Hak Cipta bukan milik penulis. Apapun yang terjadi disini tidak terjadi di dunia nyata.
Shinji menatap Rei yang masih terbaring di ruang ICU. Hanya alat darurat dan rekam jantung yang menjadi bukti jika ia hidup. Seandainya ia bisa datang lebih awal, mungkin semua ini tidak perlu terjadi. Para pegawai kesehatan di rumah sakit ini menatapnya dengan penasaran. Bukan rahasia siapa dia disini, semua orang tahu, bahkan petugas kebersihan sekalipun. Tidak ada anak-anak yang dibiarkan bebas berkeliaran, kecuali mereka cukup gila untuk mengendarai Eva.
Tapi tidak ada petugas yang mengusiknya. Itu cukup mengejutkan. Terutama karena pada kehidupan Shinji sebelumnya, para orang dewasa memperlakukannya seperti anak kecil—atau lebih tepatnya mereka memperlakukannya seperti anak 14 tahun kebanyakan. Tapi sekarang, mereka menatapnya dengan penuh hormat, bahkan memberinya privasi untuk sekedar menatap rekan sesama pilot.
Apa yang tidak disadari Shinji adalah bagaimana rumor sudah menyebar. Cerita yang dibagikan dari mulut ke mulut tentang dirinya yang tidak berpikir dua kali untuk menaiki Eva, bahwa ia percaya tiap detik ia menunggu untuk menaikinya terlalu berharga untuk umat manusia, untuk nyawa tiap warga sipil yang mungkin masih terjebak dan tak bisa menjangkau bunker darurat.
Ditambah, ia menguarkan aura berbeda dibandingkan anak 14 tahun kebanyakan. Berada di dekatnya atau sekedar bicara padanya memberikan ilusi sedang bicara dengan orang yang jauh lebih tua. Old soul mereka bilang; dengan pembawaannya yang tenang dan tingkah lakunya yang sopan, mengingatkan mereka pada orang Jepang yang dibesarkan di jaman feodal, sesuatu yang langka untuk ditemukan sekarang. Banyak yang menganggap Shinji Ikari cocok untuk dipakaikan kimono dan duduk diatas tatami dengan latar belakang hutan bambu.
Tidak mereka tahu bahwa semua itu hasil dari perjuangan keras tanpa pamrih, bahkan mengorbankan dirinya sendiri untuk saudara perempuannya. Apa yang mereka lihat adalah hasil akhir dari mental yang telah ditempa oleh kondisi paling buruk. Antara hidup dan mati. Pengalamannya membawa Shinji untuk mengapresiasi hal terkecil, orang-orang disekitarnya, latar belakang yang menyokongnya. Apresiasi yang perlahan menghasilkan penghormatan dari orang-orang disekitarnya. Jika kau membandingkan Shinji, maka kau bisa membandingkannya dengan prajurit masa lampau, prajurit yang hanya punya sedikit senjata tapi mengorbankan segala hal dalam dirinya. Kamikaze mereka bilang. Ya, mengingat bagaimana ia tanpa ragu mengorbankan dirinya menghadapi angel ke 3 dengan kesuksesan yang hampir seperti mukjizat.
Diam-diam mereka menyebutnya Kamikaze, dari nama kelompok pasukan yang memberikan harapan terakhir. Nama yang juga berarti Angin Dewa.
Shinji menoleh pada pria muda berseragam militer yang berdiri tak jauh darinya. Dipasang diam-diam untuk melindunginya. "Apa kau tahu dimana aku bisa melihat salah satu pasien yang terluka saat serangan Eva? Namanya Sakura Suzuhara."
"Aku yakin pihak administrasi bisa memberitahu," katanya sambil beranjak. Tak lama pria itu kembali dengan seorang suster untuk memandu mereka. Shinji tahu pihak rumah sakit mengijinkannya karena ia adalah seorang pilot Eva. Sekalipun ia tidak punya pangkat dalam organisasi, tapi namanya cukup untuk memberikan dorongan pada situasi dan hal-hal tertentu seperti ini. Tidak ada yang ingin menolak permintaan dari satu-satunya orang yang bisa mengendarai Eva 01.
Menurut pengakuan suster, Sakura Suzuhara telah dipindahkan ke bangsal perawatan jangka panjang. Bongkahan beton jatuh menindihnya sehingga menyebabkan kerusakan pada sistem syaraf yang membuatnya lumpuh. Shinji menatap gadis yang sedang tertidur pulas itu. Rambut hitam dengan semburat kecoklatan mengingatkannya pada Toji.
"Itu bukan kesalahanmu, sir," komentar Kopral yang berdiri di sebelahnya. "Kekacauan tak dapat dihindari, sekeras apapun kita mencoba."
Shinji mengangguk, "Tapi itu tidak harus membuat kita tidak belajar dari kesalahan, Kopral."
KAMU SEDANG MEMBACA
RESET
ActionPenyatuan Lilith dan Adam menyebabkan surga, bumi dan alam semesta saling berbenturan, yang menggiring pada kehancuran dunia. Umat manusia mungkin mengira hanya mereka yang punya skenario. Padahal ada makhluk-makhluk maha besar yang ikut melemparkan...