🌷Kamu adalah buah pertama yang harus kuat layaknya baja🌷
"Kemana lagi tuh anak" gumam Nyimas yang terlihat tengah mencari seseorang.
Usai kelas pagi ini, Nyimas tidak melihat Cinta dikelas seperti biasanya. Ia pikir Cinta ke kamar mandi, lalu kembali ke kelas dan duduk dipojok ruangan sambil membaca buku novelnya. Hampir satu jam Nyimas menunggu, namun sosok yang ditunggunya hingga saat ini tak kunjung datang.
Kini Nyimas berada di depan perpustakaan. Ia berharap Cinta ada di dalam sana. Sebab selain dikelas, biasanya Cinta pergi ke perpustakaan untuk membaca buku atau sekedar meminjamnya. Nyimas masuk ke ruang perpustakaan, lalu menuju lantai dua. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh tempat yang biasanya mahasiswa duduki untuk membaca sambil mengerjakan tugas. Sayangnya, ia tidak melihat keberadaan Cinta. Ketika itu, netranya menangkap salah satu teman kelasnya. Ia menghampirinya dan menanyakan keberadaan Cinta.
"Toni" panggil Nyimas kepada seorang pria yang sedang mencari sumber referensi di salah satu rak penyimpanan buku. Pria yang biasa disapa Toni itu membalikkan badannya.
"Lihat Cinta nggak Ton?" tanya Nyimas
"Emmm, lihatnya pas kelas selesai, kayaknya dia keluar tapi nggak tau kemana" jawab Toni
"Oh gitu ya, okay deh, thank you Ton"
"Sama-sama Nyi"
Nyimas melanjutkan pencariannya setelah memutuskan pembicaraan bersama Toni. Tiba-tiba ia dikejutkan dengan suara seorang perempuan.
"Nyimas"
Nyimas terkesiap ketika seorang perempuan menyapanya. Ia menoleh ke arah sumber suara yang entah sejak kapan sudah berada disampingnya.
"Ngapain celingak celinguk sendirian" ucap wanita itu.
"Lagi nyari Cinta, Mut"
"Oh si Cinta, itu dia lagi dipojok buku sebelum tangga, yang ada karpet merahnya" jelas Mutiara kepada Nyimas sambil menunjukkan letak keberadaan Cinta. Nyimas mengangguk paham. Ia tersenyum dan berterima kasih pada Mutiara.
Nyimas berjalan menuju tempat Cinta berada. Setibanya ia mendapati Cinta di atas karpet merah yang terbentang dengan AC yang menyala.
"Ckckck, dicari kemana-mana, nggak taunya tidur disini" ucap Nyimas sambil berkacak pinggang melihat Cinta tertidur pulas dengan buku-buku yang tergeletak disampingnya. Wajar saja, ditelpon tidak aktif, dicari juga tidak ketemu, ternyata yang dicari sedang tidur nyenyak bersama mimpi-mimpi indahnya.
Nyimas teringat bahwa pembaca di larang tidur di dalam perpustakaan. Oleh karena itu, ia membangunkan Cinta. Samar-samar Cinta mendengar suara seseorang yang membangunkannya, tetapi matanya masih enggan untuk membuka. Ia mengantuk sekali, sebab kemarin malam ia begadang untuk menyelesaikan tugasnya, sehingga waktu tidurnya pun berkurang. Sedangkan di pukul 04.00 WIB ia harus bangun untuk menjalankan rutinitasnya.
"Cin, ayo dong bangun. Udah mau dzuhur, kamu nggak sholat? Ayo, kita ke kantin juga." bujuk Nyimas. "Nanti kalau ketahuan dimarah sama petugas perpus Cin" lanjutnya.
Dengan usaha yang tidak sia-sia, akhirnya Cinta terbangun. Ia menggeliatkan tubuhnya sembari menyesuaikan netranya yang baru saja terbuka. Cinta mengambil ponsel dari dalam saku bajunya dan melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 11.45 WIB.
Cinta mengulas senyum lebarnya. Sementara Nyimas mendengus kesal dan matanya menyorot tajam Cinta seolah ingin menghabisi dirinya saat itu juga.
Cinta tidak berkata apapun kepada Nyimas, ia tahu bahwa wanita dihadapannya ini tengah kesal. Daripada ia mendapatkan omelan berkepanjangan dari sahabatnya itu, lebih baik ia membereskan buku yang tergeletak disampingnya dan menaruh buku itu di tempat semula. Setelahnya ia bergegas keluar dari perpustakaan, dan disusul oleh Nyimas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Swapped Partners
Ficção Geral"Siapa namamu?" "Cinta pak" *** "Kamu tau kenapa saya panggil Cinta?" "Tidak pak" _________________ Bagaimanakah kisah lengkapnya? Silahkan klik baca dan simpan diperpustakaan/pribadi ya guys🤗 Jangan lupa like, comment, vote and share guys😉😇 Happ...