Bab 21 : Blood Feast (5)

108 4 0
                                    


Dorr... Dorr....

"Dasar bodohh..." River dengan amarahnya melayangkan dua buah peluru panas yang tepat mengenai kepala dari kedua penjaga yang bertugas di depan pintu brangkas bawah tanah miliknya.

Kedua penjaga itu seketika tumbang mengenaskan dengan darah yang berceceran mengotori lantai

Pria itu berlari dengan tergesa menghampiri tuannya dan segera setelah berada di sana ia melihat genangan darah dari anak buahnya yang baru saja meregang nyawa karena tuannya

"Aku bisa tau itu semua ulah Vander..." ucap River dengan dinginnya pada Hans yang tak lain adalah tangan kanan kepercayaannya tanpa mengalihkan pandangannya pada kedua mayat yang baru saja ia tembak.

"Saya juga berfikir demikian tuan, tapi akan sangat buruk jika melakukannya sekarang..." ucap Hans memperingatkan tuannya.

"Jadi maksudmu aku harus membiarkannya pergi membawa kabur semua Berlianku...?" geram River melirik nyalang Hans.

"Tentu saja tidak, tapi fikirkan juga tentang reputasi anda setelah itu jika kita melakukan penyerangan terlebih dahulu."

Terlebih lagi di acara seperti ini." sambung hans

"Aku tidak peduli..." River berjalan keluar meninggalkan Hans dengan berapa anak buahnya yang mengikutinya di belakang.

𖦹 ׂ 𓈒 🐇 / ⋆ ۪

"Tuan semuanya berjalan sesuai rencana..." jack melapor dari sambungan earpiece.

"Bagus, pergilah sekarang..." jawab Vander

"Sebentar lagi anjing gila itu akan mengamuk." Cletuk Rios menghela nafas

"Lihatlah Sesuai ucapanmu dude..." balas Darren yang melihat beberapa anak buah rios mulai keluar dari persembunyiannya

"Hah ... baiklah sepertinya tidak perlu adanya penyambutan." Rios membual.

Darren dan Rios segera berjalan ke arah Vander yang Tengah duduk dengan tenang sebelum River dengan beberapa anak buahnya berjalan tergesa-gesa kesana.

River dengan Langkah lebarnya berjalan menuju meja tempat vander berada "Aku tidak menyangka kau berani mengacau di sarangku brengsek." River duduk di hadapan Vander dengan kasar berusaha berbicara dengan tenang walau amarahnya sulit untuk di kendalikan saat ini dan sangat ingin meghajar musuhnya itu.

" River duduk di hadapan Vander dengan kasar berusaha berbicara dengan tenang walau amarahnya sulit untuk di kendalikan saat ini dan sangat ingin meghajar musuhnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangannya semakin terkepal kuat kala melihat Vander menyunggingkan senyum hanya menatapnya dengan acuh tanpa memperdulikannya.

"Kembalikan berlian itu...-

"Berlian ...? Sejak kapan berlian itu jadi milikmu...?" vander dengan smriknya memotong ucapan River

Aku hanya mengambil kembali yang seharusnya memang menjadi milikku sejak awal..." Vander menyeringai dengan sombong.

THE DARK MAZETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang