140

338 40 17
                                    

====

" Kau terbakar chikkibatto! " Ujar Naruko yg menyentuh kening Sasuke, "panas sekali". Ya,  bocah Uchiha itu demam tinggi.  " Sudah kubilang kan, kau jangan terlalu memaksakan diri. Meski kau ninja yg memiliki potensi tinggi jadi salahsatu ninja hebat dimasa depan,  kau manusia dan cuma anak 12 tahun,  baka! "

"Beri..sik..bawel" Sasuke yg terbaring lemah tak berdaya karena demamnya,

"untung saja aku sempat lewat sini. Aku sudah curiga tadi sore, kau keliatan lemah dan tak selera makan." Ujar Naruko.  "Mau ke rumah sakit? "

Sasuke dengan lemah menggeleng,  artinya tidak,  dia mau dirumah.  Dia sudah muak dengan rumah sakit, dan muak dengan sakit dan merasa lemah, yg membuat bayangan kejadian malam itu yg menghantuinya dalam mimpinya.

Menghela Nafas,  Naruko mengerti kenapa.  Berdasarkan buku yg dia baca,  menyatakan bahwa orang yang sakit mungkin cenderung mengalami mimpi buruk karena stres fisik dan emosional yang terkait dengan kondisi kesehatan mereka. Stres dapat memengaruhi pola tidur dan memicu mimpi yang lebih intens. Meskipun demikian, reaksi ini dapat bervariasi antarindividu.

"Istirahatlah,  ada aku disini" Ujar Naruko,  "demam haruan diturunkan. Aku akan mengambil es dan kain dulu".

Malam itu Naruko tinggal disana merawat Sasuke,  hingga gadis Uzumaki tertidur dipinggir tempat tidur Sasuke  dalam posisi duduk dilantai. Semua tak lepas dari pengawasan lemah Uchiha. 'Dasar..suka merepotkan diri sendiri' pikir Uchiha tanpa sadar tersenyum pelan dan tipis, 'Naruko...arigatou'.

=====

" おかえり[okaeri] (Selamat datang)" Itulah sambutan yang Sasuke dengar ketika memasuki rumahnya setelah dari latihan sebelum misi lain yang malah seperti babu penduduk desa dan beberapa kerabat petinggi desa.  "Ck.. Biasakan kalau masuk rumah ucapkan salam,  chikkibatto".

Sasuke yg sedang melepas sandal---atau sepatu--ninjanya menengadah kan Kepala nya,  menatap si pemilik suara,  Naruko Uzumaki yg membawa keranjang cucian,  Naruko baru saja selesai mencuci pakaian... Sasuke, siapa lagi yg kalian harapkan.  Minus pakaian dalam,  karena sudah sempat ditegur--diomeli Sasuke, yg mengejutkan Naruko,  bocah Uchiha apatis flat ini ternyata bisa mengomel juga---*tentusaja bisa Naruko,  Uchiha itu manusia juga*.

Hening... Tatap..

"Sekarang sudah ada aku disini,  jadi akan ada yg jawab"

Naruko langsung sweat drop,  bocah Uchiha ini adalah teka-teki yang sangat sulit dipecahkan. 'Sudahlah' pikor Naruko sambil menghela nafas, butuh waktu bagi Naruko memahami beberapa tentang Sasuke.  "Sekarang sudah ada aku disini,  jadi akan ada yg jawab ttebana". Naruko berujar dengan senyum diwajah dan nada suaranya.

"Ck.. Merepotkan"

"Apa baru saja kau ambil dialog nya Shikamaru..?"

"Ta---.... Tadaima...."

"Nah, gitu dong. Anak pintar"

"Aku bukan anjing.." Balas Sasuke yg mendengar nada suara Naruko seolah memuji hewan peliharaan. "Ah, sudahlah. Aku mengatakan nya karena kau memaksa" Sasuke sambil memalingkan wajah. Langsung masuk kedalam,  melewati Naruko begitu saja setelah menyadari tingkah malu-malu nya yg memalukan harga diri Uchiha agungnya.

Naruko berusaha menahan tawanya yg masih lolos sedikit,

"Jangan tertawa!"

"Hahaha...gomen" Tentu saja tanpa rasa bersalah Naruko mengucapkannya, "Okaeri nasai, chikki---Sasuke".

====

Pertarungan benar-benar sengit, tak hanya dipihak Naruko, tapi Kakashi juga.

"Ruko-chan!  Tolong biarkan aku membantu ttebayo" Naruto yg panik dan cemas, memohon pada kembaran nya untuk menghilangkan kubah aneh yg mengurung nya.

"Maaf,tapi tidak kali ini, ruto" Ujar Naruko dengan sedikit bentakkan lembut namun tegasnya.  " Orang ini....kalian masih butuh lebih banyak latihan bertahun-tahun untuk seimbang dengan orang ini."

"Tapi... Ruko-chan.. Kamu.. ---"

"Aku takkan mati disini ruto,  aku kan sudah berjanji akan melihat kau memakai topi dan jubah Hokage mu" Sela Naruko,  "Kakashi-sensei... Aku percayakan dua bocah bodoh itu ya".

"Baiklah, kau juga. sudah tugasku" Balas Kakashi.

"Kakashi-sene--"

"Percayalah kembaranmu Naruto" Kakashi menyelamatkan protes Naruto. Kakashi mengeluarkan sebuah gulungan, membukanya, menggoreskan darahnya di atas tulisan-tulisan disana.  "Kau bisa mendengarku, Zabuza?  Kita sama-sama tidak punya waktu" Ujar Kakashi,  memudar gulungan terbuka itu, "aku tahu ini mungkin berbeda dari caramu, tapi kupikir sudah waktunya kita berhenti bermain-main.  Bagaimana kalau kita selesaikan sekarang? ". Kakashi membuat segel tangan dengan gulungan yg sudah terlipat rapi ditangan nya.

" Menarik. Apa yg bisa kau lakukan dalam situasi seperti ini?" Terdengar suara Zabuza yg menggema. "Kakashi,  perlihatkan padaku".

=====

"Kaaa!!!!"

Kali ini teriakan yg lebih menyakitkan. Ikat kepala yg ia pasang dileher, terlepas keluar dari kurungan cermin es.  Terdapat beberapa becak darah pada kain ikat kepala ninja Konohagakure.

  "NARUKO...!! " Sasuke...untuk pertama kalinya, berteriak memanggil Naruko. Dirinya...begitu khawatir pada Naruko. Merasa marah dan tak berdaya debgan dirinya sendiri. Bahkan meski Sharingan nya muncul....percuma, bocah Uchiha terkurung dalam barrier pelindung ciptakan Naruko.

=====

Crash!!

  Suara puluhan cermin hancur,  bersamaan dengan suara pukulan,  hantaman yg disusul seorang yg familiar terlempar keluar dari kurungan cermin yg kini hancur semua. Mengejutkan semua hingga menoleh serentak ke asal suara dengan keterkejutan yg tergambar jelas diekspresi mereka.

"It's Game Over.. Haku.." Pelaku menyeringai licik dengan percaya diri yg nyaris sombong.

"Naruko!/ruko-chan!" Seru anggota tim 7 dan Tazuna. Pelaku itu... Naruko Uzumaki.

=====

   Naruko membiarkan dirinya terluka, memancing kelengahan Haku, dengan membuat Haku berpikir dirinya seolah terpojok namun masih berusaha, menggunakan sedikit chakra untuk jutsu raiton guna menemukan Haku asli menggunakan cahaya petir, merusak ujung pakaian Haku ujung pakaian yg tak terlihat dan tak mencolok sehingga haku tak menyadari nya.  Lalu memasang fuin hiraisin untuk bisa menangkap haku asli.  Memberi segel kecil pada cermin, sehingga bisa Naruko hancurkan juga dengan  menggunakan Raiton.

Dengan Fuinjutsu dan raiton juga hiraisin,  Naruko berhasil menangkap hakun yg asli dan langsung menghantam tinjunya. "Jangan bermain licik dengan rubah" Ujar Naruko,  "ada kata terakhir? "

Haku perlahan bangun, berdiri setelah terbaring dihantam pada wajah oleh Naruko,  membuat retakan parah yg perlahan topengnya hancur. " Bagaimana? " Tanya hakun pelan, "sejak kapan? ".

" Ung... Sejak..  Kau sibuk menghindar dan melempar jarum,  di 3 lemparan pertama dari 8 serangan mu" Jawab Naruko.

=====

Naruko Uzumaki_ [slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang