Marah penyebab merugi

10 6 1
                                    

WANGIMU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WANGIMU

Di balik senyummu yang mempesona,
Tersembunyi rasa yang tak terungkapkan
Dalam setiap tatapanmu yang penuh arti,
Ku temukan rasa yang tersembunyi, begitu menggoda

Oh, indahnya bak buket yang ku pegang
Seperti bunga yang mekar di taman hati
Mengalir dalam setiap detak jantung,
Menyatu dalam jiwa, tak terpisahkan sejati

Seperti sekuntum mawar yang merekah,
Dalam keindahan dan wangimu yang mempesona
Cintaku bersemi seperti bunga yang tumbuh,
Menghiasi hidup kita dengan cahaya yang abadi

#

Cerita

***

Di saat dia termenung dan mencoba masuk di dalam heningnya walaupun dia tak sedang hening tapi dia mencoba untuk sunyi dan tetap tenang sehingga, dia dapat mendengarkan informasi yang didapatkan dari semesta berdasarkan ketenangannya.
"Lupakan kejadian kemarin hidup di hari ini," lalu dirinya menjawab, "aku hidup di hari ini jika waktu menunjukkan itu. Aku tidak mencoba untuk mempercepat dan membuat drama seperti kalian karena, aku bintang yang hidup sendirian tidak sama lebih baik unik sendiri daripada sama karena berkoloni."
"Aku tidak pernah berharap menjadi pemenang karena, memang tidak ada seorangpun yang menginginkan aku menang tetapi, aku berharap aku menang dalam keheninganku di dalam diamku karena, aku sendiri di dalam kemenanganku tidak seperti kalian yang bergerombol dan berkelompok berkoloni, beregu-regu."
"Aku mengingat kalian mendengarkan informasi yang aku dapatkan dari orang luar sedang, dia mengatakan padaku biarkan waktu yang menjawabnya walaupun di putar-putar."
"Segala hal yang dipercepat belum tentu baik begitu pula sebaliknya."
Wanita itu pun kemudian menenangkan dirinya sembari dia mendengarkan keributan di sekelilingnya karena, dia tahu keheningan adalah kemenangan hanya akan dicapai pada saat sendiri bukan berkelompok di keramaian.
"Mbak memang manusia itu sukanya membuat orang lain ingin marah karena, pada saat orang lain bisa marah maka di situlah dia dapat mengontrolnya setiap hari," ucapan seorang wanita dengan suara serak-serak basah saat di dengarnya di perantauan tepatnya di daerah yang benar-benar kental sekali dengan ilmu kejawen.
Nyatanya ucapan itu sampai dengan hari ini masih digenggamnya karena, memang nyatanya orang-orang yang dapat dikontrol oleh orang lain adalah, mereka yang mudah sekali untuk marah dan dikompor-kompori.
So, akhirnya kehidupannya dia putar kembali apa yang membuatnya selama ini hidup tak sesuai dengan kendalinya.
Dia bertanya padanya,  laki-laki itu menjawab, "hidup dengan enjoy." Lelaki paruh baya yang sering di panggil Gus dan telah memiliki istri itu telah ku anggap sebagai pembimbing.

Bau manusia seperti mereka melekat seperti seseorang wanita yang ku temui dan terasa se-fibrasi sefrekuensi dengan ku.

Di tempat yang belum pernah ditemuinya matanya melihat sekeliling kemudian tertuju pada satu titik saat dia melihat sebuah api kecil yang sedikit demi sedikit kemudian mulai membara.
"Siapa mereka,"pikirnya.
Kaki mungilnya itu sedikit mengarah dan mendekati mereka namun sayangnya, orang yang dia lihat tak bisa melihat dirinya. Dia seolah memperhatikan dan diperlihatkan kedua makhluk yang tidak pernah ia lihat sebelumnya di sekitarnya.
"Satunya biksu gundul jatuhnya lagi kok malaikat,"ungkapnya bertanya.
Mata coklatnya itu melihat bahwa, sang biksu sedang menunduk meminta wejangan sambil memohon kepada sang malaikat tersebut.
Wanita tersebut tidak bisa meyakini apakah biksu atau biksuni, dan dia tak bisa melihat dan meyakini apakah malaikat itu juga memiliki gender feminin atau maskulin.
Sesaat kemudian dia terbangun dan dia mulai angkat badannya untuk beraktivitas seperti biasa sembari mengingat-ingat apa yang terjadi.
Sepertinya dia mulai meyakini bahwa malaikat tersebut adalah dirinya atau diri setiap manusia karena, di dalam diri setiap manusia memiliki hati yang bersih seperti cahaya. Dan seorang biksu tersebut adalah orang yang rendah hati karena dia menganggap dirinya ilmunya gundul sehingga, selalu mencari ilmu dari sang malaikat atau sang cahaya tersebut di dalam kegelapan manusia

|END|| Kisah Dan Puisi ✓ ✍️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang