"sekarang udah jam 5 belom, el?"
"uhm.. 5 menit lagi, bi."
"jam di tangan lo nganggur tuh, bi."
"nosy lo, no, kerjaan lo tuh beresin biar bisa tenggo kayak gue."
"mau nebeng lagi gak?"
"masa gue kudu nungguin lo lembur? dibilang mau tenggo juga."
"dih galak."
"emang."
kali ini sabina menengok jam di tangannya yang tadi sempat ia acuhkan keberadaannya, "2 menit lagi," batinnya.
tiba-tiba terlihat butiran-butiran air hujan di jendela ruangan yang semakin lama semakin banyak.
"lah anjir.. kok hujan?!" sabina memandang kaget ke arah jendela.
lino ikut mengalihkan perhatiannya dari layar komputer ke arah jendela, "gak jadi tenggo dong?"
sabina menghela nafas panjang, "males lah gue kalo harus ujan-ujanan," ia pun kembali duduk di kursinya seraya kembali menaruh tasnya di atas meja.
"bareng gue aja udah, temenin gue dulu," lino mengangkat kedua alisnya diikuti senyum tipis.
sabina terlihat menimbang-nimbang tawaran dari lino, "kerjaan lo masih banyak, no?"
"dikit lagi kok, bi, terus tinggal minta acc bu dewi."
sabina melirik ke arah elma, "lo pulangnya gimana, el?"
"dijemput farel," jawab elma singkat.
"enak ya punya ayang, pulang kerja ada yang jemput," ujar sabina menatap iri elma yang terlihat sudah siap untuk pulang.
elma terkekeh pelan, "yaudah gue pulang duluan ya, bi, no. dadah!"
"dadahhh hati-hati!" sabina dan elma saling melambaikan tangan.
sabina sedikit menggeser kursinya mendekat ke sebelah lino, "lagi ngapain sih, no?" tanyanya mencoba melihat apa yang sedang dikerjakan oleh lino.
"lagi ngaduk semen," jawab lino asal.
sabina refleks memukul lengan kanan lino kesal, "aw!" lino langsung mengusap-usap lengannya kesakitan.
"serius ih anjir," gerutu sabina.
"gue lagi ngerjain RAB buat projek minggu depan, bi. buset dah tenaga lo," jawab lino lalu kembali memfokuskan pandangan ke layar komputer dan mulai mengetik lagi.
"ohh," sinb mengangguk-angguk tanda mengerti, "lo laper gak, no?"
lino kembali menghentikan jarinya yang sibuk mengetik lalu menengok lagi ke arah sabina, "kenapa? lo laper?"
sabina tersenyum canggung, "hehe.."
"yaudah lo pesen makanlah."
"lo mau makan juga gak?"
"mau dong, tapi.."
sabina menatap lino bingung, "tapi apaan?"
"tapi pengen lo yang suapin," lanjut lino dengan wajah memelas.
sabina memutar bola matanya malas.
"bercanda doang elah, bi, ambekan amat."
kali ini sabina melempar bombastic side eye andalannya ke arah lino.
"btw ini kalo kita kepergok berduaan di ruangan hujan-hujan jam segini, orang kantor gak akan mikir yang aneh-aneh kan ya?" tanya sabina seraya mengedarkan pandangan ke sekitar ruangan kerja mereka yang sudah kosong.
lino mengikuti arah mata sabina lalu meliriknya jahil, "maksudnya lo mau orang kantor mikir yang aneh-aneh tentang kita gitu?"
"GAK GITU, LINO!"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
kapan nikah? ; leeknow sinb
Fanficviviz sinb + stray kids lee know AU (lokal, work life, romance-comedy, bahasa, non baku, lowercase, harsh words)