》Efek dan Kondisi

1.4K 103 0
                                    

Bacalah dengan tenang dan teliti. Mohon dibantu apabila terdapat typo mohon diberitahukan 🙏 Book, ini memiliki unsur BxB dan Shipper dari Naruto dan Boruto. Kim hanya meminjam karakter dari Anime tersebut. Karakter tetaplah milik Kishimoto - san seorang. Berikan Vote dan Comment kalian. Biar Kim semangat nulisnya. So, lechugo!

••••••••••■■■■■■■■■■••••••••••

"Ya, itu benar Shikadai. Itu adalah jenis Rasengan baru. Dan, kutekankan satu hal Rasengan tanpa nama itu sangat berbahaya. Karena efeknya tergantung dari kemauan Boruto itu sendiri," ucap Sumire kembali menjelaskan ucapannya.

Hal itu, membuat semua orang terkejut bukan main. Bahkan, Kawaki yang mendengarnya saja masih tidak percaya. Dalam waktu kurun 3 tahun, Boruto menciptakan Rasengan baru ?

"Layaknya Matahari dan sistem tata surya, Boruto tidak akan tersentuh karena rasengan itu mengitari tubuh Boruto. Untung saja Kawaki langsung dengan cepat menghindar dari rasengan itu karena jika sampai rasengan itu mengenai tubuh Kawaki maka percayalah," ucap Sumire menghentikan ucapannya lalu menatap mereka satu persatu di dalam ruangan itu. Ia menghela nafas sekali.

"Hanya kematian yang akan dihadapi Kawaki. Seperti layaknya tata surya yang terus bergerak. Efeknya akan terus ada di tubuh korban sampai tata surya di dunia ini berhenti," ucap Sumire membuat semua orang bungkam dan tak percaya dengan penjelasan dari Sumire mengenai kekuatan baru dari Boruto. Kawaki diam diam tersenyum miring. Boruto benar benar membuatnya gila.

"Lalu, menurut penelitian ku secara pribadi. Kekuatan yang dimiliki Boruto itu sekilas mirip dengan salah satu kekuatan milik Sasuke-san," ucap Sumire lalu menatap Sakura yang masih mengalami serangan kejut akibat kekuatan berbahaya milik Boruto.

Semua orang seketika mengalihkan pandangannya dan menatap Sakura yang kini tengah berusaha mengingat kekuatan yang dimaksud Sumire.

"Chidori Nagashi, serangan chidori milik Sasuke-kun. Serangan dengan cara menyelimuti tubuh dengan petir dan serangan itu juga termasuk serangan mematikan karena dampak dari serangan itu cukup luas," ucap Sakura menjelaskan kekuatan mematikan milik suaminya itu.

Sumire menganggukkan kepalanya. Mendapati konfirmasi itu semua orang seketika lemas dan membisu.

"Hah, itulah alasan mengapa aku tidak mengizinkan kalian untuk mendekati Boru untuk sementara waktu. Apalagi dengan kekuatan dan kenyataan yang baru saja didapatkan dari mulutku. Pasti emosi dan mental nya saat ini tidak stabil," ucap Kawaki lalu mengusap gusar wajahnya sendiri. Semua nya menoleh ke arah Kawaki saat Kawaki menyebut Boruto dengan panggilan "Boru".

Mereka semua menganggukkan kepalanya. Sepertinya, apa yang dikatakan Kawaki saat ini adalah yang terbaik. Menjauh dari Boruto sampai emosinya terkendali atau paling tidak stabil.

Kawaki menghela nafas lelah, mengusap wajahnya sendiri, menundukkan kepalanya lalu menjambak pelan rambutnya sendiri. Shikamaru menghela nafas sepertinya saat ini Kawaki butuh ketenangan. 

Shikamaru menatap satu persatu orang yang ada di ruangan itu lalu menghela nafas dan menganggukkan kepalanya. Mengerti tatapan yang diberikan Shikamaru, satu persatu orang mulai meninggalkan ruangan.

Sebelum pintu tertutup, mereka menatap lurus dan sendu ke arah Kawaki yang kini membelakangi mereka dengan pundak yang bergetar dan suara brankar yang dipukul berkali kali dengan tangannya.

Suara pintu yang tertutup itu membuat senyuman lebar kini muncul di wajah Kawaki. Ia kemudian menelentangkan tubuhnya dan menutup wajahnya dengan tangan kirinya. Suara kekehan kecil itu terdengar, sialan !

Ia benar benar menikmati sandiwara bodoh ini. Kawaki berusaha menenangkan diri lalu mengangkat tangan kirinya dan menatap tangan nya yang perlahan mengepal.

"Aku akan memilikimu, Uzumaki Boruto," desis Kawaki penuh dengan penekanan lalu berakhir dengan tidur dengan rasa puas yang menghantam tubuhnya.

Waktu berjalan cukup cepat, jam menunjukkan pukul 8 malam. 4 jam setelah mereka meninggalkan sosok Kawaki di ruang inapnya untuk beristirahat.

Di ruang pertemuan Kantor Hokage saat ini dihadapi dengan kesunyian. Shikamaru dengan jelas melihat betapa hancurnya Kawaki karena kehilangan sosok Boruto.

Ia mengusap gusar wajahnya sendiri. Tapi, ia bersyukur Hinata dan Naruto masih memiliki peluang hidup yang sangat besar. Meskipun saat ini keberadaan mereka tidak diketahui.

"Tuan Hokage, saya ingin memberikan hasil pemeriksaan Tuan Kawaki," ucap seorang pria yang masuk ke dalam ruang pertemuan.

Semua orang mengangkat kepalanya dan menatap orang itu. Shikamaru mengangkat tangannya seolah mengijinkan pria itu untuk berbicara. Pria itu membuka berkasnya dan mulai membaca berkas itu.

"Untuk saat ini kondisi fisik Tuan Kawaki baik baik saja. Untung saja efek dari serangan peng...," ucap pria itu terhenti saat pintu terbuka lebar membuat semua orang langsung menolehkan kepalanya menatap ke arah orang yang kini ada di depan pintu menatap tajam ke arah pria yang memberikan informasi pada mereka.

"Lanjutkan ucapanmu, maka akan ku potong lidahmu," ucap Kawaki penuh dengan penekanan dan segel karma yang sudah aktif.

Semua orang berdiri, Mitsuki dengan cepat berdiri dihadapan Kawaki saat Kawaki hendak melangkahkan kakinya mendekat kearah pria itu. Kawaki menatap tajam Mitsuki.

"Minggir, Mitsuki," ucap Kawaki penuh dengan penekanan. Tapi, Mitsuki sama sekali tidak gentar dan berpindah tempat. Kawaki mengepalkan tangannya.

Mitsuki menghela nafas dan memegang kepalan tangan kanan Kawaki yang kini melukai tangannya sendiri. Ia menatap tajam genggaman tangan Mitsuki lalu beralih pada mata milik Mitsuki.

"Kawaki, berpikirlah dengan baik. Apa Boruto akan senang jika kau melakukan ini ?," ucap Mitsuki membuat Kawaki seketika terdiam dan berkedip beberapa kali. Mitsuki melihat karma di tubuh Kawaki kini perlahan menghilang.

Tubuhnya yang belum sehat sepenuhnya seketika limbung ke depan. Shikadai dengan cepat mendekat ke arah Kawaki dan Mitsuki yang kini membiarkan tubuhnya menjadi tumpuan tubuh Kawaki.

"Kawaki, jangan bodoh. Kondisimu belum stabil," ucap Shikadai memperingati Kawaki kemudian membantu Mitsuki untuk membopong tubuh Kawaki menuju sofa panjang lalu menidurkannya disana.

Sakura dengan wajah sedih memberikan infus kembali ke tubuh Kawaki. Belum sempat Kawaki berbicara, matanya tertutup akibat obat penenang yang diberikan Sakura.

執着。(Obsession)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang