pertemuan

1.2K 98 20
                                    

Sesampainya di depan pagar rumah (name),dia melihat mobil yang tidak pernah ia lihat sebelumnya terparkir di depan rumah.

(Name) berjalan masuk ke halaman rumah dan saat (name) hendak mengetuk pintu rumah (name) mendengar suara teriakan yang begitu memekakkan telinga.

"HEY,HEY HEY. Tante di mana adik ku?"teriak seseorang dari dalam rumah.

Tanpa basa-basi (name) langsung membuka pintu rumah dan masuk ke dalam rumah yang langsung di sambut oleh tatapan bertanya-tanya dan heran semua orang di ruangan itu.

"Apa?" Ucap (name) singkat.

"Bokuto-san,jangan berteriak"ucap pemuda bersurai hitam yang menatap (name).

"HEY,HEY,HEY. Akaashi,dia adik kita"ucap bokuto sambil menatap (name) dengan mata yang berbinar-binar.

(Name) mengernyitkan dahi nya dan menatap ibunya yang di panggil oleh kedua orang itu Tante.

"Bu,siapa mereka ini?" Tanya (name) pada ibunya.

Ibunya menghela nafas "sebenarnya kami bukan orang tua kandungmu (name),Tante gojo dan om Nanami hanya merawat mu karena orang tua asli mu menyuruh kami untuk merawat mu hingga sekarang" Ucap Tante nya dengan enteng.

(Name) terdiam,dia tidak bisa berkata apa-apa untuk saat ini. Rasanya semua yang ingin (name) katakan seperti tercekat di tenggorokan nya.

Gojo yang peka bahwa keadaan mulai sedikit canggung pun berbicara lagi.

"(Name),mulai hari ini. Kamu akan tinggal bersama kakak-kakak mu dan orang tua kandungmu karena mereka pasti sudah menunggu mu selama 13 tahun untuk bertemu denganmu hari ini" ucap gojo sambil tersenyum menyakinkan kepada (name).

"Tapi aku belum mengemasi barang-barang ku,itu pasti akan memakan waktu yang cukup lama" kata (name) sambil melirik ke akaashi yang tersenyum padanya.

"Kamu berdua akan menolong mu mengemasi barang-barang mu" ucap akaashi.

"Dan kamu berdua lupa mengenalkan diri kami padamu,aku akaashi dan ini bokuto" ucap akaashi sambil menunjuk ke bokuto yang tersenyum sangat lebar.

(Name) mengangguk tanda ia menyetujui apa yang akaashi simpulkan.

Mereka bertiga pergi ke kamar (name) untuk mengemasi barang-barang yang perlu (name) bawa ke rumah asli nya.

Setelah (name), akaashi dan bokuto mengemasi barang-barang milik (name). mereka pamit kepada Nanami dan gojo.

"Tante, apakah aku masih bisa main ke sini? apakah aku bisa datang ke sini jika aku ingin memanjat pohon?" Ucap (name) sambil memeluk gojo.

Gojo membalas pelukan (name) dan mengelus rambutnya "tentu saja (name),kamu bisa datang ke sini kapanpun yang kamu mau dan jangan lupa di sana kamu harus menjaga mulutmu agar tidak berbicara hal-hal yang tidak mengenakan bagi orang lain"

(Name) mengangguk "tapi aku tidak berjanji" gojo yang mendengar itu hanya bisa tersenyum,dia sudah tahu bagaimana sifat (name).

"Oi kalian berdua, katakan kepada anak yang berambut pirang dan orang yang narsis di keluarga kalian itu agar tidak mengejek atau menggoda (name). Karena jika dia sampai menangis,aku akan mengirim kedua bocah itu pergi ke planet mars" ucap Nanami dengan tatapan tajam dan nada sarkas kepada akaashi dan bokuto.

Bokuto yang mendengar itu langsung bergidik ngeri dan menganggukkan kepalanya,begitu juga dengan akaashi.

"(Name),ayo kita pergi sekarang. Pasti yang lain sudah menunggumu" ucap akaashi sambil mempertahankan senyuman nya.

(Name) mengangguk kemudian dia terdiam beberapa saat dan kembali bertanya "memangnya siapa yang akan menunggu ku di sana?" Tanya (name) bingung.

Akaashi menghela nafas dan menggelengkan kepalanya"kamu akan tahu jika kita sudah sampai di sana, sekarang ayo pergi" ucap akaashi.

(Name),bokuto,dan akaashi berpamitan kepada Nanami dan gojo. Kemudian mereka bertiga masuk ke mobil dan langsung pergi menuju rumah baru (name).

Setelah perjalanan yang cukup jauh, mereka bertiga sampai di mansion yang besar dan ada banyak mobil yang terparkir di depannya.

'holang kaya' pikir (name) pada diri nya sendiri.

Akaashi keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk (name),lalu akaashi dan bokuto membawa koper yang berisi baju dan barang-barang milik (name). Sementara (name) hanya membawa tas berisi raket, sepatu olah raga dan alat-alat olahraga lainnya.

Saat akaashi ingin membuka pintu mansion, terdengar suara vas pecah dan panci yang di lempar.

"SAMU,KAU SEHARUSNYA TIDAK MEMAKAN ONIGIRI KU!" Teriak seseorang dari dalam.

"KAU JUGA SEHARUSNYA TIDAK MEMAKAN PUDING MILIKKU."

Bokuto menghiraukan suara kegaduhan di dalam dan langsung membuka pintu yang langsung di sambut oleh panci terbang yang melayang ke arah wajahnya.

Plakk

Head shoot~

Bokuto langsung menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya. Akaashi yang melihat semua kejadian itu langsung mengajak (name) masuk ke dalam rumah dan orang-orang yang tadinya sedang sibuk berperang,kini hanya bisa terdiam sambil menatap ke arah (name) dan akaashi.

"(Name)?" Ucap seseorang yang sepertinya suaranya pernah (name) dengar.

"Osamu-san?" Tanya (name) pada pemuda bersurai abu-abu itu.

Pemuda itu mengangguk dan menatap (name) sambil tersenyum.

"Tak ku sangka bahwa kamu adalah adik kami" ucap Osamu sambil tersenyum.

(Name) kembali menatap keseliling nya dengan bingung.

(Name) menatap akaashi "akaashi..." (Name) berhenti di tengah kalimat karena dia tidak tahu harus memanggil akaashi dengan sebutan apa.

Akaashi yang peka akhirnya menjawab"akaashi-nii" kata akaashi sambil tersenyum kepada (name) dan (name) langsung mengangguk.

"Akaashi-nii, memangnya aku punya berapa kakak?" Tanya (name) bingung .

Akaashi berpikir sementara Osamu dan seorang pemuda yang berambut pirang sedang asik berkelahi sambil adu tinju.

Akaashi menatap (name) "sepertinya 18 dan kamu adalah anak terkahir yang berarti,kamu adalah anak yang ke 19 di keluarga ini" (name) mengangguk lalu kemudian setelah dia sadar apa terjadi,dia langsung menatap akaashi tak percaya.

Lalu seseorang berambut putih dan di ujung rambut depannya memiliki sedikit warna hitam keluar dari dapur.

"Suna,jangan hanya mengabadikan momen mereka bertengkar. Kau harus memisahkan mereka berdua,Osamu dan atsumu. Kalian berdua jangan bertengkar, apakah kalian tidak malu bertengkar di hadapan adik perempuan kalian?" Ucap pemuda itu dengan nada lembut namun di telinga (name) itu terdengar tegas.

Mereka bertiga yang di sebut namanya langsung duduk di sofa dengan tenang dan seolah-olah tidak terjadi apa-apa. (Name) yang melihat itu hanya bisa ber-swetdrop.

Pemuda yang keluar dari dapur itu menghampiri (name) dan tersenyum.

"Kau sudah besar ya sekarang, aku kita. Kau bisa memanggilku kita-nii" kita tersenyum dan mengelus puncak kepala (name).

(Name) mengangguk,akaashi dan kita hanya bisa terkekeh dengan ekspresi (name) saat ini.

"Sekarang ayo pergi ke kamar mu, biarkan kita-nii yang mengantarmu" kita membawa koper yang di bawa oleh bokuto tadi untuk pergi ke kamar (name).

Bagaimana dengan bokuto? tentu saja bokuto sudah ikutan nimbrung untuk mengajak suna,Osamu dan atsumu bertengkar.

Tbc~

Yoooᕙ⁠(͡⁠°⁠‿⁠ ͡⁠°⁠)⁠ᕗ

Gimana ceritanya? Author baru bisa up tengah malem begini, Karena tengah malam adalah dimana jiwa para manusia ingin pacaranᕙ⁠(⁠ಠ⁠ ⁠ਊ⁠ ⁠ಠ⁠)⁠ᕗ

Yua bakal usahin buat up lusa atau ngga besok, soalnya yua mau ngebet buat book tentang (name) yang mengurus para jamet-jamet di haikyuuᕙ⁠(⁠ ͡⁠°⁠ ͜⁠ʖ⁠ ͡⁠°⁠)⁠ᕗ

Jika kalian suka silahkan tinggalkan vote dan coment.

Thank you ❤️

Older Brother✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang