Langkah kedua nya terhenti di depan pintu yang berhubungan dengan rooftop sekolah, noela membalikan badannya mendongak agar bisa menatap manik hitam milik galaxy.
Galaxy menatap malas pada gadis yang tiba tiba datang ke kelasnya, dan dengan seenak hati menariknya menuju rooftop sekolah.
"Tungguin gue disini, jangan kemana mana, cuma sebentar kok yaa" ucap noela tak lupa memberikan tatapan memelasnya pada gala.
Tampak pemuda itu mendengus, dan akhirnya mengangguk, toh kalau di banta akan terjadi perdebatan, dan galaxy benci berdebat.
Kedua manik hazel itu semakin cerah ketika mendapatkan respon darinya.
Noela meraih knop pintu, menoleh sekilas ke galaxy yang masih berdiri. Dan melangkah masuk.
Langkahnya kian memberat ketika menghampiri ketiga manusia yang tengah duduk di salah satu sofa yang di sediakan di sana.
Lucio lah pertama kali sadar akan kehadirannya. Kemudian dia bergeser kemudian menepuk sofa di sebelahnya, bermaksud menyuruh gadis itu duduk di sampingnya.
"Ela, kesini" ujar pemuda imut itu, yang berhasil mengalihkan atensi kedua sahabatnya dari handphone yang dipegang.
Namun melihat gadis berpipi gembul itu masih berdiri, membuat Lucio berinisiatif menariknya.
"Gua berdiri aja" jelas gadis itu menjauh ketika Lucio hendak menariknya.
"To the point!" Ucap santai Dylan sambil menyandarkan punggunya pada pada sandaran sofa, ia tampak tak peduli dengan apa yang akan noela ucapkan.
"Emang ela mau ngomong ap-"
"Kita putus"
Dua kata yang gadis itu ucapkan dapat membuat suhu yang panas ini berubah drastis. Bahkan ilyas menjatuhkan ponselnya karna ucapan tak terduga itu.
"K-kenapa ela?" tanya Lucio dengan manik yang bergetar, pemuda imut itu menatap tak percaya pada noela. Dadanya sesak mendengar itu dengan pasokan udara yang kian menipis.
Masih dengan raut tenangnya gadis cantik berpipi gembul itu melipat kedua tangannya di depan dada, tampak raut muaknya begitu ketara.
"Gpp, gak ada alasan gua mau putus!" jawab gadis itu masih dengan raut yang sama.
Ilyas mematung, pikiran rumit yang tadi pagi benar benar kenyataan, mengapa tiba tiba? Bukannya kemarin hubungan mereka masih baik baik saja? Dan lantas kenapa?
Bibirnya terkatup rasanya sangat sulit mengucapkan sepatah kata."Oke" ucap Dylan yang mampu mengalihkan atensi semuannya, sama seperti tadi, tak ada ekspresi yang pemuda itu tunjukan.
"T-tapi cio belum setu-"
"Putus" tekan pemuda itu memotong ucapan lucio yang ingin menyanggah, ini bukan kali pertama ela meminta putus pada mereka. Sebelumnya gadis itu perna meminta putus pada mereka dan besoknya, langsung menangis meminta balikan kepada mereka. Dan dylan yakin, cepat atau lambat gadis itu pasti memohon agar bisa balikan dengannya,
Pasti.Tak tertahan, senyum gadis itu mengembang, ia menutup kedua matanya sambil melipat kedua tangan, akhirnya, dia terbebas!
"Ela" suara serak nan berat itu mengalihkan atensin keempatnya, dengan kompak mereka menoleh ke arah pintu, dan terlihat galaxy yang bersidekap dada seraya menyandarkan punggunya pada tembok.
Noela tersenyum dan mengangkat tangannya ke udara lalu melambaikan ke arah galaxy. Gadis itu mendekat seraya melompat lompat kecil.
Dengan santai noela merangkul lengan galaxy yang menatap rumit ke arahnya.
Pemuda itu mendengar semua percakapan mereka, dan gala tak mempercayai pendengarannya, itu. Terdengar mustahil ketika noela mengucapkan kata putus semua siswa/i high School tentu tau bagaimana bucinnya seorang Queenarichel Noela Calvindes pada ketiga pacarnya, terutama Dylan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Noela's love Story [ HIATUS ]
Teen FictionMy first story!! No plagiatlisme!i! Sebelum membaca bolehh follow dulu yaa sengg^_^ "Appreciate this story with votes and comments" ;-) Kenapa takdir seolah mempermainkannya.. Dia hanya ingin pria yang dia "cintai" mencintainya juga, Bahkan haru...