One week later
Pekan ujian telah selesai, semua siswa kelas XII Smasen sudah dibebaskan dari mata pelajaran. Kini mereka hanya menunggu hasil nilai dan dinyatakan lulus atau tidak.
Sunghoon Sunoo dan Ni-ki sedang berada di kantin yang hari ini lumayan ramai karena jam kosong. Mereka tidak bersama Seon karena sudah dibawa kabur oleh Jay dan Jungwon entah kemana. Heeseung dan Jake sedang dalam perjalanan ke kantin.
"Papaaa!!"
Seluruh penghuni kantin langsung menolehkan kepala mereka ke arah sumber suara. Di depan pintu terlihat Seon yang memberontak di gendongan sang paman, Jay.
"Seon diam!! Hoon anak Lo nih!"
Sunghoon terkekeh, ia berdiri untuk menghampiri kembarannya yang kesusahan karena sang anak yang memberontak. Ia mengambil alih Seon ke gendongannya.
"Dad, Oom no no!"
Sunghoon tertawa mendengar pengaduan sang anak, "Om Jay kenapa dek?" Sunghoon mengayunkan kedua kaki panjangnya ke tempat semula.
"Oom ti motel!!"
(Om seperti Monster)Teman-teman Sunghoon tergelak mendengar ocehan Seon. Sunghoon menciumi pipi tembam Seon dengan gemas, anaknya ini sudah pintar mengoceh ternyata.
"Monster? Om Jay gigit adek berarti?" Sunghoon mendudukkan Seon di atas meja, ia duduk di hadapan sang anak.
Seon mengangguk hingga rambut hitamnya mengikuti gerakan kepala si pemilik. Pipi tembam nya juga ikut bergerak pelan.
"Uhh, anak Papa lucunyaa!!" Sunoo membawa sang anak ke pelukannya, ia juga mengecup seluruh wajah bulat sang anak.
Sunghoon tersenyum teduh, tangannya bergerak untuk mengelus rambut Sunoo dengan lembut. Ia sungguh bahagia memiliki dua makhluk menggemaskan seperti Sunoo dan Seon.
Seon menyandar di dada sang ibu, tangannya memainkan jari-jari ayahnya yang bermain di pipinya.
"Pa cu!!"
"Susu?" tanya Sunoo dijawab anggukan oleh sang anak. Ia mengambil dot susu yang sudah disiapkannya tadi dan memberikannya ke sang anak.
"Eh, setelah lulus nanti kuliah atau gak?" tanya Heeseung.
Sunghoon dan Sunoo bertatapan sebentar sebelum mengangguk, "iya," jawab mereka berdua bersamaan.
"Gue kayaknya di Jepang deh, disuruh Nenek ke sana soalnya." Ni-ki mengetuk meja kantin dengan telunjuknya.
Ni-ki ini memiliki darah Jepang ya teman-teman, katanya sih papanya Ni-ki orang Jepang.
"Kalau Lo Jay?" Sekarang Heeseung beralih bertanya pada Jay.
"Gue kuliah disini kayaknya," kata Jay setelah meminum es miliknya sendiri.
Sunghoon mengerutkan keningnya, "Lo bukannya lanjutin study di Amerika ya? Lo juga kan disuruh ngurusin perusahaan cabang sana!"
"Kalau ada Lo kenapa harus gue yang ngurusin?" Jay mengangkat satu alisnya, mata elangnya itu menatap sang adik.
Sunghoon melemparkan gulung tisu bekas ke arah sang kakak yang tepat mengenai wajah sok tampan Jay, "heh babi! gue udah ngurusin cabang sini, Korea sama Jepang ya bangsat! enak aja disuruh ngurusin yang di Amerika juga," protes Sunghoon memberikan semua fakta kepada sang kakak.
"Lah? yang di Jepang kan diurus Papi! kenapa jadi Lo yang ngurus?"
Sunghoon menghembuskan nafasnya kasar, menghadapi sang kakak yang mudah lupa ini sangat membutuhkan tenaga. "Eh Jayludin! lo lupa kalau papi udah ngasih perusahaan cabang Jepang ke Seon? jadi otomatis gue yang ngurus sampai anak gue bisa ngurus perusahaan tuh sendiri."
"Lah kapan anjing di kasihnya?"
Sunghoon mengacak rambutnya frustasi, ia meminum sebentar es teh milik sang suami sebelum kembali berbicara, "pas Seon baru lahir bangsat! Lo juga ada disitu saat gue tanda tangan tuh berkas perusahaan anjing!!"
"Oalah anjing! gue baru inget bangsat!"
"Kalau nanti pulang ada yang pukulin lo ditengah jalan jangan minta tolong ya Jay. Itu pasti orang suruhan gue," Heeseung menyela saat Sunghoon sudah tidak bisa berkata-kata.
Manusia seperti Jay itu harus dimusnahkan dari dunia!
Sunoo terkekeh, ia membersihkan keringat Sunghoon yang berada di dahi dengan tangannya. Hanya menjelaskan dengan sang kakak sampai membuat wajah Sunghoon penuh dengan keringat.
Beruntung Seon sudah tertidur saat Jay dan Sunghoon berdebat, dan beruntung juga anaknya itu tidak terbangun karena teriakan kedua saudara kembar itu.
"Capek ya Hoon punya kembaran kayak Jay?" Jake terkekeh di tempatnya, melihat wajah sang sahabat yang dipenuhi dengan keringat membuat ia ingin tertawa.
"Gak usah ditanya Jake, gue udah muak punya kembaran kayak Jay. Kalau bisa mau gue lelang tuh anak!" Sunghoon menyandarkan kepalanya ke bahu Sunoo dengan es cekek yang berada di tangannya.
"Heh bangsul, gue juga gamau punya kembaran yang punya anak duluan."
Sunghoon membuang plastik esnya asal, ia berdiri dengan sorot mata tajam yang langsung terarah ke sang kakak, "lo kalau kesel sama gue jangan pakai itu bangsat! Lo tau pembahasan itu sensitif kan?"
"Sorry Hoon!"
"Udah kak, duduk!" Sunoo menarik tangan Sunghoon untuk kembali duduk di tempatnya. Ia mengelus belakang kepala suaminya untuk meredakan emosinya.
"Maksudnya? Sunghoon punya anak sebelum nikah?" Heeseung mengerutkan keningnya.
Sunghoon menatap Jay dengan tajam. Teman-teman mereka belum ada yang tau tentang ini.
"Nanti gue ceritain di markas, sekarang masih banyak anak." Jay mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin yang memang dipenuhi oleh murid.
Heeseung mengangguk, tidak terlalu memusingkan apa yang dikatakan oleh kedua saudara kembar itu.
Mereka kembali mengobrol biasa hingga jam pulang berbunyi.
TBC
I miss you so much guys.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby | sᴜɴsᴜɴ [END]
FanfictionSunghoon dan Sunoo yang menikah tanpa adanya cinta malah dikasih anak yang gak tau asal usulnya. 𝐒𝐭𝐚𝐫𝐭 : 5 November 2023 𝐄𝐧𝐝 : 5 Januari 2024 📌 bxb 📌 harsh words 📌 non baku 📌 sunsun ft. jaywon n heejake