will never disappear

341 27 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Kasih ibu sepanjang masa







*

"Hati-hati sayang, ini ada biji nya.. mama keluarin dulu ya sebentar"

Mama Samantha tengah sibuk memilah buah-buahan yang akan Arsa makan.
Meski sudah dikupas dan dibersihkan tetap saja naluri keibuannya masih amat besar ketika Arsa meraba buah jeruk yang sudah di pisah satu persatu namun bijinya tidak dibuang. Dia takut anaknya tersedak biji jeruk tersebut.

Sejak kepulangannya dari rumah sakit, Arsa belum mengeluarkan suaranya sedikitpun. Entah bertanya mengenai pengelihatan nya atau perihal kakinya yang mati rasa.
Mama Samantha sempat khawatir jika mental Arsa semakin hancur karna dia benar-benar diam dari sebelumnya.

"Arsa... Arsa ngga mau ngomong sesuatu sama mama? Mama rindu sama suara nya Arsa...
Nak.. mama minta maaf sudah lalai menjaga Arsa. Mama menyesal, maafkan mama ya nak.."

Arsa tetap diam seribu bahasa, tidak menanggapi sama sekali permintaan maaf dari mama Samantha.

"Bagi mama, Arsa tetap utuh.. tidak ada yang kurang sedikitpun. Mama masih mencintai Arsa sama besarnya seperti dulu... Jadi mulai sekarang Arsa jangan takut pada apapun, mama akan menemani disetiap langkah Arsa mama tidak akan pergi kemanapun. Mama janji..."

Diusapnya kepala anaknya yang masih sibuk memasukkan potongan melon ke dalam mulutnya dan mengunyahnya perlahan. Nampak acuh tak acuh pada pengakuan sang mama.
Mama Samantha mungkin bisa sedikit lega saat Arsa memilih buah alih-alih nasi atau bubur.
Sejak dia sadar Arsa benar-benar menolak untuk memakan apapun. Dia sepertinya benar-benar terpuruk dan merasa tidak ada yang tersisa di hidupnya.

Mama samantha menatap putra angkatnya penuh haru, dia begitu merasa iba dengan nasib Arsa, dia berpikir bagaimana jika hari itu Dante tidak pernah kembali ke Bali? Bagaimana nasib Arsa? Apa akan mati perlahan karena kelaparan dan dehidrasi? Atau terkena bakteri akibat proses pembusukan mayat kedua orangtuanya? Entahlah. Rasanya menyakitkan jika mengingat hal itu.

"Say, ada titipan dari Bagas untuk bayimu" suara tuan fallen mengejutkan mama Samantha saat sedang mengusap bibir Arsa yang membiru karena buah blueberry

Dangerous IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang