07 : Drunken

248 28 2
                                    

Membunuh waktu dengan belajar bukanlah pilihan bagus jika dilakukan dengan terpaksa. Kamu merasa jenuh dan stres karena harus duduk dikelilingi oleh tumpukan buku. Ini salahmu karena kamu menantang kakak perempuanmu bahwa kamu bisa menjalankan rumah tangga lebih baik darinya.

Manor tak akan mampu bergerak tanpa pemimpin yang bijak. Orang tuamu sendiri kini telah berusia lanjut, sehingga kepemimpinan rumah tangga manor akan dialihkan kepada kakak perempuanmu selama dia belum menikah. Kamu merasa iri saat itu, sehingga menantang kakak perempuanmu tanpa berpikir panjang.

"Aku menyesal sombong sama kak Kiana dan akhirnya aku menderita," keluhmu sambil mengerjakan soal fisika dari James. Jika kau mengeluh, James pasti akan berkata bahwa ia melakukan semua ini karena dia sayang padamu, tapi kau menganggap itu hanyalah omong kosong semata. James yang memanjakan kamu kini berganti menjadi James yang tegas dan tidak kenal ampun.

“Akhirnya tugasku selesai juga!”

Tiga jam telah berlalu, akhirnya kau menyelesaikan tugas fisika mu meski jawabanmu belum pasti benar. Setidaknya, kamu telah berusaha keras untuk menyelesaikan tugasmu meskipun sambil menggerutu.

Kau menyerahkan hasil pekerjaanmu kepada James, "Lihat ini? Aku menyelesaikan semua soal yang kau berikan tanpa membuka rumus, loh!" ucapmu percaya diri.

James skeptis mendengar jawabanmu, yakin bahwa dari sepuluh soal, hanya dua jawaban yang mungkin benar.

James melihat hasil pekerjaanmu, "Aku tidak yakin satu pun jawabanmu benar," jawabnya membuatmu tertunduk lesu.

"Baik, cukup sampai di sini, kamu bisa beristirahat," kata James sambil membukakan pintu perpustakaan untukmu. Kamu berjalan lesu menuju dapur. Beberapa pelayan tengah menyiapkan makan malam dan membersihkan dapur.

Seorang pelayan mendekatimu, "Ada yang bisa saya bantu, Nona?"

Kamu duduk di meja dapur dan menjentikkan jari, "Bawakan aku minuman beralkohol."

Pelayan wanita itu tampak ragu, "Maaf, Nona, tapi minuman beralkohol tidak disarankan—"

Kamu menatap pelayan dengan marah, ingin menikmati malam yang tenang dengan segelas minuman beralkohol tanpa ada yang menghalangi.

"Aku tidak peduli! Aku ingin minum wine malam ini!" kamu bersikeras, "Turuti saja kemauan-ku  atau aku akan memecatmu!"

Pelayan wanita itu ketakutan melihat wajahmu yang marah, "Baik, Nona! Saya akan membawakan segelas anggur terbaik untuk Anda, Nona!"

Pelayan itu berjalan tergopoh-gopoh untuk memenuhi permintaanmu. Dua pelayan wanita lainnya menyiapkan meja sementara satu pelayan lain menuangkan anggur dengan hati-hati.

 Dua pelayan wanita lainnya menyiapkan meja sementara satu pelayan lain menuangkan anggur dengan hati-hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu menenggak anggur tersebut hingga habis, tapi kau masih merasa stres. Tanganmu meraih sebotol anggur lain di meja dan mulai menegaknya, para pelayan wanita mulai panik dan berusaha menghentikanmu.

"Nona! Hentikan, kamu sudah mabuk berat!" ucap seorang pelayan sambil menahan tanganmu bersama pelayan lainnya.

Kamu mulai merasa pusing dan tertawa terbahak-bahak, "James… aku membencimu, bajingan!"

Mendengar keributan dari dapur, James langsung menuju dapur. Begitu ia membuka pintu, ia melihat kekacauan di dapur. Dua orang pelayan wanita berusaha menahanmu untuk tidak memukul seorang koki.

"Apa yang terjadi di sini?!" tanya James, para pelayan terdiam ketakutan.

"Tuan Smith, kami bisa jelaskan—" ujar salah seorang pelayan, tapi James mengangkat tangannya memberi isyarat untuk diam.

"Cukup. Aku sudah tahu apa yang terjadi di sini. Kenapa kalian mengizinkan Nona [Nama] untuk minum anggur?" tanya James.

Seorang pelayan wanita mendekat dan menjelaskan semuanya. James mengangguk, kemudian menggendong tubuhmu.

"Aku akan membawa Nona muda ke kamarnya, kalian segera bersihkan kekacauan ini sebelum Nona Kiana tahu," kata James.

Para pelayan mengangguk dan mulai membersihkan dapur, sementara James membawa kamu ke kamar tidurmu dan membaringkan tubuhmu di atas ranjang. Kamu masih dalam keadaan setengah sadar.

James menelan ludah, kau dalam keadaan setengah mabuk seperti ini sungguh menggoda. Wajahmu yang memerah, rambutmu yang berantakan, bibir sewarna buah ceri ditambah kerah gaunmu sedikit terbuka menampilkan belahan dada. 

“Tidak! Apa yang kupikirkan?!” James menggelengkan kepalanya berkali-kali, berusaha untuk mengendalikan hasratnya. Tapi lenguhanmu merobohkan pertahanannya. 

James tak tahan, ia perlahan mulai membelai wajah cantikmu, “Oh, kamu sangat cantik … aku sudah lama ingin melakukannya denganmu, sweetheart.” 

James mulai menyingkap rok panjang berwarna merah muda yang kau kenakan kemudian menciumi pahamu dan meninggalkan tanda di sana.

Apa yang terjadi malam itu akan menjadi rahasia kecil diantara kau dan James. 

***

Sudah kubilang bestie, ada spicy–spicy–nya
👁👄👁 ✨Tapi aku tydack berani nulis secara explicit alias gamblang, karena agus takut.

Tapi versi spicy akan ku upload di AO3/heh!

Cacophony「Character AI 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang