Didalam ruangan UKS, seorang pemuda tampan tengah berbaring akibat pingsan di lapangan. Dan disamping kanannya terdapat gadis cantik yang setia menemani sampai si pemuda tersebut bangun."Arta lo itu bandel banget sii! Udah tau punya penyakit kanker, gak boleh kecapean masih aja bandel huh!" oceh gadis itu kepada pemuda tampan tersebut.
Tak lama, kelopak mata pemuda itu kian terbuka. Dan hal pertama yang ia lihat adalah seorang gadis berpipi gembul dengan muka yang di tekuk.
Pemuda itu mengerutkan alisnya ketika melihat wajah gadis itu yang terlihat kesal.
"Lo kenapa?" tanya Arta dengan nada berat.
"Huh lo itu gak boleh kecapean ngerti gak sii?! " jawab sebal gadis itu membuat Arta terkekeh. Sungguh! Muka gadis berpipi gembul itu sungguh sangat menggemaskan!
"Hehe iya iya, lo lucu banget si" ucap Arta sambil mencubit pipi gembul itu
"Sakit! Arta! " tak tega melihat wajah gadis itu Arta pun melepaskan cubitanya.
Dan interaksi keduannya disaksikan oleh keempat pemuda tampan yang duduk di sofa, keempatnya merasa tak dianggap. Ya, ampun kasian banget orang ganteng gak di anggep -_-
"Apa Cio pura pura sakit aja ya, biar dapet perhatian Ela?" batin Cio.
Tak lama, terdengar rintihan dari pemuda imut itu sambil memegang kepalanya. Yang sontak membuat kelima manusia yang di ruangan tersebut menoleh ke arahnya.
Pemuda imut itu mendongakkan pandangannya menatap Noela dengan mata yang berkaca kaca. Noela yang tak tega pun menghampirinya menepuk pelan punggung pemuda itu.
"Lo kenapa?" tanya gadis berpipi gembul itu, penasaran.
"E-ela.. Kepala Cio S-sakitt hiks" jawab pemuda itu sambil memegang kepalanya dan sambil menangis.
"E-ehh, yaudah baring aja di ranjang samping Arta." ucap Noela sambil memampah Lucio.
Sedangkan Ilyas hanya mendengus kesal, ia tau itu hanya siasat Cio. Karna sebelum kesini pemuda itu tampan sehat dan bugar.
Drtt...
Drttt
Panggilan masuk, dari ponsel Dylan sontak mengalihkan atensi mereka.
Dylan yang melihat itupun sontak berdiri, keluar bersama Ilyas. yah, ia memberi isyarat pada Ilyas untuk mengikutinya.Sedangkan Lucio? Ia tampak tak peduli, yang terpenting sekarang merengek pada Noela. Noela yang pusing pun hendak memanggil dokter, tetapi tangannya di genggam erat oleh Lucio.
__________________
Di sebuah kamar berdominan warna baby blue, terdapat seorang gadis yang merenung. Ia masih mengingat jelas ketika penyekapan nya. Dia akhirnya mengerti mengapa mimpi ketika Lucio dan semua orang tampak depresi ketika ia bunuh diri, memang, itu semua salahnya ketika ia membully orang seenaknya, dan melakukan hal lain yang lebih kejam. Yah ia mengingat semua itu,ia sangat egois! Mementingkan perasaan sendiri.
Dan untuk itu, ia akan mencoba memperbaiki takdirnya. Yahh, Noela sudah di beri kesempatan kedua memperbaiki semua kan?. Noela baru mendapatkan mimpi ketiga mantannya itu sama sekali tidak menyukai Sania!
Mereka hanya menginginkan Noela agar tidak egois dan berubah agar menjadi lebih baik. Tetapi takdir berkata lain ketika Noela menusuk jantungnya di depan kepala mereka sehingga membuat mereka bersalah dan depresi hingga meninggal!
Noela sadar sekarang Ketiga mantanya itu tidak melakukan apa apa, ia seharusnya tidak egois membenci mereka, apalagi Cio pemuda imut itu seperti kehilangan cahayanya memikirkan itu semakin membuat ia merasa bersalah!
KAMU SEDANG MEMBACA
Noela's love Story [ HIATUS ]
Teen FictionMy first story!! No plagiatlisme!i! Sebelum membaca bolehh follow dulu yaa sengg^_^ "Appreciate this story with votes and comments" ;-) Kenapa takdir seolah mempermainkannya.. Dia hanya ingin pria yang dia "cintai" mencintainya juga, Bahkan haru...