♬ Happy Reading ♫
Askia masih memikirkan ucapan Ayahnya, jika dia ke Jakarta bagaimana dengan Rani? Sahabatnya itu masih takut bertemu dengan mantannya. Tapi dia juga ingin mencari orang yang mencelakai kakak kesayangannya.
“ARGH GUE HARUS GIMANA?!” dia sudah sangat frustasi dengan ini semua.
Ting!
Suara notifikasi berhasil mengalihkan pandangannya, dia langsung mengambil handphonenya yang berada di nakas.
Alda
Om Yudi tadi nelpon gue buat beli seragam sekolah dan lainnya buat keperluan lo di Jakarta, lo mau pindah?Askia Fhira
Iya, tapi gimana sama Rani?Alda
Gausah pikirin itu, kita harus fokus cari siapa pelaku itu.
Soal Rani biar gue urus, gue bakal suruh dia buat pindah ke sekolah Bunda, soal biaya gue yang tanggung.Askia Fhira
thanks, AlAlda
Santai saja, Rani udah gue anggap sahabat gue sendiri.Sekarang sudah lega, dia tidak perlu lagi memikirkan Rani bagaimana saat dia tidak ada. Di Jakarta dia bisa fokus mencari pelaku itu tanpa memikirkan Rani bagaimana saat di ganggu oleh Mantan sialannya itu. Karena jika Rani bersekolah di sekolah milik keluarganya pasti sangat lah aman.
Askia mulai memasukkan baju dan barang lainnya ke dalam koper, tidak lupa juga dia memasukkan novel nya kedalam tas yang akan dia bawa juga. Besok dia sudah harus berangkat ke Jakarta, setelah makan malam dia berencana untuk ke Panti asuhan untuk bertemu dengan Rani.
Jam sudah menunjukkan pukul 19.00 waktunya makan malam, dia segera turun ke bawah untuk makan malam bersama ayahnya.
“Selamat malam, ayah” sapa Askia.
“Malam”
“Ayah, Bunda kapan pulang?” tanya Askia, dia sudah sangat merindukan Ibundanya. Bundanya sibuk mengurus cabang Butiknya yang berada di Surabaya karena mengalami masalah hingga Bunda yang harus ke sana, sudah 1 minggu Bundanya tidak ada di sini.
“Lagi di perjalanan, mungkin jam 21.00 dia sudah sampai” jawab Ayahnya.
“Oh iya, abis ini aku mau ke panti buat ketemu Rani, boleh kan?” izin Askia sambil mengambilkan lauk untuk ayahnya.
“Boleh, tapi 20.30 sudah harus ada di rumah”
Askia dan Ayahnya pun mulai makan, hanya terdengar dentingan sendok dan garpu. Di rumah hanya ada mereka berdua karena setelah selesai masak bibi langsung pulang ke rumahnya.
Setelah selesai makan dia langsung menuju ke kamarnya untuk bersiap ke panti asuhan, sebenarnya dia tidak rela meninggalkan sahabatnya itu tapi mau gimana lagi, tapi ia akan usahakan setiap minggu atau bulan diakan pulang ke Bogor.
“AYAH AKU PERGI DULU, ASSALAMUALAIKUM” pamit Askia
“Waalaikumsalam”
🪐🪐🪐
Sesampainya di sana, dia melihat Rani dan ibu panti. “Assalamualaikum” salam Askia sambil menyalami tangan wanita paruh baya yang duduk di sebelah Rina.
“Waalaikumsalam, tumben kesini. Ada apa?” tanya Rani heran, bagaimana Rani tidak heran baru kali ini Askia main kesini saat malam hari biasanya waktu pulang sekolah saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Askia & Khalan
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA!! Askia Faahira. Dia merupakan murid baru di SMAN 11 JAKARTA meskipun masih murid baru, dia berhasil membuat salah satu mostwanted jatuh cinta padanya. Tentu saja dia pindah bukan tanpa alasan, tapi ini perintah ayahnya yang meny...