• part 9 °×^

282 22 5
                                    


Brak!

Suara bantingan pintu yang saling Bertabrakan dengan tembok terdengar begitu nyaringnya di sebuah rumah yang begitu lengang malam ini. Segerombolan orang berpakaian serba hitam memaksa masuk, dengan cara mendobrak pintu rumah.

"Cari mereka!" Titah seorang pria berkemeja putih.

"Baik, bos!" jawab se komplotan tersebut.

Tak membutuhkan waktu lama kini orang orang itu berpencar mencari mereka.

Brak!

Brak!

Brak!

Satu persatu pintu yang berada di rumah besar tersebut di buka secara kasar, mencapai keberadaan manusia di dalamnya.

"Ela, dengerin mami nak. Jangan keluar dari sini sebelum papi datang ya, ngerti kan sayang?" ujar seorang wanita yang tengah berbicara kepada seorang anak kecil berusia 6 tahun, yang sedang ia sembunyikan pada lemari berikutan kecil.

"Mamii, mau kemana?" tangan mungil gadis itu menggapai lengan wanita yang ia panggil Mami.

Wanita yang berperan sebagai Maminya itupun hanya menatap sendu putri kecilnya itu yang sudah berkaca kaca.

"Mami gak akan ninggalin Elaa.. " ucapnya meralat perkataan sangat anak.

"Mami hanya pergi sebentar, Ela tunggu di sini sampai papi datang yaa? "
Mirandari ~ yang merupakan ibu kandung dari Queenaricel Noela Calvindes, itu menggenggam erat tangan putri kecilnya.

Mengangguk. Hanya itu respon yang biasa Ela berikan pada maminya. Mira menatap lamat wajah anaknya. Kemudian menarik tubuh mungil Ela ke dalam pelukannya, memeluk erat putri seolah olah ini adalah pelukan terakhir mereka.

"Mami sayang Ela" ungkapnya seraya mengusap lembut surai gadis berpipi gembul itu.

"Ela juga sayang mamii" balas Noela.

Mira melepaskan pelukannya dan menghapus jejak air mata yang berada di kedua pipi gembul anaknya.

"Ela gak boleh nangis, Ela haruss jadi anak yang kuat okee? "

"Apapun yang akan terjadi kedepannya nanti, Ela harus nurut dan jagain papi yaa"

"Jangan bandel Elaa, ngerti kan sayang?" pesan Mira pada Ela yang di balas anggukan oleh gadis kecil itu.

"Anak pintar" Mira mengecup lama kening putrinya.  "Jangan keluar dari sini sebelum papi datang". Setelah mengatakan itu Mira mengunci lemari tersebut dari luar.

Dorr

Suara tembakan begitu bergema di dalam ruangan tersebut, setelah beberapa menit Mira mengunci lemari yang terdapat Noela di dalam nya.

Di dalam sana, Noela menutup rapat rapat bibirnya menggunakan kedua tangan kecilnya, sekuat tenaga gadis itu menahan isakan tangisnya. Dari lubang celah yang tak terlalu besar Ela menyaksikan bagaimana Mira-ibu kandungnya tertembak, ingin sekali rasanya Noela berlari dan memeluk tubuh Maminya yang sudah tak bernyawa itu. Namun, pesan pesan Mira tiba tiba saja memenuhi kepalanya.

"Ela, dengerin mami, jangan keluar dari sini sebelum papi datang. Ngerti kan sayang? "

"P-papii, Ela takutt" Lirih gadis itu, menutup rapat rapat kedua telinganya sembari terisak kecil.

Brak!

Pintu lemari yang dimana Ela bersembunyi di buka secara kasar, oleh seseorang dengan pakaian serba hitam.

"Ah, ternyata ada gadis kecil disini" kata pria tersebut sembari tersenyum.

Tubuh Noela bergetar ketakutan.

"Bos, anaknya ada di sini" teriaknya kepada seorang pria yang di panggil dengan sebutan 'bos

"Habisi seluruh anggota keluarga Calvindes. Termasuk putri kecilnya. "
Perintah seorang pria yang tengah duduk santai di salah satu sofa yang berada di ruangan tersebut. Sembari menyesap sebatang rokok.

Pria yang mengenakan pakaian serba hitam itu hanya mengangguk, dan mulai menarik pelatuk pistolnya. Mengarahkan pistolnya ke arah kepala Noela dan...

Dorr



















































"PAPII!! " pekiknya bersama dengan bangkitnya gadis itu dari mimpi buruk. Dengan nafas yang tak setabil dan keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya. Gadis itu terisak, mengingat jelas bagaimana sang mami yang tertembak di depan matanya.

Brak!

"Ela, sayang kenapa!"

Tak lama datanglah dua paruh baya dan seorang pemuda dengan wajah panik, mendekat ke arah gadis yang sedang terisak dengan keringat yang membanjiri seluruh tubuhnya. Pria paruh baya yang melihat itu segera memeluk sang putri kecil.

"Ela kenapa sayang, mimpi buruk hem?" ucap pria itu.

"Hiks hiks M-mamii, papii Ela mimpiin 'Itu' lagii hiks"  jawab gadis itu yang tak berhenti terisak.

Pria paruh baya itu terbungkam, rasa bersalah yang amat besar karna meninggalkan Anak dan istrinya. Andai ia tak pergi meeting di luar kota, andai ia bersama keluarganya, ia tak akan mungkin kehilangan istrinya. Dan membuat Noela melihat istrinya tertembak di depan matanya, dan menjadi trauma bagi Noela. Tapi apa boleh buat? Ia sudah terlambat!,

"Udah Ela gak boleh nangis lagi, disini ada papi, bunda dan  Galaxy. Ela gak perlu takut okey? " ucap papi Devin seraya memeluk Dan menenangkan nya yang tak berhenti menangis.

"Gapapa Ela, don't cry oke? Disini ada kita jadi Ela gak sendiri. Udah yah nangisnya nanti mami Ela yang lihat dari atas ikutan sedih juga oke?" ucap bunda Nindya seraya ikutan memeluk Noela, dan memanggil Galaxy untuk mendekat.  jadilah mereka berpelukan dan tidur berempat di kasur luas Noela yang tengah terlelap karna sehabis menangis.

























(Buat yang bingung alurnya, disini gua jelasin part ini yahh.


Nah jadi Noela kan ngeliat langsung Maminya tertembak nah jadii itu sebelum sahabatan dengan Dewa/Angga oke?
Nah mereka sahabatan pas Noela umur 7 thn, setelah satu tahun kejadian tragis yang merenggut nyawa ibunya. Nah disitu tepatnya satu tahun maminya jadi ia ke taman dan menangis mengingat itu. Terus dewa yang gak sengaja ngeliat Noela nangis sendiri kasian dan nemenin dia sambil duduk dan mengusap kepalanya. Nahh sejak itu mereka kenalan dan nempel kek prangko, wkkwk  papi Devin tau kalau Ela punya temen cowo namanya dewa. Terus beberapa tahun kemudian papi Devin mau menikah lagi untuk Noela yang masih kek butuh peran ibu, nah jadilah ia menikah dengan Nindya.
dan pindah ke Jakarta karna mau ngurus perusahaan di jakarta yang lagi di ambang bakrut jadi sekalian nikahi Nindya, nikahannya juga private di hadiri keluarga aja. Oke udah.

Oh iya kalau ketiga manusia tampan itu Noela udah berbaikan dan jadi temen, oke tungguin aja part seru dari Noela dan para Sesepuh, wkwkk bayy! )

Noela's love Story [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang