"Besok, istirahat kedua ada sparring, ya?" Tanya Juanda, sembari kakinya melangkah bersama Mada menuju parkiran.
"Iya. Join, nggak?" Tanya Mada balik sembari menaiki motornya.
"Kalo Wina mau nonton, gue join," Jawab Juanda, setengah serius, setengah bercanda.
"Bucin," Tukas Mada jahil, kemudian bergerak memakai helmnya, "Duluan, Ju," Pamitnya, meninggalkan Juanda sendirian di parkiran untuk menunggu kekasihnya agar mereka pulang bersama.
"Yo, tiati,"
Tidak lama setelah Mada pergi, Juanda dihampiri oleh Winala, Syanika, Jiandra dan gebetannya Mada, Karuna.
"Halo, ayang. Halo juga peri-peri cantik," Sapa Juanda jahil, tidak lama sampai kepalanya dipukul kecil dari arah belakang. Dua kali.
"Sembarangan aja ngomongnya."
"Cowok gua itu, Dek."
Pelakunya adalah tak lain tak bukan, Sadewa Putra Manggalang dan Alleen Adiarta Mahaeswara. Yang satu pacarnya Jiandra Laksamana Madya, yang satu lagi gebetannya Syanika Arunala Tirta.
"Buset, ampun, Abang-Abang!! Gue nggak lagi ada backingan ini, udah balik orangnya. Jangan dihajar guenya, ya? Plis banget ini, mah," Sergah Juanda cepat, mengangkat kedua tangannya, defeat, berusaha melindungi tubuhnya seolah mungkin saja Alleen dan Sadewa akan betulan memukulinya karena menggoda cowok manis mereka. Padahal nggak, emang dramatis aja anaknya.
"Ada-ada aja, bocah," Ledek Alleen, kemudian ia beralih menatap Jiandra, "Ayo pulang, Ji," Ajaknya.
"Hu'um," Jiandra lantas menghampiri Alleen, "Tapi, Kakak... Aku mau mampir ke fotokopian dulu sebentar, ya? Mau nge-print makalah," Kata Jiandra, naik ke atas motor milik Alleen setelah dipakaikan helm oleh kekasihnya.
"Oke, sayang. Duluan, ya, semuanya," Pamitnya.
"Caca, Aru sama Wina hati-hati, ya, pulangnya. Aku duluan," Pamit Jiandra pada dua adik kembarnya dan kawan mereka.
"Oke, mas Ji!!" Sahut Syanika dan Karuna bersamaan, sedangkan Winala hanya mengangguk sembari tersenyum manis.
"Ayo, Dek," Ajak Sadewa pada Syanika setelah motor Alleen menjauh dari mereka.
"Uhm, tapi kalo aku bareng kakak Dew, Aru pulangnya gimana?" Tanyanya, menatap Karuna yang sedaritadi hanya diam memperhatikan mereka.
"Ih, kok aku? Aku ya bisa naik ojol. Gih, sana. Kamu pulang aja sama kak Dewa. Jangan ngebut-ngebut ya kakak Dew! Nanti Caca terbang, hehe," Goda Karuna pada kembarannya.
"Hih! Kamu, tuh!" Pekik Syanika tak terima, "Emang aku kertas apa?!"
"Lho, entengan juga kamu sama kertas," Tambah Winala jahil.
"Ihhh~~" Rengek Syanika manja, "Kakak Dew, liat! Masa aku diledekin?!" Adunya, buat yang lain terkekeh geli mendengarnya.
"Haha, bercanda aja itu, sayang. Bentar, deh. Kayaknya ada yang bisa Aru tebengin. Masih ada di deket halte anaknya, lagi jajan cimol, tuh. Coba aja kamu samperin, Ru. Atau mau Kakak yang ngomong ke dia? Oke, nggak?" Tawar Sadewa.
"Siapa, emangnya?" Tanya Karuna dan Syanika bersamaan. Terlihat betulan bahwa mereka memang anak kembar, haha. Ngomong aja barengan mulu.
"Ada, pokoknya. Bentar, ya," Setelah berucap, Sadewa langsung bergerak menjauh, agak sedikit berlari menuju halte bus sekolah, menemui seseorang yang tengah berdiri di sebelah Abang tukang cimol.
"Lah, belom balik juga ternyata," Sahut Juanda, terkekeh geli kala akhirnya paham dengan maksud Sadewa.
"Kamu kenal, Ju? Siapa, sih?" Tanya Winala pada kekasihnya, mendekat pada Juanda saat tangannya ditarik pelan untuk dipakaikan helm.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE MOON
Romance"Cantik, ya?" "Apanya?" "Bulannya." "It is. The moon is beautiful." COMPLETED • • • • 16+ NIKWON/WONKI au, BXB! Harsh words & curses. Be aware. DON'T LIKE DON'T READ. February, 2024. pj_enthu.