Akhir tetaplah Indah

110 36 34
                                    

***

***

"Hi, Mr. Butterflies... aku rindu akan engkau". Gumam pelan Ian, gadis dewasa berjaz putih melihat lepas ke arah lautan di pesisir pantai Selayar, selatannya Makassar. Saksi bisu...

"Aku tidak akan lupa dengan semua cerita kita. Kisah kita akan aku kenang selamanya, hingga akhir hayat ku. Aku bahagia cita cita terakhir mu terwujud, meskipun cita cita terakhir ku tidak, tidak apa apa..

..Mr.Butterflies, memang tidak pernah berubah, hh. Dia tetaplah Mr. Butterflies yang menjadi angan angan ku untuk selamanya".

Ian terkekeh hambar dengan wajah kosong menuliskan itu di dalam buku catatan miliknya. Terpaan angin pantai membuat jilbab yang ia kenakan ikut terayun ayun seolah melambai lambai layaknya burung nyiur hijau di tepi pantai.

"Dokter Ian, ada pasien ta", seorang wanita muda datang menghampiri Ian dan berucap sopan. "Oh, ya mari kita ke RS".

"Biografi pasien sudah kita kirim?", Ian memastikan. Dan gadis muda itu mengangkuk, "oke".

Gadis itu datang ke dalam ruangan praktik, psikolog. Dia kini sudah mengenakan jaz dokter psikolog, mimpi Ian kini sudah tercapai.

'Tapi, mimpi ku ada banyak'.

___

___

Kini tawa ku ada kembali, jangan khawatir, kala pasien pasien ku tertawa bahagia, aku bahagia kala mereka bisa keluar dari masalah yang mengikat keras dirinya.

Terima kasih, wahai insan yang menjadi penyemangat ku selama bertahun tahun, hingga aku bisa berjuang agar dapat bisa memakai jaz ini.

Terima kasih telah ada, walau sebentar. Aku cinta akan engkau, baik sebagai Mr. Butterflies maupun Raufan Gantara Primanda. Aku cinta akan engkau, wahai pria yang menjadi satu satunya yang duduk di bangku yang ada di hatiku.

"Mama, alhamdulillah aku peringkat satu!!", gadis itu menaruh rapornya di meja ruang tamu lalu masuk ke kamarnya mengganti pakaian. Setelahnya, ia kembali ikut duduk seperti yang Ian lakukan di kursi panjang itu.

Ian tersenyum tulus, mengecup sayang gadis kecilnya, tak perlu di sebut sebut, Aisyah adalah anak Ian, sudah. "Hm, alhamdulillah." Rauf, lihatlah. Aisyah sudah tumbuh menjadi gadis yang cerdas, baik, dan sholehah. Aku dapat melihat wajahmu di dalam wajah cantiknya, Fatimah juga pasti sangat bahagia di syurga nya Allah.

Aku akan selalu bersyukur, mimpi terbesarku sedikitnya pernah terwujud, walau, lagi lagi hanya sebentar hh. Sebab engkau telah pergi...

Mimpi terbesarku, yakni hidup bersama dengan engkau Mr. Butterflies, sosok virtual sang angan angan remajanya Jiyan De Sella. Tidak lain sosok itu ialah..

...Raufan Gantara Primanda.




Aku baik disini, menunggu...

...untuk menyusulmu di syurga kelak, amin.



Desember, 2023. Sulawesi Selatan.

****





















Terima banyak cinta dari i for y'all yang sudah baca,💋

Bangku Punya Ian [Revisi-END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang