3

302 18 7
                                    

💧{Kau Tak Bisa Kabur Manis}🔶
- - - - - - - - - - - - - - - -
ᵗᵃʳᵗᵃˡⁱ
ᵇˣᵇ
- - - - - - - - - - - - - - - -
3
- - - - - - - - - - - - - - - -

!WARNING!
BAB INI MENGANDUNG:
-KATA-KATA KASAR
-BxB
-BLOOD/DARAH
-PEMBUNUHAN
-SADIS¿?

DISARANKAN YANG MASIH BERUMUR 18 KEBAWAH JANGAN MEMBACA CERITA INI

CERITA INI TIDAK PATUT UNTUK DI LAKUKAN DI DUNIA NYATA

CERITA INI ADALAH CERITA KHAYALAN

~SELAMAT MEMBACA~



Zhongli merenung..

"Apa yang terjadi denganku..?"

"Aku tak faham tentang kehidupanku sendiri.."

.
.
.
























































.
.
.





























"Keluar dari sini..."

"Bagaimana caranya..?"









"Aku hanya ingin keluar dari sini"
Ucap Zhongli.




"Kau lari dari sini, sama saja kau memilih jalan yang salah, Zhongli."

Childe berjalan dan berhenti tepat di depan pintu sel penjara. Menatap Zhongli yang matanya sudah berkaca-kaca.

Childe membukakan kunci sel penjara lalu masuk menghampiri Zhongli. Lalu duduk di samping zhongli.

"Zhongli. Aku tahu kau sekarang berapa di titik lemah. Namun, sadarkah kau telah membuat banyak masalah dan dosa menimpa mu?"

"Kau bayangkan Zhongli, seorang anak yang tak bersalah, kau bunuh anak itu dengan sadis.."
"Coba kau bayangkan betapa sakitnya dia menahan rasa sakit itu"

"Zhongli, ku mohon berhentilah membunuh orang, aku yakin kau bisa membedakan yang mana buruk dan baik"

"Menangis itu boleh, Zhongli. Pria sekuat apapun ia akan menangis ketika ia sedang berada di titik lemah.."

".. Kau tak sendiri Zhongli. Ada aku. Ajax Tartaglia."

Childe memegang kedua pipi Zhongli. Zhongli melihat wajah Childe.

Entah kenapa mata Zhongli melihat se akan-akan pria didepannya adalah Ajax dewasa.













. . . .

"Hahahaha! Kau tak akan bisa menangkapku!"

Ajax bermain lari-larian dengan Zhongli.

Zhongli terus mengejar Ajax, namun Zhongli terjatuh.

"Aww.."
Zhongli meringis kesakitan melihat lututnya berdarah.

Ajax melihat Zhongli yang teduduk langsung mendekati Zhongli secepat mungkin.

Lalu Ajax melutut dan melihat lutut Zhongli mengeluarkan darah.

Mata Zhongli berkaca-kaca.

"Jangan menangis! Aku ada handsaplast"

Ajax mengelurkan handsaplast lalu membukakan kemasan tersebut lalu menempel dengan pelan pelan menempelkan handsaplast di lutut Zhongli.

Namun Zhongli tak kunjung merasa lebih baik.

Kau Tak Bisa Kabur ManisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang