Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di masa depan yang cerah dan indah, Kita berjalan bersama, tak pernah terpisah. Teknologi canggih dan inovasi yang tiada tara, Membawa dunia ke level yang lebih tinggi.
Di kota megah yang penuh gemerlap, Bangunan tinggi menjulang, tak terhingga. Kendaraan terbang melintasi langit biru, Menghubungkan kita dalam sekali hembusan angin.
Di taman-taman yang hijau dan asri, Bunga-bunga mekar dengan indahnya. Burung-burung berkicau dengan riang, Menyapa pagi dengan lagu yang merdu.
Di dunia yang penuh dengan keadilan, Kesetaraan dan perdamaian menjadi landasan. Tidak ada perbedaan, tak ada diskriminasi, Kita hidup dalam harmoni dan persaudaraan.
Di masa depan yang kita impikan, Kita menjadi pahlawan bagi generasi mendatang. Dengan cinta dan kebaikan di hati, Kita menciptakan dunia yang lebih baik.
Cerita untuk puisi Masa depan Claudius
"Aku ingin besok menjalani hidup sesuai cita-cita ku, "ungkap Claudius. "Bersama keluarga kecilmu?" tanya kakek. "Iya kek, sama kake juga sudah cukup." "Iya..iya,"balas sang kakek. Mata kakek yang berbinar memandang mentari pagi di depan teras bersama cucu kesayangannya. Lalu balik bertanya pada sang cucu, "kamu harus belajar dengan giat karena besok teknologi semakin maju kian pesat jangan sampai ketinggalan jaman. Merantaulah agar kamu sukses." "Tapi, kakek bagaimana?" "Kakek akan tetap menjagamu tanpa batas ruang dan waktu dan melihatmu di kota megah itu," tunjuk sang kakek kearah bangunan perkotaan. "Disana,"tanya Claudius. "Ya,benar." "Cita-cita mu mau jadi apa?" "Aku suka membaca, aku ingin jadi penulis." "Jadi penulis. Wah, hebat!" "Ya, aku mau menulis tentang negara yang over power, bangunan yang menjulang tinggi dengan kendaraanya bisa terbang." "Uh... imaginasi cucuk kakek bagus sekali." "Kendaraan terbang itu pesawat kan kek?" "Benar, Claudius. Kamu ingin?" "Ya, suatu hari nanti." "Baik. Tapi kamu juga harus ingat bahwa jika kamu menjadi penulis jangan lupa tulis sebuah negara yang makmur, adil, damai, dan subur." "Kenapa begitu? "Agar negara itu menjadi contoh bagi belahan dunia ini." "Siap." Balas Claudius dengan penuh semangat. Anak kecil itu menanggapi penuh suka cita tiap sang kakek memotivasi cita-citanya di masa depan. Dai riang gembira lompat ke sana kemari dengan memainkan mainan pesawat kecilnya. Di teras depan pagi itu rumah kecil mereka terlihat indah di depan terdapat hamparan tumbuhan hijau yang indah di sisi kanannya terdapat air mengalir dari aliran air terjun di belakang rumah mereka.
Tokoh utama dalam cerita ini adalah Claudius. Tujuan hidup Claudius adalah menjadi seorang penulis dan menulis tentang negara yang maju dan damai. Dia memiliki impian untuk menggunakan tulisannya untuk menginspirasi orang lain dan memberikan kontribusi positif kepada dunia.
Claudius adalah seorang pemuda yang penuh semangat dan memiliki keyakinan yang kuat terhadap kemampuannya sebagai seorang penulis. Dia ingin menulis tentang negara yang makmur, adil, damai, dan subur, sebagai contoh bagi dunia. Impiannya adalah menggunakan kata-katanya untuk menggugah perasaan dan pikiran orang lain, serta mendorong perubahan positif dalam masyarakat.
Claudius sangat terinspirasi oleh kakeknya, yang memberikan motivasi dan dukungan kepadanya untuk mengejar impian dan cita-citanya. Kakeknya mengingatkan Claudius untuk belajar dengan giat dan merantau agar bisa sukses di masa depan. Claudius mengambil pesan ini dengan sungguh-sungguh dan berkomitmen untuk mengembangkan bakatnya dalam menulis.
Dengan tekad dan kerja keras, Claudius berusaha mencapai tujuannya sebagai seorang penulis yang berpengaruh. Dia ingin menggunakan tulisannya untuk mempengaruhi pikiran dan hati orang lain, serta mendorong perubahan positif dalam masyarakat. Tujuan hidup Claudius adalah menjadi penulis yang memberikan inspirasi dan menyebarkan pesan-pesan positif kepada dunia.
Itulah tokoh utama dalam cerita ini, yaitu Claudius, dan tujuan hidupnya sebagai seorang penulis yang berpengaruh.
