• part 3 °×^

345 31 3
                                    

Di ruang keluarga Calvindes, terdapat wanita paruh baya sedang membaca majala.

"Bun" ucap seorang gadis cantik, yang baru saja menuruni tangga,

"Iya sayang, kesini." jawab wanita paruh baya itu

"Bunda udah kasi tau kak Gala biar izinin aku ke sekolah, kan? " tanya nya yang dianggukin wanita di sampingnya.

Memang seharusnya Noela bersekolah hari ini, namun mengingat akan bertemu ketiga brengsek itu, maka ia mengurungkan niatnya dulu, dirinya juga sudah memikirkan rencana akan memutuskan ketiga manusia laknat itu, mengingat mereka saja membuat perut Neola mual.

Sodoran ponsel dari bunda nindya, membuat Neola mengernyitkan dahi.

"Ela, dari tadi handphone kamu bunyi terus, cek deh mana tau ada yang penting"jelas bunda nindya yang langsung dipatuhi oleh neola.

Raut penasaran yang tadi tercetak jelas di wajah gembul nya, berubah jadi dingin setelah tau siapa yang mengirimnya pesan.

Cioo

Elaa, kenapa gak sekolah??

Ela sakit yaa??

Kok gak dibales sih!

Ela cio kangen!

Ela demam? Mau cio jenguk gaa?

Elaa kangen nih cio nya

Ela bales dong!

Noela!

Anda telah membelokir kontak ini.
Ketuk untuk membuka....

Tidak ada kata yang keluar dari bibir ranum gadis itu, ketika sudah membaca dan memblok kontak pemuda manja tersebut.

Jika dulu Noela akan senang hati membalas pesannya dan menyuruh pemuda itu untuk datang kerumah, maka sekarang rumah ini tidak menerima kedatangan pemuda tersebut,
Mansion terlalu bersi untuk di injak pemuda kotor seperti mereka.

Gadis itu menghela napas, lalu berdiri dan berpamitan pada bunda Nindya untuk kembali ke kamar.

Noela merebahkan dirinya di atas kasur, dirinya kembali menerawang jauh tentang Cio. Dulu ia mengiranya pria berlesung pipi itu sudah jatuh cinta padanya. Namun pemikiranya hancur dan tak percaya ketika melihat Cio ikut andil dalam penyekapan nya. Mengingat hal itu rasa bersalah kian membuncah pada Galaxy dan juga Sania. Dua orang yang berusaha mati matian demi menyelamatkan nya.

Noela mendudukan dirinya secara kasar di atas kasur, matanya berkilat akan semangat.

"Gua akan minta maaf pada Galaxy dan Sania."

"Minta maaf kepada Sania terus, membangun persaudaraan yang baik dengan Galaxy, dan terakhir menjalani kehidupan yang damai" tekadnya bersunggu sungguh, dengan mata yang berbinar dan dan mengepalkan kedua tangan.

Cukup sudah, Neola tak mau lagi mengenal kata cinta, cinta itu omong kosong dan penuh akan penghianatan. Cukup sekali ia terjadi dalam lobang penderitaan tersebut.

************************


Noela berjalan gontai di kelas kelas sepanjang koridor sekolah, lemas bestfriend dirinya tak di anggap oleh Galaxy.

Sejak semalam gadis berpipi gembul itu sudah mencoba untuk akrab dengan pemuda tampan itu. namun, Galaxy selalu mengacuhkan nya, dan terang terangan tak menganggapnya ada. Sebesar itukah rasa bencinya pada Noela?

Padahal seingat Noela. Saat akhir kematiannya, Gala lah yang melawan mati matian demi untuk menyelamatkanya dari ketiga brengsek itu, inikah yang di namakan Tsundere.

Rangkulan pada pundaknya membuat Noela menoleh kan pandangannya kesamping, dan menemukan pemuda tampan dengan surai hitam legamnya.

"Huwaa! Arta! " teriak Noela, membuat Arta melotot dan dengan sekali tarikan langsung masuk ke dalam dekapan hangat pemuda tampan itu.

"Eh! Lo kenapa woi?! " peniknya. Ketika semua pasar mata tertuju padanya. Serasa jadi preman dia. Dan ini pertama kalinya dia melihat gadis berpipi gembul itu menangis di dekapannya.

Setahunya. Noela, gadis yang kuat bahkan dia masih bisa tersenyum ketika Dylan membentak nya di depan umum.

"G-gua kangen, Huwaa!"tangis Noela kembali pecah. Sedangkan Arta menganga lebar, Noela? Merindukannya?, keajaiban dunia!

Sadar akan pemikirannya, ia dengan cepat menangkup pipi gembul gadis itu, dan dengan ibu jadinya mengusap pelan bekas air mata itu.

"Don't cry, okey? I'm here." tuturnya lembut yang membuat semua pasang mata Terbelalak.

Siapa yang tak mengenal, ARTA KHAEZAN WILDAN?. Ketua OSIS sekolah ini. Pemuda tampan salah satu most wanted sekolah ini yang memiliki mulut tajam dan pedas, siapapun yang mencari masalah dengannya, baik laki laki, maupun perempuan. Habis ia cerca. Kena mental, istilahnya.

Noela membuang pandangannya ke samping, di mana ia ingat jelas ketika, arta menasehati nya dengan memutuskan ketiga sahabatnya. Ya Arta merupakan sahabat dari ketiga manusia titisan dajjal itu, jika kalian penasaran. Mengapa pemuda tampan ini tak muncul di hari kematian Noela? Maka jawabanya arta terlebih dahulu meninggal.

Pemuda itu meninggal sebulan sebelum insiden itu terjadi, alasanya?.
arta mengidap kanker otak.

Mengingat itu neola kembali terisak. Sebulan sebelum insiden bunuh diri itu terjadi, yang berarti umur Arta tersisa 3 bulan lagi.

"A-arta, jangan tinggalin gue!"

Bibir Arta tampak berkedut, melihat tingkah Noela yang tampak menggemaskan. Mata yang tampak sembab, hidung mungil yang memerah, bibir ranum yang bergetar menahan isakan. Yahh, Noela tampak menggemaskan!!

"Gemes banget, sih Elaa" geram Arta seraya menarik Noela ke dalam dekapannya, Arta jelas tak rela menunjukan raut menggemaskan gadis itu ke siswa/i yang sedang mengigit kuku gemas melihat keimutan seorang, QUEENARICEL NOELA CALVINDES.

Momen itu tak berselang lama, ketika manusia titisan dajal yang ingin Noela hindari tiba tiba sudah berdiri di depan keduannya.

"Lo ngapain meluk meluk cewe gua!"





   •

   •

   •

Noela's love Story [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang