sudah satu minggu Adel masih belum ingin kembali melakukan kegiatan seperti biasa dirumah, ia lebih memilih untuk menghabiskan waktunya di dalam kamarnya sembari melukis atau bahkan menggambar wajah mantan kekasih bayangannya itu.
lalu bagaimana dengan Zee? Zee sampai sekarang masih belum mendapatkan informasi identitas yang bernama Adzana Shaliha itu. sampai Zee frustasi sendiri lantaran Adel yang selalu menanyakan orang tersebut sudah ketemu atau belum, Zee sendiri sudah menghabiskan puluhan juta hanya untuk mencari informasi yang sebenarnya tidak penting ini, namun bagaimana lagi? sang adik lah yang memaksa kakaknya itu untuk terus berusaha mencarinya
"masih belum ketemu?" tanya Adel pada Zee, ya. mereka berdua sedang berada di kamar Adel
"belum del, jujur gua udah capek plus frustasi sama masalah ginian" ucap Zee yang sembari memijat pelipis mata nya
"please zee.. gua mo-
"enggak del! lo tuh harusnya sadar dari kemarin-kemarin kalo ashel tuh cuman angan angan dari cerita yang lo buat! lo tau kan kalo itu mimpi?" ucap Zee dengan penuh penekanan di setiap katanya, hal itu membuat Adel menundukkan kepalanya
"iya gua tau.." lirih Adel dan membuat Zee menghela nafas kasar
"mulai sekarang gua sama bokap udah berhenti buat nyari informasi tentang ashel, lo besok udah harus mulai sekolah" ucap Zee yang langsung meninggalkan kamar Adel tanpa menutup kembali pintu kamarnya
"sampai kapan aku nyari kamu cel?" gumam Adel
"zee! adel! turun yuk makan malam!" teriak Gracia dari lantai bawah
tanpa menunggu waktu lama mereka berdua pun turun dan langsung menuju meja makan yang berada di dapur, disana terdapat Sean dan Gracia yang tengah duduk sembari menata lauk makan malam mereka
Zee dan Adel pun segera duduk dengan posisi yang berlawanan, Zee duduk samping Sean dan Adel pun duduk samping Gracia.
makan malam itu pun berlangsung dengan sempurna, tidak ada percakapan di dalamnya sebelum benar benar semuanya selesai melahap makan malamnya
"papi gak bisa nyari ashel del" ucap Sean yang membuka suara
"tau kok" balas Adel dengan singkat dan mereka bertiga pun hanya bisa menghela nafas pasrah mendengar jawaban tak mengenakan dari Adel
"besok adel mau sekolah, kunci motor adel dimana?" tanya Adel
"kamu mau bawa motor? gak di anterin aja?" tanya Gracia dan dengan cepat Adel menggelengkan kepalanya
Gracia pun hanya bisa mengangguk sembari membuang nafas kasarnya karena ia tidak mau kejadian yang sama terulang kembali
"janji sama papi bawa motornya lebih hati hati lagi ya? kalo kejadian kayak kemarin papi gabakal ngasih kamu kendaran lagi." ucap Sean penuh penekanan di kata kata terakhir
"iya" Adel pun menaruh alat makannya dan membersihkan mulutnya menggunakan tissue
"adel udah selesai, mau kekamar dulu" ucap Adel yang langsung berdiri dan berjalan menuju kamarnya
Sean, Gracia dan Zee pun menjadi saling tatap satu sama lain karena tak biasanya Adel menjadi tidak semangat seperti ini?
"ashel bener bener bikin adel secinta itu" ucap Zee dan di angguki oleh Gracia
"papi bingung mau usaha apalagi buat nyari tau tentang ashel" ucap Sean
"udah lah pi ashel tuh cuman bunga tidurnya adel doang, jangan hanya masalah kayak gini kita jadi asing sama anak kita sendiri" ucap Gracia yang sembari mengelus lembut pundak Sean
KAMU SEDANG MEMBACA
jawab aku shel!
Teen Fictionseorang ketua geng yang jatuh cinta pada ketua OSIS, namun cinta nya selalu di tolak lantaran peraturan OSIS yang tidak mengizinkan ketuanya berpacaran dengan siapapun, lantas apakah ketua geng nya menyerah pada perasaannya yang sudah begitu dalam? ...