CHAPTER 07

253 13 0
                                    

SEBELUM MEMBACA DIHARAPKAN VOTE TERLEBIH DAHULU!!
BELAJAR MENGHARGAI KARYA ORANG LAIN.

***

"Gimana ada yang ketinggalan nggak?"

Fara menggeleng dirinya sudah siap untuk pergi ke Jogja. Hari ini ia dengan Panji akan pergi ke Jogja karena ada silaturahmi bersama keluarga Panji,lebih tepatnya akan ada acara syukuran aqiqah keponakan Panji.

Pagi-pagi sekali mereka sudah siap dengan barang bawaan nya. Fara juga sudah menyiapkan kado untuk keponakan nya yang akan datang diacara tersebut.

Mobil berwarna hitam perlahan telah menjauh dari pekarangan rumah dinas Panji. Jarak antara Subang ke Jogja membutuhkan waktu sekitar kurang lebih 6 jam itupun kalau jalanan tidak macet.

Setelah menempuh waktu beberapa jam akhirnya mobil yang dinaiki Fara dan Panji sudah sampai di Jogja,rumah nenek Panji. Rumah Joglo yang letaknya agak jauh dari hiruk pikuk perkotaan ini sangat nyaman dan asri. Di sekitar rumah terdapat berbagai macam pepohonan yang mampu menghasilkan oksigen yang sehat.

"Assalamualaikum mbah, ini Panji sudah datang" ucapnya menyalami nenek putri nya.

Wanita lansia yang melihat kedatangan cucunya langsung berbinar lalu memeluk cucu kesayangan nya. Sudah lama dirinya tidak bertemu dengan Panji karena saking sibuknya pria di depannya itu.

"Ya Allah cucu mbah udah besar,ini istrimu to? Ayo-ayo silahkan masuk" kata mbah Enik.

Panji dan Fara masuk ke dalam rumah. Ternyata sudah banyak sanak saudaranya yang sudah berkumpul di kediaman mbah Enik. Seluruh anak cucu dan cicitnya kumpul jadi satu.

Panji dan Fara tak lupa menyalami saudara-saudara nya yang kebetulan sudah lama sekali tak bertemu dengannya.

"Ya allah Panji gimana kabarmu? Ini istrimu to, cantiknya" ucap Bude Eny, kakak pertama mama Anjani yang sekarang menetap di Serang.

"Alhamdulillah baik Bude"

Panji pamit kepada Fara untuk menyusul para bapak-bapak yang tengah duduk di teras rumah sedangkan para ibu-ibu tengah berada di dapur.mereka menyiapkan makanan untuk acara nanti siang.

"Fara sekarang kerja dimana kalau boleh tau?" Tanya Bude Lastri,istri dari kakak kedua mama Anjani yakni Pakde Tono yang menetap di Makassar.

"Di Polda Jawa Barat bude" jawabnya.

Acara akan dimulai bada dhuhur dengan diawali mengaji bersama lalu dilanjutkan acara pencukuran rambut keponakan nya.

"Eh Fara kamu ini kan sudah menikah dengan Panji selama 4 bulan kok belum ngisi? maaf banget ya, tante ngomong kayak gini biar kamu introspeksi diri. Kamu tau Anggun kan anak tante yang kedua dia baru menikah satu bulan aja sudah ngisi loh apa kamu nggak mau ngecek gitu ke dokter" kata tante Nancy, adik mama Anjani.

Tante Nancy ini dikenal dengan mulutnya yang pedas dan asal ceplos kalau bicara, makanya di keluarga mama Anjani tante Nancy ini kurang disukai oleh anggota keluarga yang lain. Apalagi tante Nancy ini ibu-ibu sosialita yang suka menghamburkan harta nya untuk shopping,arisan dll.

"Hustt kalau ngomong dijaga nan,nggak baik menjelekkan sesama keluarga" bisik bude Lastri menasihati tante Nancy.

Fara yang mendengar itu hanya mampu tersenyum. Sejujurnya dirinya merasa kurang suka dengan ucapan tante Nancy yang menurutnya menyidir Fara yang belum mengandung anak apalagi di keluarga Panji sudah banyak cucu-cucu mbah Enik yang sudah mempunyai anak. Fara berkecil hati karena ucapan tante Nancy yang asal ceplos seperti itu.

SANG LETTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang