BAB 13 : DEVIL...

283 14 0
                                    



"...Kau tau, Aku tidak cukup tertarik dengan urusanmu ..." Casha bersuara memecah keheningan di dalam mobil yang tengah membawanya bersama Vander melaju kencang membelah jalanan California pagi itu.

Vander yang mendengar keluh gadis di sampingnya ini hanya menyunggingkan senyum tanpa mengalihkan pandangan dari layar tablet yang sedari tadi ia fokuskan.

"...Aku sangat ingin membunuhnya..." grutu Casha karena sebal sambil menghentakkan kaki tidak tau kemana ia akan di bawa oleh pria ini.

Mobil yang terus melaju membelah jalanan yang tidak terlalu ramai membuatnya sampai secepat kilat pada pemberhentian yang di tuju.

Ini pertama kalinya Casha menginjakkan kaki di negara ini, negara dengan banyak macam hal yang ada di dalamnya, dan sedikit yang ia ketahui tentang negara ini yaitu negara dengan Tingkat hiburan terbesar di benua ini termasuk Prostitusi.

Entah Dimana ini sekarang, mobil yang membawanya keluar dari jalan raya dan mengambil alih jalur yang sedikit kecil dan tidak beraspal. Semakin jauh mobil yang membawanya ke dalam dan dia melihat betapa rimbunnya pepohonan di ujung sana yang ia rasa mobil ini membawanya masuk ke dalam hutan.

Hingga dia melihat sebuah kastil yang cukup besar di depannya yang tak terawat dan terbengkalai dengan banyaknya penjaga yang mengelilingi bangunan itu di lengkapi dengan persenjataan yang lengkap.

"...Apa kau ingin tetap di sini...?" suara Vander membuyarkan lamunan Casha yang ternyata sudah berdiri di depannya dan membukakan pintu mobil

"...Siapa kau sebenarnya...? Gumam casha melihat Vander yang berdiri di depannya dengan mengulurkan tangannya untuk menuntunnya keluar dari dalam mobil.

"Keluarlah... tidak perlu takut..." ucapnya Kembali seperti menjawab kebingungan pada wanita itu

Dengan keraguan yang ada pada dirinya, Casha mau tidak mau harus mempercayai pria ini dan menerima uluran tangan darinya.

"Vander, tempat ini sangat mengerikan...?" casha berbisik sembari dengan kuat mengapit lengan pria di sampingnya itu sambil terus berjalan menusuri Lorong gelap dengan minim pencahayaan di dalamnya dan sepertinya tidak berujung.

"Perhatikan langkahmu..." suaranya memperingati.

"...Aku lebih mengharapkan kau menjawab pertanyaanku daripada kekhawatiranmu..." cletuk Casha sebal

Aakhh...

Ringis casha yang tersandung kakinya sendiri dan dengan sigap Vander memeganginya

"...Kau tidak apa...?"

Ya...sepertinya..."

...Dan pastinya kau lebih membutuhkan kekhawatiranku daripada jawaban yang kau inginkan bukan..." goda Vander membuat casha memalingkan pandangan darinya

Semakin jauh ke dalam kakiku menapaki setiap sudut yang entah kemana pria ini menuntunku untuk mengikutinya, arsitektur dari setiap pahatan dinding itu terlihat sangat mahal namun tertutup oleh tumbuhan merambat yang menyelimutinya

Begitupun dengan banyaknya patung-patung yang ia jumpai di sepanjang Lorong yang ia lewati

Berbeda dengan ruangan utama yang cukup mewah dan juga tertata yang sebelumnya ia lewati.

Tempat ini terlihat seperti rumah Hantu...

Kakiku sepertinya mati rasa, setelah berjalan lumayan jauh hingga berhenti pada pintu besi yang cukup kokoh di depannya dan di jaga oleh dua orang penjaga dan kemudian membukanya untuk kami

THE DARK MAZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang