Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di rumah sakit
Kini jennie, prince dan junior sedang berada di ruangan ruka
Terlihat ruka yg masih blm sadarkan diri dengan luka lebam di bagian wajah, perut serta punggungnya Wajahnya pun di lapisi perban akibat rahang yg menggeser Junior yg berada di samping ruka yg terus menerus menangis Sedangkan prince hanya bisa terdiam saat melihat kondisi istrinya saat ini, terlebih jika sebenarnya ruka telah hamil anak kedua mereka Prince benar benar merasa bersalah dan tidak bisa memaafkan dirinya sendiri
Sedangkan jennie terus menerus berusaha untuk menenangkan junior
Jennie pov.
"Sayang, sudah okey? Nanti kamu sakit jika nangis terus menerus" ~ucap ku sambil mengelus punggung junior
"Biarkan saja aku sakit, papa jg tidak akan peduli dengan kami! Hiks hiks hiks" ~ucap junior dengan isak tangisnya
Junior benar benar menyalahkan prince sebagai penyebab ruka yg terbaring lemah saat ini
"Lihatlah! Ini dampaknya jika kamu tidak peka dengan istri dan anak mu!" ~marah ku
"Ini pelajaran untuk mu! Pekerjaan memang penting, tp bukan berarti kamu bisa melupakan istri dan jg anak mu! Apa kamu tidak sakit dan menyesal, saat tau jika ruka hamil anak kedua mu huh?!" ~tanya ku
"Dan bahkan ruka tidak akan pernah bisa hamil lg!" ~marah ku
"Mianhe mom, aku hanya tidak ingin memperkeruh keadaan. Aku tau jika cara ku yg kembali mendiamkan ruka memang salah" ~ucap prince menyesal
"Mama hiks hiks hiks bangun, aku mohon" ~pinta junior sambil memeluk lemah tubuh ruka
"Sayang, maafkan papa" ~ucap prince sambil mengelus kepala junior
"Tidak! Papa jahat! Hiks hiks papa tidak sayang mama!" ~ucap junior sambil menghempaskan tangan prince secara kasar, membuat prince menghembuskan nafasnya secara kasar
"Sayang, apa mama pernah mengajarkan mu untuk berkata tidak sopan dengan papa mu?" ~tanya ku, membuat junior terdiam
"Apa kamu ingin mama tau dan mama kecewa jika sikap mu terhadap papa seperti ini hum?" ~tanya ku sambil mengelus punggung junior
"Halmoni tidak tau perasan ku, mama sering menangis sendiri, mama pura pura baik baik saja di hadapan ku. Maaf jika sikap ku tidak sopan dan tidak baik" ~lirih junior sambil meneteskan air matanya
"Aku hanya anak mama, aku hanya kecewa dengan papa. Apa aku salah?" ~tanya junior, membuat tenggorokan ku terasa tercekak
