h

370 26 4
                                    

Pagi itu Yoongi terbangun saat mendengar suara berisik di kamarnya. Mata kucingnya mengerjap lucu.

"Eomma~" lirih Yoongi

"Sudah bangun sayang" wanita itu tersenyum lembut tanpa menghentikan aktivitasnya.

"Apa yang Eomma lakukan? " tanya Yoongi. Matanya sempat melirik ke kasur dan ternyata adiknya sudah tidak ada.

Nyonya Min tersenyum lagi, memasukan sebuah jaket yang sangat Yoongi kenali ke dalam koper berukuran sedang.

Klik

Koper hitam itu terkunci setelah zippernya di tutup rapat.

"Suga-ya"

Yoongi meremang mendengar nama kecilnya terucap lagi dari bibir ibunya.

"Suga. Hyung akan memanggilmu suga karna kau manis seperti gula" ingatannya kembali saat usianya 5 tahun.

Nama yang tidak boleh terdengar lagi di rumah itu karena pemberian kakaknya.

Entah apa yang membuat tuan Min melarang istri dan anak perempuannya menyebut nama itu.

Hingga saat ini hanya Nyonya kim,yang kadang masih memanggil Yoongi dengan nama suga. Yah, nyonya Kim memang lain dari yang lain, kadang memanggil Yoongi kadang Suga kadang nama lain yang spontan muncul di otak.

"Eomma-"

"Suga. Min Yoongi- pergilah nak. Jangan kembali kesini, rumah ini tidak baik untukmu. Eomma dan yoonji yang akan menemuimu kelak. Jangan datang dan jangan sampai bertemu Appa mu"

Yoongi menggeleng pelan, ia sudah memikirkannya, ia akan menuruti ayahnya.

"Dengarkan Eomma, Eomma tidak ingin kau menjadi korban keegoisan Appa seperti Yoonjae. Jalani hidup seperti yang kau inginkan. Eomma ingin kau bahagia"

"Tapi Eomma, Appa benar. Siapa yang akan meneruskan perusahaan. Hanya aku harapan Appa."

"Lalu bagaimana dengan cita-citamu? Bukankah kau ingin jadi produser? Jangan mengorbankan masa depanmu,jangan mengorbankan kesehatan fisik dan mentalmu. Eomma tau kau tertekan nak, di tambah lagi Appa selalu menyiksamu. Eomma tidak ingin kehilangan lagi. Cukup yoonjae yang meninggalkan eomma."

Yoongi menunduk menatap karpet abu-abu tanpa motif yang ia pijak.

"Kau tidak ingat pesan Hyung mu untukmu?

'Suga-ya, Hyung akan melihatmu dari sini. Mendengar melodi ciptaanmu. Mendengar lirik indahmu dari atas sini.

Saat kau lelah istirahat, jangan pernah menyerah' "

Air mata mengalir begitu saja, kedua manusia berbeda jenis dan usia itu menangis seraya saling memeluk memberi kekuatan.

"Bagaimana jika Appa-"

"Ssttt!! Eomma akan mengurus Appa " potong nyonya min.

Yoongi menggeleng tak setuju, ia sangat ingat dulu demi mendapatkan izin kuliah jurusan musik ibunya membuat perjanjian dengan ayahnya. Ibunya berhenti dari dunia hiburan. Dunia akting yang ia sukai.

"Eomma mohon,cukuplah eomma berdosa tidak bisa melakukan apapun. Eomma sangat menyesal. Eomma tidak ingin menyesal untuk kedua kalinya. Eomma akan melakukan apapun untukmu. " Nyonya Min menyakinkan Yoongi

Cukup lama ia terdiam hingga akhirnya ia mengangguk.

"Kalau begitu sekarang mandi dulu, eomma tunggu di bawah. Pergilah setelah sarapan"

Lagi-lagi Yoongi mengangguk

"Jika masih di Seoul, tetaplah tinggal bersama Seokjin. Eomma tau kalian tidak seperti dulu, tapi eomma yakin dia bisa menjagamu" nyonya Min mengusap lembut rambut anaknya yang berantakan.

bestfriend?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang