L

356 29 9
                                    

Hari mulai malam saat Yoongi menyelesaikan kelasnya,ia sedang tidak ingin ke agensi toh pekerjaannya sudah ia setorkan kemarin. Tinggal project baru yang masih jauh deadline nya.

"Kemana ya? Males juga mau pulang." Gumam Yoongi begitu melewati gerbang universitas.

Kakinya melangkah berlawanan arah dengan halte bus. Entahlah ia hanya tidak ingin melakukan apapun.

'Taman? Boleh juga' batin Yoongi

Ia menyeberang setelah membeli sebuah minuman kaleng di depan toko.

Sepi.

Suasana taman tenang dan sejuk, tapi hanya ada beberapa orang yang duduk disana.

Pikirannya melayang jauh memikirkan segala permasalahan hidupnya.

Tidak mudah tapi tidak begitu sulit juga, nyatanya ia bertahan hingga detik ini.

Uang kuliahnya sudah ia bayar kemarin dengan uang tunai yang ibunya berikan, sisanya ia akan menunggu honornya turun.

Tidak apa-apa, yoongi merasa baik-baik saja. Hanya saja ia merasa malu pada Kim Seokjin. Jika yang sudah-sudah ibunya akan mentransfer sejumlah uang langsung pada Seokjin untuk makan atau hitung-hitung uang sewa karena tinggal bersama sehingga Ia tidak begitu sungkan saat makan atau belanja keperluannya. Tapi Ia yakin sekarang uang yang ibunya kirim pada Seokjin sudah habis. Itulah sebabnya Ia jarang makan di rumah atau hanya makan sedikit.

Ditambah lagi kehadiran jimin yang tidak jarang menyindir Yoongi, ia sangat yakin kalau Seokjin sudah menceritakan tentang sebab kepergiannya dari rumah pada kekasihnya itu, terbukti dari sikap jimin yang semakin menganggapnya sebagai parasit.

Hahhhh~

Yoongi menghembuskan nafas panjang seakan bisa mengangkat beban di hati.

"Sedang apa Hyung? "

"Astaga! " kaget Yoongi ketika seseorang tiba-tiba duduk di sampingnya.

"Yakk!! Jeon pabbo!! Ngagetin gue aja Lo"

"Hehe, lagian Hyung asik banget ngalamun"



"Hyung, ikut gue yuk? "

"Kemana, gue males gerak"

"Gue gendong deh" canda yang lebih muda.

"Ayolah hyung~" rengek jungkook karena tidak mendapat respon lawan bicaranya.

"kemana dulu?"

"Nonton yang seru"

"Horor?" Jungkook menggeleng.

"Lebih seru, ini live" jungkook tidak menunggu keputusan Yoongi, ia segera menarik tangan putih yang tertutup jaket hitam menuju parkiran di ujung taman.

Jungkook tidak membawa helm cadangan, jadilah Yoongi mengeratkan tudung hoodie dan maskernya. Yang lebih muda sudah menawarkan helmnya namun ia menolak.

Suara bisikan-bisikan terdengar jelas di indra pendengaran Yoongi. Oh ayolah pendengaran Yoongi sangat tajam. Ia bahkan dapat dengan jelas mendengar kalimat tanya ' pacar jungkook? ' yang katakan di balik tangan yang menutup mulut.

"Siapa Kook? " tanya seseorang berambut cepak dengan lengan yang berotot.

Yoongi tebak Ia seumuran dengan Jungkook.

"Hyung Gue" Jungkook tersenyum sambil memberikan wing seperti sebuah kode.

"bilang aja crush Lo. Gue tikung tau rasa lo" bisiknya di telinga jungkook.

"Hallo, kenalin gue Bambam. "

"Yoongi" Yoongi menjabat tangan besar bambam setelah membuka tudung hoodie dan maskernya. Tidak sopan rasanya jika berkenalan namun menyembunyikan wajahnya.

bestfriend?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang