Beberapa hari setelah upacara pertunangan, Shinji disibukkan dengan berbagai kunjungan di beberapa tempat sakral di Jepang. Salah satunya adalah kuil Heian di Kyoto. Menggunakan kimono dengan simbol bunga krisan di punggungnya, Shinji berjalan bersandingan dengan Pangeran Hiro yang memakai atribut lengkap militer. Secara tradisional, tidak ada yang salah dengan pakaian mereka karena Jepang saat ini sedang dan selalu dalam keadaan darurat militer. Kimono Shinji sendiri percampuran antara gaya Jepang dan modern; dengan kerah kemeja dari seragam militernya tampak jelas dibalut kimono biru tua dan sandal geta-nya diganti oleh sepatu formal tentara dengan gaya oxford.
Ini adalah penampilan publik pertamanya setelah upacara pertunangan itu. Sehingga, seluruh halaman depan gerbang kuil dipenuhi oleh wartawan dan para warga yang berhenti untuk melihat. Tentu saja, masih ada area sterile yang dipertahankan. Tapi itu tidak mengurangi antusias warga untuk melihat, bahkan dari jauh. Sebelum memasuki gerbang, Shinji mengikuti Pangeran Hiro untuk memberikan hormat 90o ke arah warga. Beberapa kamera dari stasiun TV mengarahkan moncongnya kepada mereka, diikuti lesatan lampu blitz. Hiro dengan tenang tersenyum dan melambai ke arah kamera, sementara Shinji berusaha menahan wajahnya untuk tidak memasang ekspresi aneh. Lebih baik terlihat kaku, dibandingkan gugup. Yang tidak diketahui Shinji adalah pesonanya dengan warna rambut uniknya, matanya yang heterochromia dan statusnya sebagai pilot EVA membuatnya tampak sangat misterius.
Banyak spekulasi bermunculan tentang bagaimana pertunangan pasangan terunik di dunia ini bisa terjadi; dari yang paling normal, hingga paling aneh. Tapi yang paling populer adalah perjodohan yang dilakukan sejak kecil dari kedua keluarga ini. Membuat spekulasi baru tentang Shinji yang memiliki darah bangsawan. Rumor itu terus menguat, terlebih tidak ada sangkalan dari pihak Kerajaan. Shinji berpendapat bahwa Kerajaan memanfaatkan rumor itu sebagai justifikasi pertunangan mereka, sehingga rencana mereka bisa semakin mulus. Toh, ada banyak nama keluarga bangsawan yang lenyap akibat Second Impact dan perang dunia. Jadi, mengapa tidak membuat nama bangsawan baru saja.
Bersama status barunya sebagai calon koshihi—consort dari Putera Mahkota, mengantarkan Shinji untuk menjadi arm candy bagi Pangeran Hiro di setiap jamuan makan hingga pesta-pesta kenegaraan... harusnya. Tapi, Shinji beruntung karena posisinya di militer telah menghindarkannya dari sebagaian besar tugas itu. Wajar bila di awal pertunangan itu ia masih ikut menghadiri beberapa kunjungan penting seperti ini. Tapi setelah itu, ia bisa melepaskan semua bebannya karena tugas militernya. Lagi pula, Hiro-san telah berjanji tidak akan membebaninya terhadap masalah-masalah negara yang tidak ada hubungannya dengan rencana mereka.
Malah, kesempatan mengunjungi tempat-tempat sakral ini bisa dianggapnya sebagai healing time. Kapan lagi ia bisa menikmati angin sejuk sambil duduk dengan suara gong kuil yang tenang dan secangkir teh hijau. Lagi pula, pemandangan di depannya sama sekali tidak buruk... mata Shinji jatuh pada tunangannya yang sedang berdiri menghadap kolam koi di halaman kuil. Di sebelahnya beberapa pendeta sedang mengikatkan tali baru pada batu yang tersegel disana. Salah satu ritual sederhana yang perlu dilakukan sebagai simbol menempuh hidup baru—entah apa makhsudnya itu.
Bunyi kain bergesek membuat Shinji menoleh ke samping, pada ruangan luas dan kosong tempat ruangan dewa dengan pintu tertutup berada. Ia mengerjapkan mata saat melihat ujung kimono putih panjang bergerak masuk dari sela pintu yang seharusnya tertutup rapat itu. Ia menelengkan kepala, apa cuma imajinasiku saja?
Suara ting ting terdengar dengan tempo sama, membuat pikirannya hanyut dan kosong. Ia mengucek matanya. Sepertinya memang hanya bayanganku...
"Anata," suara bariton tunangannya membuatnya kembali mengalihkan pandangan. Pria itu mengamatinya sejenak, sebelum matanya jatuh ke balik punggung Shinji. Ia mengerjap pelan, lalu mengalihkan pandangannya lagi pada Shinji. "Ayo. Hari sudah sore. Kita perlu ke upacara lampion setelah ini," ujarnya sambil mengulurkan tangan untuk membantu Shinji berdiri. Pria itu menjatuhkan tangannya ke punggung bawah Shinji dan menggiringnya keluar dari ruangan itu. Tapi, sebelum ia menutup pintu di belakangnya, ia memandang ke dalam ruangan kosong itu sambil berbisik, "Ittekimasu, inari-sama."
KAMU SEDANG MEMBACA
RESET
ActionPenyatuan Lilith dan Adam menyebabkan surga, bumi dan alam semesta saling berbenturan, yang menggiring pada kehancuran dunia. Umat manusia mungkin mengira hanya mereka yang punya skenario. Padahal ada makhluk-makhluk maha besar yang ikut melemparkan...