012

109 14 2
                                    

"YESAAAAA KENAPA DADAKAN SIH? LU KIRA TAHU BULAT LIMA RATUSAN DIGORENG DADAKAN?!"

"MAAFIN GUE, MBI........"

"ELMA LO KENAPA GAK BILANG-BILANG SAMA GUE KALO YESA NGAJUIN RESIGN?"

"KATA YESA GUE GAK BOLEH BILANG SAMA SIAPA-SIAPA, BINA..."

"keras banget lu bertiga ngomong anjir, tenggorokan kalian dipasangin toa apa gimana dah buset.."

"DIEM LU, JUAN."

hari ini secara mendadak yesa mengumumkan bahwa ia sudah memutuskan untuk resign dari kantor. alasannya karena ia harus ikut calon suaminya yang bekerja di malaysia untuk merantau dan menetap di negara tetangga tersebut.

setelah mengadakan farewell party sederhana dengan seluruh karyawan di kantor mereka, malam harinya yesa mengajak teman-teman kerja seruangannya yaitu sabina, elma, marselino, juan dan bayu untuk makan bersama di salah satu restoran korean bbq all you can eat sebagai farewell party yang lebih intimate.

"padahal gue udah excited banget mau jadi bridesmaid lo minggu depan, sa, sekarang malah jadi sedih.."

"sedih tapi tangan lu kaga berhenti bolak-balikin daging gua liat-liat, bi."

"kalo kaga gue balikin ntar dagingnya gosong dong, wahyu."

"WAHYU MAH NAMA BAPAK GUA."

perdebatan jenaka antara sabina dan bayu tidak pernah gagal membuat teman-teman seruangan mereka terhibur, termasuk lino yang sedang ikut membantu sabina memanggang daging dan kondimen-kondimen lainnya. tentu saja mereka berdua duduk bersebelahan. 2 bulan terakhir ini lino dan sabina sudah seperti amplop dan perangko, alias lengket terus.

"makasih udah resign ya, sa, jadi gua bisa makan-makan gratis hari ini," ucap bayu setelah jadi yang terakhir berhenti makan karena sudah kekenyangan.

"tolol anjir, bayu. SEDIH DIKIT KEK LU GUA TINGGALIN?"

"gue kira tuh lo mau LDR aja gitu sama calon suami lo, sa.."

"mana sanggup gue, el.. lagian dia udah jadi kartap disana, paling bakal ke indo kalo ada project doang.."

"jadi lo udah yakin banget mau ikut calon suami lo ke malaysia?"

"gue cinta indonesia, tapi gue lebih cinta calon suami gue, el, jadi mau gimana lagi.."

"yeuu bucin tolol," cibir juan.

"EMANG!" tegas yesa tanpa ragu.

"si yesa keknya kaga bakalan bisa tidur kalo LDR. lu kan manja, butuh belaian tiap hari."

"ihh tau aja lu, bay," timpal yesa pura-pura malu, "gue kan pengen manja-manja tiap hari, gelendotan kek anak koala."

"calon suami lu bisa skoliosis kalo lu gelendotin mulu, sa, kurang-kurangin dah kalo kata gua mah."

"goblok anjir, juan, gak usah lu artiin secara harfiah juga. maksud gue ya manja-manja sebagai pasangan, kek ni orang berdua aja," ujar yesa sembari menunjuk lino dan sabina yang sedari tadi hanya anteng mendengarkan teman-temannya itu berbincang.

"eh iya, lu berdua ni udah ditahap apa dah?" tanya juan yang ikut mengalihkan atensinya kepada lino dan sabina.

lino dan sabina kompak bertukar kontak mata yang cukup panjang, seperti bertanya kepada satu sama lain.

"udah ditahap gue ngomel kayak emaknya tiap hari."

jawaban sabina membuat lino tertawa kecil, secara tidak langsung mengiyakan.

"ohh jadi gitu, no?"

sebagai bentuk jawaban, pelan-pelan lino mengalungkan tangan kanannya di bahu sabina, lalu sedikit menarik tubuhnya mendekat. mereka berdua memang sudah mulai sering menunjukkan kedekatan mereka secara terang-terangan.

"alah ngaleng si sabina doang mah gua juga bisa kali, no."

kemudian tanpa izin dari sabina, tiba-tiba tangan kanan lino beralih meraih kepala sabina lalu..

cup!

lino mengecup lembut kepala sabina dari samping.

sabina tidak bisa menyembunyikan ekspresi kagetnya. ia refleks langsung memukul lengan lino --yang sekarang sedang tersenyum senang-- karena salting bercampur malu, setelah sadar kalau adegan mereka tadi disaksikan oleh yesa, elma, bayu dan juan.

"EMANG BUCIN TOLOL ANJIRRRR MUSNAH AJA DAH LU SEMUA!"



***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kapan nikah? ; leeknow sinbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang