CHAPTER 03

281 13 0
                                    

Happy reading✨

***
Kalo ada typo mohon dikoreksi yaa

***

Fara tengah berada di balkon kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fara tengah berada di balkon kamarnya. Ia masih memikirkan perkataan sang ayah yang membuat dirinya pusing. Apakah ini adalah keputusan yang benar?Fara juga ingin memilih pasangan sendiri tanpa dipilihkan oleh kedua orangtuanya karena menikah itu sekali seumur hidup jadi tidak mau salah memilih pasangan.

Flashback

Sehabis pulang dari kantor Fara melihat bapak dan ibu yang sudah menunggu di ruang keluarga seraya menikmati acara televisi. Fara yang niatnya ingin kembali ke kamar untuk beristirahat kegiatannya yang sudah disusun secara rapi terundur karena sang ibu yang memanggil dirinya untuk bergabung kepada pasangan suami istri itu.

"Kenapa Bu?tumben manggil Fara ada yang mau dibicarakan?" Tanya Fara mengambil duduk di sebelah ibunya. Ibu mengangguk "biar bapak saja yang bicara" kata ibu.
Bapak menyeruput secangkir kopi hitam lalu berdehem "jadi ada sesuatu penting yang perlu bapak dan ibu bicarakan" ucap beliau berusia kepala lima. Fara mengernyitkan dahinya"memangnya mengenai hal apa pak?"

"Jadi begini,bapak dan ibu memutuskan untuk menjodohkan kamu dengan Panji" ucap bapak membuat Fara melotot. Bukannya ia tak suka dengan panji namun karena memang dirinya belum siap menjalani bahtera rumah tangga dengan pria asing yang belum ia kenal lebih dalam. Fara menggeleng "bapak apa-apaan sih,bercanda yah? Nggak lucu tau pak" kata Fara seraya terkekeh. Ada ada saja tingkah bapak nya pikirnya.

Ibu menggeleng"apa yang tadi bapak bilang benar nduk,kami ingin menjodohkan kamu dengan Panji.dia itu cocok dengan kamu,dia bisa menjaga kamu dengan baik tanpa bapak minta. Kami rasa panji adalah orang yang tepat buat kamu nak, bapak dan ibu juga berharap kamu menerima perjodohan ini. Umur kamu sudah cukup untuk membangun rumah tangga bersama seseorang" kata ibu panjang lebar. Fara tak bisa menjawab apa-apa. Ia hanya memijit pelipis nya yang terasa pusing. Badan nya sangat lelah akibat pekerjaan nya yang sangat sibuk serta fisik nya juga lelah karena kurang istirahat ditambah soal perjodohan ini.

"Nanti Fara pikirkan lagi,Fara mau istirahat" ucapnya lalu ia beranjak menaiki anak tangga menuju kamarnya yang ada lantai dua.

Flashback off

Ia menyeruput secangkir susu hangat seraya mendekap tubuhnya sendiri yang terasa dingin. Angin malam berhembus kencang membuat Fara kedinginan namun tak kuncung masuk ke dalam kamar. Malam ini terlihat sangat cerah. Langit dipenuhi bintang-bintang yang gemerlapan serta bulan sabit yang terang benderang. Pikiran Fara sangat kacau ia tak tau harus bagaimana.
Deringan ponsel nya membuat ia terbuyar dari lamunannya. Tertera nama 'Kania' di layar ponsel nya tak mau membuat sahabatnya menunggu ia langsung mengangkat panggilan tersebut.

SANG LETTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang