Sempat kulihat ke luar jendela, mobil berjejalan, lalu lalang dan terhimpit satu sama lain.
Ekspektasi yang tiba saat gerimis kunjung mereda.
Slip gaji yang berisikan angka yang bisa dihabiskan dibawah lampu manapun.
Berkedip melihat kembali sesuatu yang berjalan bebas diantara kerumunan macetnya ibukota.
Genangan air hujan yang sebentar lagi menenggelemkan kota dan seisinya.
Tidak ada yang tahu tujuannya, tidak ada yang tahu harapannya, tidak ada yang tahu cita-citanya.
Aku berbaring di kursi kantor. dinginnya AC dan peliknya tanggal muda masih bisa kukhawatirkan nanti.
Sekilas kulihat lagi kea rah jalan, lampu merah berubah jadi hijau tapi mobil motor tetap terdiam di tempatnya.
Klakson yang kuat kawan, kau tetap tak akan bergerak kemanapun.
Suatu saat kan kunantikan. Mobil mewah dengan aku di dalamnya.
Esok-esok pasti sampai
Esok-esok pasti bisa
Esok-esok pasti tercapai
Walau tak punya tujuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bait Bait Bangsat
Cerita PendekCompanion Piece atau sebuah Karya Pendamping. ditulis dan disusun oleh Nur Adianzah. Beberapa tulisan yang tidak terealisasikan sebagai lirik di mini album Mister Mejik oleh JAKA* (Moniker lain dari Nur Adianzah) digubah ulang menjadi puisi dan ju...