Chap 6

9 2 0
                                    

Di perpustakaan yang sepi itu, Keira merasa heningnya memenuhi setiap sudut ruangan. Cahaya yang redup dari jendela-jendela memancar masuk, menciptakan aura tenang yang menyelimuti ruangan. Buku-buku terpajang rapi di rak-rak, menunggu untuk dijelajahi oleh para pembaca yang haus akan pengetahuan.

Keira merasakan kehadiran buku-buku itu seperti panggilan yang mengundangnya untuk menjelajahi dunia-dunia baru yang tersembunyi di dalamnya. Meskipun sepi, perpustakaan memberinya tempat yang nyaman untuk bersantai dan membenamkan diri dalam dunia imajinasinya.

Beberapa menit kemudian, suasana sepi di perpustakaan mulai terganggu lagi dengan kedatangan tamu baru. Dari balik rak-rak buku yang berjajar, terdengar suara semangat yang cukup menggema di ruangan yang sebelumnya tenang.

"WUAHH!! AKHIRNYA KITA BISA MELARIKAN DIRI DARI ORANG-ORANG MENYEBALKAN TADI!!" seru seseorang dengan penuh semangat.

Namun, tanggapan yang datang lebih redup, seolah menahan kegembiraan tersebut.

"Fiona, berhentilah berteriak seperti itu, kau tidak mau kita ketahuan kabur dari tugas yang diberikan para guru 'kan?" ucap seseorang lainnya dengan suara berbisik.

"Ha! tidak perlu takut seperti itu. Mereka tidak akan mendengar kita, santai saja," balas Fiona dengan nada percaya diri.

"Terserahmu saja, ayo kita duduk di pojok situ," ajak temannya Fiona, sambil menunjuk tempat di mana Keira duduk.

Keduanya melangkah mendekati tempat Keira, tetapi terkejut saat melihat ada orang lain di sana.

"Oh! Ila lihat! Ternyata ada orang lain selain kita di sini!" seru Fiona dengan antusias, menatap Keira yang masih fokus pada bukunya.

Keira, yang mulai merasakan kehadiran orang lain, mendongakkan kepalanya perlahan. Matanya bertemu dengan sosok dua orang gadis yang baru datang.

Keira memperhatikan mereka bergantian dengan tatapan yang tajam, mencoba menafsirkan ekspresi mereka.

'Dari tatapan matanya saja aku sudah tahu kalau Si tinggi ini adalah orang yang merepotkan. Dan Si pendek ini, apa-apaan tatapannya itu? Seperti baru melihat manusia saja. Jika ini tidak di lingkungan sekolah, dia mungkin sudah kehilangan penglihatannya,' pikirnya, mengamati kedua gadis tersebut.

Kemudian, Keira mengalihkan pandangannya ke arah buku, mencoba untuk tetap fokus pada bacaannya.

"Tolong berhenti menatapku dengan tatapan bodoh seperti itu," ucapnya kemudian, tanpa menatap langsung pada kedua gadis itu.

"Wah, kau kasar sekali!" seru Fiona, sambil duduk di kursi yang ada di depan Keira, diikuti oleh Ila yang duduk di sebelah Fiona.

"Aku Ilaria, dan ini adalah Fiona," perkenalkan Kaela.

Keira hanya mengangguk sebagai tanggapan.

"Kau tidak mau memperkenalkan dirimu?" tanya Fiona.

Keira berpikir sejenak. "Apa itu perlu?" tanyanya.

Fiona terkekeh. "Tentu saja, kita tidak bisa menjadi teman jika tidak ada perkenalan dari kedua belah pihak," jawabnya.

"Yah... Aku juga tidak ingin berteman dengan kalian," gumam Keira pelan.

Yelkrana Saga : Tracing the Trails of Eternal WarfareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang