》Drama Picisan (Suprise Chap, Special 4K)

1.3K 113 12
                                    

Bacalah dengan tenang dan teliti. Mohon dibantu apabila terdapat typo mohon diberitahukan 🙏 Book, ini memiliki unsur BxB dan Shipper dari Naruto dan Boruto. Kim hanya meminjam karakter dari Anime tersebut. Karakter tetaplah milik Kishimoto - san seorang. Berikan Vote dan Comment kalian. Biar Kim semangat nulisnya. So, lechugo!

••••••••••■■■■■■■■■■••••••••••

Rasa pusing menyapa Kawaki, sial ! Padahal dia hanya membuat sandiwara sakit, ia malah jadi betulan sakit. Ranting yang ia sabetkan ke tubuhnya ternyata cukup berbahaya juga. Untung saja, ia tidak terlalu banyak melukai dirinya sendiri. Tapi, bukan kah dengan ini sandiwaranya semakin sempurna ?

Kawaki tersenyum, ya paling tidak ia bisa meyakinkan semua orang bahwa ia betul betul sakit. Jadi, tidak ada satupun orang yang curiga padanya. Lagipula, siapa yang mau curiga dengannya apalagi dengan kondisi dan sandiwara yang ia buat serapih ini ? Tidak ada, haha. Kawaki merubah raut wajahnya ketika pintu terbuka.

Kawaki mendongakkan kepalanya dan menatap Shikamaru dan beberapa orang penting kelima desa yang memandangnya khawatir. Kawaki menghela nafas dan berusaha mendudukkan dirinya. Dengan cepat, Shikamaru membantu Kawaki untuk duduk menyandar pada headboard brangkarnya.

"Bagaimana kondisimu ? Ada bagian tubuhmu yang sakit ?," tanya Shikamaru kemudian mendudukkan dirinya di sebuah kursi tepat disamping Kawaki. Kawaki mendongakkan kepalanya dan menatap Hokage ke Delapan itu lalu menganggukkan kepalanya. Dia baik baik saja.

Oh tentu saja dia baik baik saja. Apalagi, dengan pengorbanan yang ia lakukan ini berhasil membuat sandiwaranya semakin sempurna dan demi membawa Mataharinya  kembali ke Konoha. Shikamaru menghela nafas jengah dan mengusap gusar wajahnya sendiri.

"Kalau sampai Naruto melibat kondisimu seperti ini sekarang. Percayalah, dia akan mengamuk," ucap Shikamaru lalu menundukkan kepalanya. Ucapan Shikamaru itu disetujui oleh pada Kage lainnya yang kini mengitari brankarnya. Lagipula, jika Nanadaime kembali ia akan marah besar padanya.

Bukan karena kondisinya saat ini. Tapi, kondisi anaknya yakni, Boruto yang sangat memprihatinkan dan semua itu adalah ulah dari orang yang ia sendiri persilahkan untuk masuk diantara keluarganya sendiri. Jadi, ini semua atau bahkan perasaannya pada Naruto maupun Boruto itu bukan salahnya.

"Boru..," ucap Kawaki dengan suara serak dan mata yang layu. Sial, bibirnya terluka akibat terkena dahan pohon saat menuju Rumah Sakit Konoha. Shikamaru mendongakkan kepalanya dan menatap Kawaki. Ia marah, ia ingin membentak anak dari sahabatnya itu. Memikirkan orang lain terlebih dahulu dan bukan dirinya ?

Bodoh ! Naruto menurunkan salah sifat yang ia atau bahkan beberapa temannya benci. Terlalu baik dan terlalu mendahului perasaan atau kepentingan orang lain diatas perasaan atau kepentingan dirinya sendiri. Tapi, Shikamaru seketika terdiam dan menatap Kawaki dengan tatapan sendu. Ia tidak mengerti.

Jelas, ia memiliki hubungan yang baik dengan Temari sejak awal. Dekat, kemudian berpacaran, lalu masuk ke tahap pernikahan. Semua berjalan dengan baik dan lancar tapi tidak dengan Kawaki. Orang orang sialan itu menghancurkan hubungan yang begitu murni dari 2 anak yang polos. Kenapa mereka setega itu ?

Ikatan antara Boruto dan juga Kawaki begitu besar. Bahkan, Kawaki rela pergi dalam kondisi sakit hanya untuk menyelamatkan Boruto. Hal yang sama sekali belum pernah ia rasakan dan tidak pernah ia harapkan terjadi pada hubungannya atau bahkan hubungan anaknya di masa depan. Ia tidak bisa menyalahkan Kawaki karena hal ini.

Ini adalah insting dalam hubungan dan ia tidak akan bisa menepis atau bahkan memotong insting itu. Semua kage melihat kondisi Kawaki yang begitu menyedihkan, luka dimana mana, keadaan yang lemah akibat duri tanaman itu, orang tua yang kini di kurung oleh orang yang tidak dikenali. Lalu, sekarang apa ?

Ia harus tegar menghadapi kenyataan bahwa selama ini ingatannya telah dimanipulasi oleh orang jahat itu bahkan sampai menghapus ingatan Boruto dan membuat kesalahpahaman diantara mereka. Mereka pasti menginginkan kehancuran Konoha. Tapi, kenapa harus lewat 2 orang yang mencintai satu sama lain ?

"Maafkan aku, Naruto. Aku gagal. Aku gagal menjaga anakmu," batin Shikamaru sambil menatap Kawaki dengan keadaan Kawaki yang ikut terdiam dan menatap Shikamaru.

"Aku tidak apa apa, Hachidaime. Sungguh," ucap Kawaki pada Hachidaime, yaitu Shikamaru.
*sebutan Hokage Kedelapan
Shikamaru yang mendengar itu menghela nafas dan memegang tangan Kawaki. Hal itu tentu saja di perhatikan oleh Kawaki.

"Boru baik baik saja, Kawaki. Sekarang ia harus istirahat total di Ruang Inap khusus," ucap Shikamaru kemudian menepuk pelan pundak Kawaki. Mendengar hal itu, Kawaki menghela nafas lega. Bahkan, ia sampai mengelus dadanya sendiri dan ditemani senyuman diwajahnya.

"Ya, tapi Boruto harus istirahat total di rumah sakit atau jika ia merasa tak nyaman di rumah sakit. Ia harus tetap ada di sekitaran Konoha agar aku bisa mengecek keadaannya," ucap Sakura yang baru saja masuk sambil mendorong troli berisi beberapa obat yang sepertinya harus ia minum. Kawaki tersenyum.

"Aku akan menyakinkan Boruto agar menetap di Konoha selama beberapa minggu. Aku janji, keadaan Boruto saat aku temukan juga sangat memprihatinkan. Aku takut, makanya aku langsung membawanya kesini. Maaf, aku pergi tanpa izin," ucap Kawaki dengan nada sedih pada Sakura.

"Tidak masalah, Kawaki. Aku mengerti kau khawatir. Sekarang kau juga harus istirahat total selama 2 sampai 3 hari. Agar kau bisa bisa senantiasa menjaga Boruto," ucap Sakura kemudian memberhentikan dorongan trolinya di samping Kawaki lalu memberikan obat yang harus Kawaki minum.

Dengan helaan nafas, Kawaki mengambil obat itu kemudian meminumnya dengan cepat. Rasa pahit itu benar benar menyiksa lidahnya. Setelah selesai, Sakura membantu Kawaki untuk kembali menidurkan dirinya di atas brangkar. Shikamaru merapikan sedikit selimut yang Kawaki pakai.

"Boruto baik baik saja. Hanya saja, saat ini dia masih dalam pengarug obat bius," ucap Sakura membaca raut wajah Kawaki. Mendengar itu, ia menghela nafas lega dan tersenyum. Rasa kantuk akibat obat itu mulai terasa dan perlahan membawa Kawaki tertidur dan menyisakan keheningan diruang inap.

"Kita harus segera mencari dimana keberadaan orang orang sialan itu," ucap Gaara yang berada cukup jauh dari brankar Kawaki yakni didekat jendela dengan tangan yang bersedekap. Tanpa diketahui siapapun, tangannya mengepal kuat. Menyalurkan perasaan marahnya pada orang yang tak punya hati itu.

"Ya, kita harus mempercepat pencarian kita pada orang orang itu. Aku takut, setelah mereka menghancurkan hubungan Kawaki dengan Boruto. Mereka menargetkan kelima desa lalu berusaha mengadu domba kita. Kita, harus menangkapnya terlebih dahulu," sambung Darui.

"Aku pastikan kali ini, dia atau mereka akan mengalami kehancuran yang sangat menyakitkan," ucap Shikamatu kemudian mengepalkan tangannya dengan wajah yang memerah marah.

"Bagaimana dengan bakat sandiwara ku ? Keren, bukan ?



















Dipersilahkan untuk mencaci maki Kawaki dan orang orang lainnya di kolom komentar >.< Tapi, tolong gunakan bahasa yang tidak terlalu kasar, yawww

執着。(Obsession)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang