10

35 21 12
                                    

"Seluruh pengorbanan dilakukan untuk saat ini."

ִ ֹ ─── 𐘃 ─── ۫ ۪

Pagi itu, Pasukan Khusus dan anggota barunya bersiap untuk ekspedisi mereka diluar tembok. Udara penuh dengan ketegangan dan antisipasi, mengingat keberanian mereka diuji oleh kemungkinan adanya penyihir yang masih berkeliaran setelah kemunculan monster hijau.

Di area sekitar kastil, Marcel sedang mengelus-elus kudanya dengan eskpresi yang di imut-imutkan saat menatap kuda, tak heran, pria itu memang sangat menyayangi kuda yang selalu berjuang bersamanya. Marcel melakukan itu sambil mengobrol dengan Arthur. "Kita tidak akan berlama-lama di luar tembok seperti ekspedisi biasanya, kali ini kita hanya pergi sebentar, jadi tidak semua anggota Pasukan Khusus ikut dalam ekspedisi ini."

"Apakah ... ekspedisi ini memiliki persentase kerugian dan kematian yang tinggi?" tanya Arthur pada Marcel.

Marcel hendak menjawab Arthur, mulutnya terbuka seolah hendak mengatakan sesuatu. Namun, Frederick memotongnya.

"Tentunya. Apalagi musuh yang kita hadapi sekarang lebih mengerikan. Jadi, waspadalah, Arthur," sela Frederick, pria itu memang suka mengatakan sesuatu blak-blakan.

"Siapa tahu kamu dan teman-temanmu tidak selamat."

"Oi kapten! Jangan menakut-nakuti anggota baru," sahut Marcel.

Frederick mengangkat bahu, lalu berjalan menjauh dari mereka.

Setelah selesai bersiap-siap, Pasukan Khusus menunggangi kuda menuju gerbang timur, dipimpin oleh Mirko dan Frederick. Sesampai di depan gerbang, anggota Garnisun yang berjaga membukanya, mengizinkan Pasukan Khusus untuk keluar tembok. Di bawah langit pagi yang cerah, mereka melangkah keluar tembok dengan tekad dan kewaspadaan.

Langkah-langkah mereka menyingkap jejak-jejak di tanah, sementara mata mereka waspada terhadap segala kemungkinan. Suasana di antara pasukan yang penuh ketegangan, namun juga dipenuhi dengan semangat untuk menjalankan misi ini dengan baik.

Ekspedisi ini menjadi langkah penting dalam upaya melacak dan memahami ancaman yang mungkin berasal dari penyihir. Di tengah pagi yang sejuk, pertanyaan tentang keberadaan penyihir di luar tembok menjadi misteri yang harus dipecahkan oleh Pasukan Khusus dalam perjalanan mereka.

"EKSPEDISI DIMULAI. PRAJURITKU, MAJU!"

Setelah mendengar perintah dari Mirko, semua anggota melangkah maju menunggangi kuda dengan kecepatan tinggi.

Tak lama, terdengar suara yang keras dan gagah lagi dari Mirko. "BENTUK FORMASI!"

"Sampai jumpa, Matilda, Emilia," pamit Eve kepada dua temannya yang akan berpisah karena mendapat posisi yang berbeda.

"Jaga dirimu, Eve!" ucap Matilda sebelum berbalik dan pergi ke barisan sayap kiri bersama Emilia. Begitu juga dengan Eve yang segera pergi untuk bergabung ke sayap kanan.

Seluruh anggota pergi ke posisi masing-masing. Segera, formasi yang ditentukan telah terbentuk.

Seluruh formasi berbentuk lingkaran, dan terdiri dari bagian-bagian berikut:

Garda depan, barisan ini ditempati oleh prajurit yang paling hebat dan dapat diandalkan, mereka tersebar di sepanjang barisan depan seluruh formasi. Mereka adalah anggota Pasukan Khusus yang lebih sering melakukan kontak dengan monster.

Inti, mereka berada satu posisi lebih dalam pada formasi daripada garda depan. Ada kemungkinan bahwa para prajurit ini membantu menahan serangan monster di sayap kanan formasi selama ekspedisi di luar tembok.

Dendam Eve Pada Penyihir [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang