》Bertemu Kembali

1.6K 130 3
                                    

Bacalah dengan tenang dan teliti. Mohon dibantu apabila terdapat typo mohon diberitahukan 🙏 Book, ini memiliki unsur BxB dan Shipper dari Naruto dan Boruto. Kim hanya meminjam karakter dari Anime tersebut. Karakter tetaplah milik Kishimoto - san seorang. Berikan Vote dan Comment kalian. Biar Kim semangat nulisnya. So, lechugo!

••••••••••■■■■■■■■■■••••••••••

"Hah, kondisi Kawaki secara fisik maupun mental tidak stabil," ucap Sakura kemudian berjalan ke arah pria itu yang tubuhnya masih bergetar karena ketakutan.

Sakura mengambil berkas itu kemudian mengijinkan pria itu pergi dari sana. Suara pintu ruang hokage tertutup, Sakura kembali mengecek berkas itu dan menganggukkan kepalanya untuk mengonfirmasi ucapannya. 

"Maaf, maafkan aku," racau Kawaki menggelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Sakura meneteskan air matanya kemudian meletakkan berkas itu di meja lalu mendekati Kawaki dan duduk di pinggir sofa.

Semua orang yang ada di ruangan itu mengalihkan pandangan mereka karena tak kuat melihat sosok Kawaki yang mereka kenal kini nampak tak berdaya. 

"Aku mohon. Jangan pergi, tolong hiks..," racau Kawaki dengan bulir air mata yang kini mengalir deras.

Nafasnya kini tak beraturan, Sakura yang panik dengan cepat menyuruh suster yang berjaga di dekat pintu mendekat sambil membawa alat bantu pernafasan. Dengan cekatan, Sakura memasang alat bantu pernafasan itu ke Kawaki. Yang kini mulai bernafas dengan baik.

"Setelah menculik Naruto dan Hinata, mereka membuat ingatan Boruto menghilang dan juga memanipulasi pikiran Kawaki. Tapi, syukurlah Kawaki kembali mengingat semuanya.
Sepertinya, efek dari hilangnya ingatan Boruto membuat dirinya mengalami rasa sakit di kepala," ucap Shikamaru pada Sakura yang kini tengah memberikan pengobatan pada tangan Kawaki.

"Itu pasti terjadi, Shikamaru. Itu karena benturan ingatan," ucap Sakura kemudian menatap tangan Kawaki yang kini sudah membaik.

Sakura memandang Kawaki lalu mengelus pipinya. Semua orang menghela nafas dan kemudian kembali duduk ke kursi masing masing. 

"Aku tidak tau respon apa yang diberikan oleh Naruto jika melihat anak laki lakinya nampak tak berdaya seperti ini. Naruto dan Kawaki sama, mereka lemah dan bodoh dalam hal percintaan," ucap Sakura dengan suara yang bergetar namun dibalas anggukkan dari semua orang yang ada di ruangan itu menandakan mereka menyetujui perkataan Sakura.

•••

Satu bulan semenjak kejadian itu penyerangan kembali dialami oleh Desa Konoha. Semua orang berusaha untuk memusnahkan Tsumeaka milik Code yang tersebar di sekitar Konoha, mereka datang lebih banyak dari sebelumnya.

Suara teriakan mengalihkan pandangan semua orang. Pandangan mereka teralihkan pada sosok Boruto yang mengayunkan pedangnya menebas beberapa makhluk sialan itu.

"Kusanagi ?," ucap Sakura tanpa sadar membuat Kawaki menolehkan kepalanya menatap bingung pada Sakura. Sakura masih dalam keadaan menatap Boruto tersenyum kecil.

"Katana milik Sasuke," ucap Sakura kemudian kembali ke tugasnya untuk membantu orang orang yang terluka. Kawaki tersenyum dan kemudian mendekat ke arah Boruto.

Sebesar apa perubahan kekuatan milik Boruto ? Ia bahkan sama sekali tidak mengaktifkan segel karmanya. Tapi, mata Kawaki teralihkan pada seluruh makhluk sialan yang tewas karena tebasan kusanagi milik Boruto.

Semua orang disana bernafas lega saat berhasil mengalahkan Tsumeaka itu. Boruto juga nampak menghela nafas lega. Ia memasukkan kusanagi kembali ke sarung katananya.

Ia menatap sekitar lalu membalikkan badannya berniat untuk pergi dari sana. Wajah Kawaki kembali menjadi sendu menatap Boruto yang mulai berjalan menjauh darinya.

"Boruto, bisa kau tinggal di Konoha untuk beberapa hari saja ?," tanya Inojin yang mengetahui semua kejadian sebenarnya yang dialami oleh Kawaki dan Boruto maupun Nanadaime dan Hinata- sama.

Boruto menghentikan langkahnya tanpa membalikkan badannya ke belakang lalu menghela nafas jengah.

"Jangan tertipu dengan semua ucapan Kawaki, Inojin. Peringatan ini bukan hanya untukmu saja tapi semua orang. Dia hanya membuat sandiwara palsu. Aku tidak sakit. Aku tidak melupakan apapun. Dan, yang paling penting," ucap Boruto menolehkan kepalanya ke belakang dengan tatapan tajam menatap Inojin.

"Aku tidak punya hubungan apapun dengan makhluk penuh sandiwara seperti Kawaki. Menjijikan," ucap Boruto berdecak tak suka lalu meludah ke tanah merasa jijik dengan perkataan Inojin.

執着。(Obsession)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang