Part 4🌷

7 0 0
                                    

🌷Bahkan untuk bertanya siapa namamu, tidak terpikirkan olehku🌷

"Apapun keputusanmu kita sebagai sahabat tetap mendukungmu, tapi jangan ulangi lagi tindakanmu semalam"

Sebuah nasehat kecil terngiang di telinga seorang pria yang tengah duduk di balkon kamarnya. Ia tersenyum getir sembari memijit pelipisnya. Rasa pening masih terasa di kepalanya, namun lebih baik daripada kemarin malam.

Pria itu melirik arloji di pergelangan tangannya. Ia teringat hari ini memiliki janji untuk menjemput kerabatnya di bandara. Tidak ingin membuat saudaranya menunggu lama, ia bergegas ke bagasi memasuki kendaraan roda empatnya dan melaju menuju bandara.

Jalanan nampaknya cukup padat hari ini, tidak seperti biasanya. Lampu lalu lintas menunjukkan warna merah, membuat para pengendara harus berhenti sejenak guna ketertiban lalu lintas. Dering ponsel berbunyi di saku celana pria itu, ia lantas mengambil benda pipih tersebut.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawab pria itu

"Sudah sampai mana dek?" tanya wanita diseberang sana.

"Lampu merah patung garuda"

"Oh iya, mbak udah sampai dibandara. Mbak tunggu di dekat parkiran dek"

"Iya mbak, tunggu dulu disana. Farhan lagi dijalan"

Setelah mengucapkan salam dan memutuskan sambungan telepon, pria bernama Farhan itu melajukan mobilnya saat lampu berwarna hijau. Mobilnya terus melaju sampai ketika sebuah truk menghalangi jalannya, ia menurunkan kecepatannya, karena truk tersebut sedang berbelok dari arah yang berlawanan. Sekiranya jalan sudah aman, ia kembali menginjak pedal gas mobilnya secara perlahan. Namun ketika itu ada sebuah motor melaju ke arahnya dan

Brukkk

Farhan tersentak ketika menyadari hentaman yang menimpa mobilnya. Orang-orang mulai berkerumunan di sekitarnya. Farhan cukup panik atas kecelakaan yang menimpanya. Ia berusaha tenang untuk menghadapi situasi tersebut. Meskipun bukan Farhan pelaku sebenarnya, namun ia tetap bertanggung jawab atas pelaku sebenarnya karena kondisi pelaku juga disebabkan karena mobilnya. Ia tidak ingin ada kesalahpahaman yang dapat menyebabkan kerugian bagi dirinya maupun orang lain.

Farhan menepikan mobilnya ke tepi jalan, lalu menghampiri pelaku itu di depan masjid yang telah diamankan oleh masyarakat setempat.

"Maaf permisi" ucap Farhan sambil membelah kerumunan warga tersebut.

Setelah berhasil membelah kerumunan, Farhan dapat melihat dengan jelas kondisi pelaku yang telah menabrak mobilnya. Farhan mendekati pelaku itu dan saat dilihatnya ternyata seorang wanita.

"Mbak tidak apa-apa?" tanya Farhan

Wanita itu menolehkan kepalanya, ia menatap Farhan yang berada di sampingnya. Tatapan keduanya bertemu hingga terkunci beberapa saat sebelum seorang warga menyadarkan keduanya.

"Mbak, kayaknya kaki mbak terkilir" ucap seorang ibu yang membantu wanita itu.

Farhan pun melirik kaki wanita itu. Ia tergerak untuk membantunya.

"Biar saya bantu bu" jawab Farhan. Ia mengambil alih kaki wanita itu.

"Maaf sebelumnya, saya harap kamu dapat menahannya" lanjutnya.

Farhan memeriksa kaki wanita itu terlebih dahulu, sambil memijit pelan pergelangan kakinya.

Krekkk

Swapped PartnersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang