6. || Perjodohan?

842 68 33
                                    

السلام عليكم ورحمة الله وبركات

Ada yang nungguin ga?

Oh iya mau tanya dong kalian dari daerah mana aja ni?

30 vote dan 30 komentar untuk next chapter 🙏🏻
(Aku update kalo target vote dan komen udah terpenuhi, mau nunggu sampe seminggu atau bahkan sebulan kalo ga terpenuhi aku ga bakal update)

Mohon ingatkan jika ada kesalahan dalam part ini 🙏🏻

SELAMAT MEMBACA
Bagian VI
Perjodohan?
_________________________

Sebulan telah berlalu, Aksara tidak pernah bertemu dengan Fatimah lagi, seakan-akan Fatimah menghilang dari kehidupannya.

Aksara, bapak, ibu dan Anissa baru saja menyelesaikan makan malam setelah selesai sholat isya, kini keluarga itu tengah duduk bersama di teras rumah. Aksara dan Anissa duduk lesehan sedangkan ibu dan bapak duduk di kursi.

Sambil menikmati pisang goreng buatan ibu yang sangat enak luar biasa, hasil dari kebun di belakang rumah yang mereka tanam sendiri.

Mereka banyak berbagi cerita tentang bagaimana hari ini, kemudian menertawakan hal-hal lucu yang Anissa lontarkan

"Sa, bagaimana?" Bapak bertanya.

"Bagaimana opone toh, Pak?" Aksara bertanya balik.

Bapak tertawa meledek. "Kamu ini pura-pura lupa atau pura-pura tidak tau?"

"Apa-apaan ini, Bapak sama Mas Aksa main rahasia-rahasiaan yo dari Anissa?" Anisas kesal karena tidak tau arah pembicaraan dua laki-laki itu.

"Owalah, Ndok. Hobimu kok sitik-sitik nesu sitik-sitik nesu, plek ketiplek karo Ibumu," ujar bapak.

"Yo iyolah, jenenge anakku seng ayu," sahut ibu.

Angkasa dan bapak hanya tertawa, setiap kali berdebat dengan dua wanita paling cantik di dunia itu dapat dipastikan mereka akan selalu kalah.

"Mas mu mau Bapak jodohkan sama anaknya sahabat Bapak."

"Sing tenan, Pak?" Anissa bertanya karena tidak percaya, matanya sampai mendelik karena terkejut.

"Yo tenan."

"Mas mu 'kan sebentar lagi mau pindah ke rumah kita yang lama, Ibumu khawatir kalau Mas mu tinggal sendirian, takut gak keurusan makannya. Lagian Mas mu 'kan sebentar lagi mau wisuda, umurnya juga sudah cukup untuk menikah," timpal bapak.

"Loh, Mas mau pindah toh, Mas? Kok ndak bilang karo Nissa?"

"Yo maaf, memang rencana Mas Aksa mau ngasih tau kamu hari ini," ujar Aksa.

"Tapi kok Mas Aksa mau pindah ke rumah lama toh?"

"Di sana ada pesantren yang baru buka, Mas Aksa dapat tawaran untuk ngajar di sana," jawab Akasa.

Anissa mengangguk-angguk, kini gadis itu mengerti. "Oh pantesan rumah lama direnovasi."

"Jadi bagaimana Aksara?" Bapak bertanya lagi.

"Aksara gak suka sama Fatimah, Pak. Aksa gak cinta"

"Loh, Mas Aksa mau dijodohin sama Mbak Fatimah?" Anissa bertanya, dengan serempak Aksara, ibu dan bapak mengangguk sebagai jawaban.

Tiga hari yang lalu Aksara dan bapak bicara empat mata, bapak berniat ingin menjodohkan Aksara dengan anak sahabatnya yang tak lain dan tak bukan adalah Fatimah.

Tulisan AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang