanya nya kepada dirinya sendiri yang bingung mau memberi apa kepada sang suami.

Setelah selesai membuat adonan kue Syafira memasuki kue tersebut ke dalam oven sambil menunggu kue tersebut matang Syafira pergi ke arah koper nya terletak di dalam kamar.

"Assalamualaikum"ucap syafira sambil membuka kenop pintu kamar.

"Waalaikumsalam"jawab dari Gibran.

"Kenapa Syafira, ada yang mau diambil?"

"Gak kok mas Syafira mau ambil barang Syafira di koper kok"
Syafira berjalan menuju koper nya dan membuka koper itu, Syafira mencari sebuah butiran-butiran tasbih yang akan dia jadi kan sebuah tasbih.

"Apa itu Syafira?"
"Oh ini, ini butiran tasbih mas"
"Kamu mau membuat tasbih?"
"Iya mas, Syafira mau membuat tasbih, mas butuh apa biar Syafira ambilkan"
"Tidak ada"
"Kalau begitu Syafira pergi ya mas, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"

Setelah Syafira keluar dari kamar milik Gibran Syafira menuju dapur dan mengeluarkan kue bolu itu sambil menghiasi kue tersebut dengan crime.

Setelah selesai Syafira pergi untuk duduk di kursi yang berada di meja makan dan membuat tasbih tersebut yang akan di jadikannya sebagai hadiah ulangtahun Gibran

Memang tadi Syafira sudah memutuskan untuk membuat tasbih saja karena pasti tasbih itu bakal berguna toh.
Setelah selesai Syafira menghampiri sang ummah.

"Assalamualaikum Uma"
"Waalaikumsalam ada apa nak?"
"Ummah kue nya sudah jadi"
"Sudah jadi ya, kalau begitu biar umah yang bawa kuenya kamu yang manggil suami mu aja gimana mau?"

"Yasudah ummah syafira panggil mas Gibran ya ummah"
"Iya sayang"
"Kalau begitu assalamualaikum ummah"
"Waalaikumsalam"

Setelah kepergian Syafira Novia memanggil Keyla, Ardi dan juga Yusuf untuk memulai rencana mereka.

"Assalamualaikum mas dipanggil ummah, katanya di suruh kebawah mas"ucap Syafira sambil membuka pintu kamar.

"Waalaikumsalam, kalau begitu mari kita turun"jawab Gibran yang di anggukan oleh Syafira.

"Ayo mas"ucap Syafira, Gibran pun mendekat ke Syafira dan menggemgang tangan Syafira.
Saat mereka turun Gibran di buat bingung mengapa rumah nya menjadi gelap seperti ini.

"Syafira ini kenapa gelap?"
Tanya Gibran.
"Syafira juga tidak tau mas"
"Yasudah biar mas lihat saklar lampu nya dulu, kamu tunggu sini aja ya"
"Iya mas Syafira tunggu sini saja"

Setelah kepergian Sanga suami Syafira memanggil ummah Novia dengan suara yang pelan.

"Ummah"panggil Syafira.
"Ummah dimana?"
Novia yang mendengar langsung menghampiri sang menantu.

"Syafira ini ummah"jawab Novia.

"Ummah mas Gibran sudah keluar mari kita ke depan ummah biar pas mas Gibran masuk kita langsung kejut kan mas Gibran ummah"

"Ide yang bagus nak, sebentar ummah panggil yang lain dulu" Syafira hanya mengangguk.

"Abah, Keyla, mas Yusuf kemari cepat"
Semua yang di panggil langsung ke tempat ummah Novia.

"Ayo Abah Gibran sudah di luar"

"Iya ummah"jawab Ardi.

Mereka semua menuju ruang tamu dan menunggu Gibran masuk.
Tidak lama suara pintu terbuka dan menandakan ada seseorang yang masuk.
Dan lampu pun menyala.

"Maberuk Alfa maberuk"

"Alaika maberuk, maberuk Alfa maberuk "

"Yaumil lazika maberuk"

Suara nyanyian yang dinyanyikan oleh Syafira dan lainnya. Syafira menghampiri Gibran sambil membawa kue yang tadi Syafira buat.

"Selamat ulang tahun mas Gibran"ucap syafira, Gibran hanya menggeleng saja ada saja tingkah keluarga nya.

"Astaghfirullah" ucap Gibran yang membuat Syafira heran kebingungan.

"Ihh, mas kok istighfar sih, mas gak suka kalau di kasih kejutan"kesal Syafira.
Gibran hanya menggeleng.

"Bukan begitu Syafira"
Ucap Gibran sambil memegang bahu Syafira.

"Terus apa, kenapa mas Gibran istighfar tadi"

"Tadi saya hanya kaget saja Syafira" ucap Gibran sambil mencium kening Syafira dengan sayang.

Yang lainnya hanya tertawa atas tingkah dari pengantin baru ini.

"Mas cepatan potong kuenya"ucap Syafira.

"Iya, mana pisaunya Sama piringnya?" Ucap Gibran Syafira langsung memberi yang di butuhkan oleh Gibran.

Setelah selesai memotong kue saatnya memberi suapan.
Suapan pertama Gibran memberikan kepada sang ummah setelah itu Syafira, Ardi, Yusuf, dan Keyla.





TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA.
SAYA MOHON TOLONG VOTE YA
BIAR TERUS SEMANGAT.

ASSALAMUALAIKUM

Takdir Syafira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang