Enam

193 24 2
                                    

WARNING!!! Cw/Kiss scene!!!
Minor please be wise.

Entah apa yang tengah terjadi saat ini, tetapi suasana istirahat kedua mereka tiba-tiba menjadi sangat ramai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah apa yang tengah terjadi saat ini, tetapi suasana istirahat kedua mereka tiba-tiba menjadi sangat ramai. Banyak sekali murid-murid yang berkumpul di lapangan dalam sekolah, membuat kerumunan melingkar dengan dua orang laki-laki di tengah-tengah mereka sebagai perbincangan utama mereka.

Karuna, salah satu lelaki yang ada di dalam tengah-tengah lingkaran kerumunan itu menatap lawan bicaranya dengan kernyitan dalam di dahinya, "Ini ada apa, ya, Harsa?" Tanyanya bingung.

"Aru, gue berdiri di sini, di tengah kerumunan ini, mau ungkapin isi hati gue. Tentang hati gue yang selama ini simpen rahasia," Tutur Maharsa Sukma Thoriq dengan senyum sumringah, lelaki kelas dua, satu angkatan dengan Karuna, pernah satu kelas juga sewaktu kelas satu SMA. Tanpa mengetahui bahwa Karuna tidak suka dengan situasi saat ini, dibuktikan dengan wajahnya yang mengerut sebal.

"Maksudnya? Aku nggak ngerti, Harsa. Tolong dijelasin dengan singkat, aku ada urusan sehabis ini," Tukas Karuna dengan tatapan tak sabar, netra bulatnya beralih ke arah kerumunan para murid itu. Tidak lama sampai netranya membola lucu kala ia melihat ke arah atas, ke arah lantai dua, di mana di balkon lantai dua ada Mada berdiri di sana, bersandar pada tembok pembatas dengan satu tangannya ia gunakan untuk bertopang dagu, menatap ke arah Karuna dengan senyum miring menghiasi sudut bibirnya.

"Mada..." Bisik Karuna tanpa suara, tidak sadar bahwa ia tersenyum tipis melihat keberadaan pujaan hatinya di atas sana.

Mada terkekeh tanpa suara, tangannya kini tidak lagi menopang dagunya, "Apa?" Balasnya berbisik tanpa suara.

Karuna menggeleng pelan, kemudian kembali menatap Harsa lagi saat mantan teman sebangkunya itu tiba-tiba menarik tangannya, menggenggamnya dengan suatu tujuan, yang saat tujuannya itu di sampaikan bukan hanya membuat Karuna terkejut, tetapi semua orang yang ada di sana sama terkejutnya dengan si empunya tangan.

"Gue suka sama lo, Aru. Dari awal masuk sekolah, sampai detik ini. Would you be my boyfriend?" Ungkap Harsa dengan lugas.

"Wah, gila?! Itu anak suka sama kak Aru?? Padahal dia tau, lho, kalo Mada lagi deketin dia. Apalagi 'kan kemaren pas valentine anak-anak juga pada liat Mada ngasih hadiah segede gaban gitu ke kak Aru. Gila, sih... Gede juga nyalinya dia," Kata Djuanda yang sedaritadi memang berdiri di sebelah Mada.

Rian menggeleng heboh, tak sangka dengan keberanian Harsa di bawah sana, "Waduh, gimana, nih, bos? Ada saingan ternyata," Tambahnya, memantik api di dalam hati Mada, walaupun anaknya hanya kembali tersenyum miring tanpa memberikan ekspresi berlebih.

"Eh, ada Mada anjir di atas."

Salah satu siswa yang berada di kerumunan itu menunjuk ke arah Mada yang tengah berdiam diri di atas sana tanpa ekspresi apapun di wajahnya selain seringaiannya yang semakin lebar, hanya memperhatikan mereka dalam diam.

LOVE MOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang