Part 3🌷

9 0 0
                                    

🌷Berpikirlah positif, karena kita tidak melihat sesuatu yang tidak bisa kita lihat🌷


Tiga hari berlalu Cinta berada di kampungnya. Ia masih setia menemani dan merawat ibu. Kakaknya Azzam sudah berangkat bekerja sekitar 20 menit yang lalu. Tinggal lah ia dan ibunya yang ada di dalam rumah itu.

Cinta berdiri di ambang pintu kamar ibunya sembari menatap sosok wanita paruh baya yang tertidur dengan pulasnya. Ia bersyukur Allah masih memberi kesempatan untuknya merawat ibu.


Sekitar pukul 07.00 WIB Dokter Anna mendatangi rumahnya untuk memeriksa kondisi ibu. Cinta dan Azzam cukup terkejut melihat kehadiran Dokter Anna secara tiba-tiba, padahal janjinya ia akan datang di sore hari. Saat itu Cinta sedang menyiapkan sarapan untuk ibu Ratna, sedangkan Azzam menyiapkan keperluannya untuk berangkat kerja.

Tok tok tok

"Assalamu'alaikum"

Cinta mengernyit bingung, di pagi hari rumahnya sudah kedatangan tamu, tumben sekali pikirnya. Ia menoleh kepada Azzam seolah bertanya apakah Azzam ada janji dengan seseorang?, sementara Azzam hanya mengendikkan bahunya.

"Abang lihat dulu ke depan" ucap Azzam. Ia pun membukakan pintu untuk tamunya.

Azzam terkejut mendapati Dokter Anna yang sedang berdiri dihadapannya. Namun ia segera menetralkan dirinya dan bersikap seperti biasa.

"Wa'alaikumsalam" jawab Azzam. "Ada apa Dok tiba-tiba ke rumah pagi sekali?" tanya Azzam to the point.

Dokter Anna tersenyum ramah, ia tak aneh dengan sikap Azzam yang dingin kepada wanita.

"Apakah boleh saya masuk terlebih dahulu?" tanya Dokter Anna

"Oh iya, silahkan masuk dok" jawab Azzam.

Dokter Anna terkekeh, ia menggelengkan kepala melihat raut wajah Azzam yang seolah tengah menghadapi ujian akhir semester dengan seriusnya.

Azzam tersenyum miring, ia merutuki kebodohannya yang lupa mempersilahkan Dokter Anna masuk ke rumahnya terlebih dahulu. Tak ingin bertambah malu di hadapan Dokter muda itu, Azzam pun mempersilahkannya duduk di kursi ruang tamu.

"Silahkan duduk Dok, sebentar saya panggilkan Asma dulu" ucap Azzam lalu pergi ke dapur dan meminta Cinta membuatkan minum untuk Dokter Anna.

Setelah itu, Azzam kembali ke ruang tamu. Kemudian di susul Cinta dengan membawa secangkir teh beserta kue kering di nampannya. Azzam duduk di depan Dokter Anna, sedangkan Cinta di sampingnya. Suasana hening sesaat, namun tak berlangsung lama karena Dokter Anna langsung menjelaskan perihal kedatangannya.

"Maaf sebelumnya sudah mengganggu waktu pagi kalian. Sebenarnya janji untuk check ibu harusnya sore nanti, tetapi siang ini saya ada jadwal operasi menggantikan dokter senior, jadi kemungkinan pulangnya sore, takutnya tidak sempat mau check ibu. Oleh karena itu, saya putuskan check kondisi ibu pagi ini saja". Jelas Dokter Anna

Cinta dan Azzam mengangguk paham. Mereka mempersilahkan Dokter Anna memeriksa kondisi kesehatan ibu.

Usai memeriksa ibu Ratna, Dokter Anna menyatakan bahwa kesehatan ibu sudah lebih baik dari sebelumnya. Infusnya pun sudah dilepas oleh Dokter Anna. Namun dengan catatan ibu Ratna belum dianjurkan melakukan pekerjaan yang berat selama seminggu ke depan. Selanjutnya Dokter Anna menulis resep obat dan memberikannya kepada Azzam. Setelah urusannya selesai, Dokter Anna langsung berpamitan kepada Azzam dan Cinta, sebab pagi ini ia harus pergi ke rumah sakit untuk menangani pasiennya yang telah menunggunya.

Swapped PartnersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang