49

44.5K 3.5K 162
                                    

"Mama mana Pa? belum bangun?" tanya Alga yang baru saja keluar dari kamar, dia sudah bangun sejak tadi namun belum menemukan keberadaan sang Mama.

"Masih di kamar, temenin adek" jawab Saga yang baru saja pulang dari lari paginya.

"Ngapain di temenin? udah siang gini ya kali takut" ucap Alga mendudukkan dirinya di sebrang Saga.

"Sakit, semalam demam. untung rumah Lino dekat jadi tengah malam Papa panggil dia cepat datang ke sini"

"Lino? ngapain Papa panggil dia ke sini? dia kan bukan dokter anak, mana tau dia soal anak-anak, jangan-jangan dia asal priksa lagi"

"Ada apa ribut-ribut? Adek baru tidur kalau mau ribu sana di luar" ucap Shakira berjalan menghampiri mereka berdua.

"Aku tau kenapa Raksa sering sakit" ucap Alga dengan wajah seriusnya.

"Kenapa?" penasaran Saga.

"Karena kebanyakan mikir keanehan kalian berdua, coba kalau kalian berdua normal kaya suami istri pada umumnya. Kan tuh anak gak kebanyakan mikir aneh-aneh" jawab Alga dalam hati tersenyum bangga pada dirinya sendiri karena membuat kedua orang diem dengan pemikirannya masing-masing.

"Coba deh, kalian berdua ingat-ingat. Udah berapa kali dia sakit selama tinggal sama kita? udah sering banget kan? gak cuma sekali atau dua kali, dan itu bukan karena tubuh dia aja yang sakit, itu juga karena kepikiran kalian berdua" sambungnya lagi.

"Lino bilang adek kecapean" ujung Shakira.

"Mama jangan percaya sama dokter baru lulus itu, dia bukan dokter anak tau apa dia soal anak-anak. Udah paling bener tuh kalian hidup normal layaknya suami istri pada umumnya biar tuh anak fokus sama pemulihan dia. Kalau trus begini kan dia jadi gak bisa fokus sama dia sendiri, pasti kepikiran sama kalian terus jadi stres"

"Emang kalian gak bosen hidup gitu-gitu terus dari dulu? kalau gitu mending pisah aja biar lebih jelas. Mama cari suami baru, Papa cari istri baru, aku cari pacar baru juga. Kita sibuk aja sama hidup masing-masing nah urusan tuh anak biarin aja urus sendiri udah gede ini" ucap Alga bangkit dari duduknya.

"Aku aja bosen lihat kalian begitu terus, dari aku umur delapan tahun sampai sekarang aku tujuh belas tahun. Kalau emang udah gak mau sama-sama ya udah pisah aja, dari pada gini terus. Aku gak masalah udah biasa sama kalian tapi Raksa gak biasa dengan keanehan kalian, mungkin sekarang dia belum tau kesenangan hidup di luar rumah, tapi lama-lama dia juga bakal tau dan kalau sampai dia nemuin di itu kalian sendiri yang rugi" ucap Alga menatap kedua orang tuanya yang hanya diam di tempatnya masing-masing.

"Papa sendiri yang bilang kalau Raksa itu beda, dia kalau sakit bakal diem gak bakal ngasih tau kita. Harusnya Papa juga tau setiap kali dia minta pulang ke sini, berati rumah kita yang lebih besar berkali lipat dari rumah ini gak nyaman buat dia, kalian bilang sayang sama dia tapi mana? Sayang kalian buat dia cuma setengah-setengah" ucap Alga lalu pergi ke kamar kedua orang tuanya untuk melihat adiknya.

Alga masuk ke dalam kamar dengan pelan-pelan, dia naik ke atas kasur lalu duduk di samping adiknya yang tengah tertidur "Mereka emang ngeselin, kabur aja yuk" ucapnya mengusap pipi adiknya yang sedikit memerah karena hawa panas tubuhnya.

"Lo aja yang baru udah bosen sama sikap aneh mereka apa lagi gue yang udah bertahun-tahun sama mereka. Kalau lo gak sakit gini gue gak akan ngomong kaya tadi ke mereka" ucap Alga membaringkan tubuhnya lalu memeluk adiknya "Gue takut lo beneran ikut Ibu, nanti gue gak ada temen buat ribut lagi. Lo kalau mau ikut Ibu jangan sendirian gue temenin lo pergi" lanjutnya dalam hati.

Shakira dan Saga masih duduk di ruang makan, mereka berdua hanya diam dengan pemikiran masing-masing.

"Apa yang di katakan Alga benar" ucap Saga memecah keheningan di antara mereka berdua.

RAKSA MAHATAM (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang