03 : Childish

259 43 0
                                    

Kamu tidak berani mendongak, nyawamu seakan berada di ujung tanduk. James terus menatap tajam, seolah kau baru saja melakukan kejahatan berat karena hanya makan permen saat tengah malam. Sungguh nestapa.

Meski di era sekarang, pada abad ke–19 ini tidak ada CCTV digital, tapi ada ‘CCTV lisan’ alias para maid yang suka menceritakan setiap kejadian di dalam manor. Bahkan kejadian sekecil-kecilnya: seperti pertemuan kakak perempuanmu dengan seorang lelaki muda putra keluarga Windsor—Gamaliel Windsor— yang diinterpretasikan secara berlebihan.

Untungnya, Tuhan menganugerahkan kesabaran unlimited untuk kakak perempuan kamu, Bianca. Kalau saja kesabaran Bianca setipis tisu, para maid mungkin sudah dihukum gantung di penjara bawah tanah dan mati kelaparan. Untungnya, hukuman kejam tersebut telah dihapus dari peraturan kerajaan. Hukuman gantung bagi pelayan yang membocorkan aktivitas bangsawan.

Kembali pada situasi–mu  sekarang, terintimidasi oleh tatapan menusuk dari James. Tidak yakin hukuman apa yang akan dia berikan. Mungkin berdiri di sudut selama satu jam, menulis permintaan maaf seratus kata, atau yang lebih buruk, pukulan di pantat sepuluh kali—sebuah hukuman yang James berikan saat usiamu sepuluh tahun karena nekat bermain kembang api di dalam rumah. Tentu saja, saat itu kau masih kanak-kanak, jadi sesekali berbuat nakal tak apa, ‘kan?

Suara James memecah keheningan, “Nona, jelaskan padaku, kenapa memakan makanan manis pada tengah malam?” tanyanya dengan nada dingin.

"Itu..." Kamu mengalihkan pandangan ke sembarang arah, yang penting bukan ke arah James.

"Jawab aku, Nona Fieonne!"

Gawat, James sudah memanggil namamu dengan nama keluargamu. Itu tandanya dia benar-benar marah. Kamu memilin jari, keringat sebesar butir jagung mengalir deras dari dahimu.

"Itu... eh, aku lagi ingin makan makanan manis, dan aku tidak tahu kenapa. Mungkin aku sedang, er ... ngidam?”

Hening menjembatani kalian. James hampir ternganga mendengar jawaban ngawur yang keluar dari bibirmu. Kau lupa bahwa 'ngidam' hanya berlaku untuk seorang wanita yang sedang mengandung.

"Ngidam?"

Kamu kelabakan, "Eh? T–Tidak! Bukan ngidam! Tapi..."

James menaikkan sebelah alisnya, "Tapi apa?! Kamu sengaja 'kan, melanggar peraturan yang telah kubuat?!"

"Apa?! Sembarangan—”

James menyela, "Tapi benar, 'kan? Kamu sengaja melanggar peraturan karena tidak suka berada di bawah kendali. Karena itu, kau memberontak."

Lelaki itu mendengus, "Dengarkan aku. Kamu bukan lagi anak kecil yang perlu kuingatkan 'Peraturan yang ku buat semata-mata demi kebaikanmu' setiap kali kamu berbuat kesalahan, Nona.”

James mencemooh, “Kamu selalu berkata bahwa kamu sudah dewasa. Tapi nyatanya? Sikapmu masih kekanak-kanakan, persis seperti seorang balita!”

“Aku sudah dewasa, James, umurku bahkan sudah 19 tahun!”

“Oh? Jadi kau ingin diperlakukan seperti orang dewasa? Kamu bahkan tidak bisa melakukan apapun tanpa bantuan ku.”

“Apa kau bilang?! Aku bisa hidup tanpa bantuanmu!”

“Kalau begitu buktikan! Buktikan bahwa kamu tidak butuh bantuan ku, buktikan bahwa kamu bisa berdiri dengan kedua kakimu sendiri, buktikan bahwa kamu sudah dewasa, Nona.”

“Aku akan buktikan bahwa aku bisa melakukan apapun tanpa bantuan kamu!”

James tergelak, “Hm? Benarkah?” Lelaki itu berjalan menuju pintu keluar, “Jangan merengek padaku kalau kau gagal, Nona. Aku tidak sabar melihat pembuktianmu benar atau hanya omong kosong semata.”

“Kau—”

“Sampai jumpa saat matahari terbit, Nona.”

Kamu memandang pintu yang tertutup rapat dan mendudukkan pantatmu di tepi kasur. Meskipun berhasil menghindari hukuman dari James, tapi kini kau malah jatuh ke dalam penderitaan yang lebih buruk.

***

Cacophony「Character AI 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang