-07

94 11 4
                                    

Suara derak kerikil terdengar saat rombongan mobil hybrit dengan simbol NERV melintas tanpa suara. Tiga mobil berwarna hitam dengan kaca gelap anti peluru melaju dalam barisan. Shinji berada di mobil nomor dua bersebelahan dengan Sersan Mayor Ryu yang membaca dengan keras protokol yang harus mereka hafalkan saat berhadapan dengan keluarga Kerajaan. Pandangan Shinji jatuh pada jembatan merah yang membentang lurus membelah danau. Jembatan yang akan membawa mereka memasuki gerbang pertama kastil Matsumoto—kastil yang masih menyimpan nama asli dari kota yang sekarang disebut sebagai Tokyo-2. Setelah bom Atom yang meluluhlantakkan 'Tokyo Lama' akibat perang dunia yang terjadi tak lama setelah Second Impact tahun 2000, kini pusat pemerintahan Jepang, termasuk kastil Kerajaan, berpindah ke Kastil Matsumoto di Prefektur Nagano.

Karena sikap masa bodohnya dulu, kini ia harus membaca banyak artikel dan berbagai sumber yang menjelaskan mengenai Keluarga Kerajaan di Era nya yang baru. Berbeda dengan sistem Kerajaan Jepang sebelumnya yang penuh dengan protokol tak masuk akal peninggalan abad 16 dan ditambah peraturan baru yang mengikat dari The Nasional Diet—国会;Kokkai. Kini, keluarga Kerajaan Jepang telah keluar dari kekangan itu dengan kekuatan baru yang mendominasi.

Kembalinya kekuatan Kerajaan tak lepas dari dampak perang dunia setelah Second Impact dan juga pengaruh Jepang akibat campur tangannya dalam menciptakan alat perlindungan terakhir umat manusia; Evangelion, dan tentu saja NERV. Walaupun kekuasaan dalam organisasi itu dibagi dengan UN, tapi tak dapat dipungkiri jika keberhasilan NERV tak lepas dari campur tangan Kerajaan Jepang. Orang yang paling berpengaruh di era Monarki yang baru, tak lain adalah Ratu Kako—Perempuan pertama yang berkuasa di Jepang. Orang yang mengundangnya untuk datang ke istana Kerajaan.

Shinji tidak habis pikir dan dia tidak bisa menebak apa alasan Keluarga Kerajaan mengundangnya ke domain mereka. Ia tidak ingat ada keterlibatan Keluarga Kerajaan dengan NERV pada kehidupannya sebelumnya. Ia tidak tahu, apa yang memicu perubahan itu; apa karena keberadaannya semata, ataukah karena tindakannya yang memicu butterfly effect? Shinji mencengkeram undangannya lebih erat, kerut tampak di dahinya, sementara matanya memandang ke jalanan landai yang membawa mereka memasuki kastil, melewati pintu besi raksasa yang hampir tidak pernah terbuka.

Mobil mereka meluncur melewati komplek-komplek dengan gerbang-gerbang raksasa terbuka, membawa Shinji ke jantung dari Istana Kerajaan. Matanya yang jeli mendapati pria-pria dengan pakaian kamuflase berdiri di tiap sudut bangunan Kerajaan untuk berpatroli dan mengamati dari kaca pembesar di senjata laras panjangnya. Shinji yakin mereka adalah para Sniper andalan Kerajaan.

Semenjak kehancuran dunia, tak banyak kunjungan diplomasi dilakukan oleh sesama pemimpin negara. Kebanyakan hubungan bilateral atau multilateral langsung dilakukan oleh militer negara masing-masing diatas tanah netral NERV. Perputaran ekonomi, sosial dan budaya, bahkan politik tidak lagi bisa bertahan dengan tata cara lama dan akhirnya bermetamorfosis menjadi sistem dengan darurat militer. Hal ini menjadikan, kedatangan Shinji ke tempat ini merupakan hal yang sangat langka.

Mobil mereka berhenti di depan bangunan besar dengan tangga batu. Di sana sudah berdiri seorang pria paruh baya yang seharusnya adalah Kepala Rumah Tangga Kerajaan. Shinji diam menunggu pintu dibukakan oleh pria itu, dan dengan penuh kehati-hatian agar tidak terbelit kimono-nya sendiri, ia keluar dari mobil. Kimono itu berwana baby blue yang tampak hampir putih saat terkena cahaya dan bermotif hanaraguma—secara harfiah juga bisa disebut sebagai kereta bunga. Motif ini adalah motif yang bisa dipakai siapapun dan sepanjang tahun. Semua set pakaian yang dipakainya ini dikirimkan langsung oleh Kerajaan atas permintaan pribadi Ratu Kako.

Saat Shinji turun, pria berjas butler yang menyambutnya itu merunduk hormat 90° padanya sebelum mempersilahkan Shinji untuk mengikutinya. Pengawal Shinji menyebar sesuai protokol, hanya menyisakan Ryu seorang diri untuk mengikuti Shinji. Ia dibawa masuk melewati Lorong-lorong panjang yang dipoles dan dipenuhi ornament mewah. Tentu saja, kastil ini telah dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan anggota keluarga Kerajaan yang tinggal di dalamnya. Lorong-lorong panjang yang ia lewati dihiasi oleh lampu-lampu gantung dari kristal yang berkilau dalam Cahaya keemasan, menunjukkan ornament kayu dan temboknya yang berlapir ukiran emas.

RESETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang