8. Membaik

576 27 0
                                    

Kuyyy guyssss

Happy Reading 😄




Jam sudah menunjukan pukul 5 sore, terhitung sudah lebih dari 8 jam Alvin terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Alvan bahkan tidur disampingnya dengan posisi duduk. Datanglah suster yang akan memeriksa Alvin.

"Infusnya sudah habis, kadar oksigen kamu sebenarnya masih belum baik. Saya sarankan gunakan oksigen tambahan di rumah ya, jangan dibiarkan. Kamu sudah boleh pulang" ucap Suster itu dengan lembut. Ia melepas perlahan infus ditangan kanan Alvin, dan melepas masker oksigennya. Ya memang sedikit sesak, tapi sudah lebih baik.

"Terima kasih banyak suster" ucap Alvin dengan tersenyum.

"Administrasinya sudah lunas ya, semoga cepat sembuh"

Alvin tersenyum, lalu menatap Alvan yang masih damai tertidur.

"Van...Alvan bangun" panggil Alvin mengguncang pelan bahu saudara kembarnya.

Alvan pun membuka matanya.

"Loh Vin, udah boleh pulang?" Ucapnya kaget saat melihat si kembaran yang duduk.

Alvin mengangguk.

"Ayo Van, nanti ayah dan ibu cari" ajaknya.

"Gue bawa motor Vin, nanti lo masuk angin kalo naik motor" balas Alvan.

"Ya terus gue pulang gimana? Terbang? Jangan gila deh. Naik motor doang"

"Naik taksi aja ya?" Tawarnya.

"Jangan buang-buang uang Van, Jakarta tuh macet, tarif taksi bisa ratusan ribu. Dah ayo, gue juga ga selemah itu" tolaknya cepat dan langsung berjalan menuju pintu keluar rumah sakit.

Alvan pun mengikuti langkah kembaranya yang sudah lebih dulu.

"Oh ya, tas sekolah lo di Bima ya, mau kita ambil sekarang?" Tawar Alvan.

"Boleh, ponsel gue di tas, sekalian mau tanya tentang pengarahan tadi"

🍂🍂🍂

"Lo udah membaik Vin? Wajah lo masih pucet tuh" Ucap Bima sambil menyajikan minuman teh hangat untuk dua teman kembarnya.

"Udah kok, gue emang putih aja. Btw apa lanjutan pengarahan tadi?" Tanya Alvin.

"Ya gitu, masih soal di banned, lo ga bisa daftar lagi di kampus itu sampai waktu yang tidak bisa ditentukan. Minimal sih 2-3 tahun. Oh ya, kita yang SNMPTN juga bisa ikut beasiswa. Lo tau ga, si Ayu karena ga mau di banned, dia resmi ambil kuotanya" cerita Bima dengan antusias.

"G-gue ga mau di banned" Lirihnya.

"Meski lo coba lagi tahun depan, kampus itu ga bisa lo pilih. Kasihan ke angkatan selanjutnya."

'Iya kalau tahun depan gue masih hidup' monolog Alvin.

Dan si Alvin lebih banyak berbicara dengan Bima. Si Alvan hanya menyimak sambil ikut menyimpulkan jika kesempatan kuliah untuk Alvin satu-satunya hanya di SNMPTN ini.

.

.

.

Erwin menyambut dua anaknya yang baru pulang jam 7 malam, tadi Alvan memberitahu jika ia memutuskan lembur di bengkel agar bisa kerja setengah hari besok. Dan Alvin alasan ke rumah teman.

"Kalian makan dulu gih. Ibu masak sup sayur dan ayam goreng." Ucap Tarissa, ia menghampiri Alvin dan mengecek suhu tubuhnya yang sudah mendingan.

"Makan yang banyak ya Alvin"

One Soul, Two BodiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang