Di sebuah ruangan minim cahaya seseorang bertubuh tinggi duduk menikmati minuman beralkohol berkadar tinggi sendirian.
Mata elangnya menatap lurus pintu kamar yang tertutup.
Ia yakin penghuni ruangan itu sedang bermimpi indah sekarang.
Ah tidak, ia tidak yakin.
Ia hanya tahu penghuni kamar itu tertidur satu jam yang lalu karena dirinya yang memberi obat tidur.
Tidak, Ia tidak berniat jahat. Ia seorang calon dokter yang tahu dosis penggunaan obat tidur. Dan temannya hanya membutuhkan sedikit ketenangan agar tubuhnya bisa beristirahat.
Kim Seokjin kembali menuang minuman pekat itu ke dalam gelas dan menenggaknya hingga tandas.
Track
Gelas sebening kristal itu beradu dengan meja mini bar yang terbuat dari marmer berwarna hitam.
Cklekk
Seokjin membuka perlahan pintu kamar Yoongi dan duduk di tepi ranjang mengamati wajah damai yang terlelap.
Ingatannya kembali pada kejadian bagaimana ia bisa berasal di Seoul lagi, padahal ia berniat menghabiskan liburannya di busan bersama orangtua juga teman-teman lamanya, tapi yang terjadi ia malah kembali lagi kesini.
Bukan menyesal, pemuda Kim itu tidak menyesal sama sekali. Wajah kacaunya hanya mewakili hatinya yang remuk melihat keadaan seorang yang dulu pernah ia tinggalkan.
Yoongi telah menceritakannya,mungkin hanya sebagian. Ya ia tidak berhak tahu segalanya.
Flashback
“Yoonjae Hyung bunuh diri. Bukan meninggal karena sakit.” Ucap Yoongi tiba-tiba saat mereka berdua sedang beristirahat di ruang TV setelah perjalanan panjang busan-seoul.
Seokjin terperangah kaget, Ia baru mengetahui fakta itu. Ternyata keluarga Min begitu apik menjaga nama baik keluarganya.
“Yoonjae Hyung sangat suka musik, suaranya merdu. Tapi Appa paksa buat kuliah bisnis di London.” Yoongi menjeda.
“nilai akademiknya juga bagus, tapi Appa selalu menuntut sempurna. Padahal satu semester lagi Hyung lulus.” Yoongi menengadahkah kepalanya agar air mata tak mengalir.
“Mereka memalsukan berita bahwa kematian Yoonjae karena sakit. Padahal ia overdosis obat tidur. Tidak, dia sengaja menelan banyak obat tidur.”
Seokjin masih menyimak, tangannya terulur hendak mengusap pundak Yoongi, namun di tepis.
“Alih-alih kehilangan, Appa marah. Semua orang di rumah di larang memanggilku ‘suga’ karna nama itu yoonjae yang memberikan. Appa mulai mengaturku. Ia memanggil guru privat untuk mengajari bisnis. Appa juga memukulku jika Aku tidak menurut”
“Yoon-”
“Eomma berhenti dari dunia entertainment agar Aku bisa kuliah musik. “ potong Yoongi, air matanya sudah membanjiri pipi putihnya.
“Sekarang, Aku tidak tahu apa yang Eomma korbankan untuk membebaskanku. Aku hanya bisa berlari”
Seokjin menerjang memeluk tubuh gemetar Yoongi, tidak peduli penolakan yang Yoongi berikan.
Yoongi yang berada dalam pelukannya saat ini adalah Yoongi yang sangat rapuh, lembut. Ia bahkan takut memeluk terlalu erat.
Entah sadar atau tidak tapi bahasa yang Yoongi pakai bahkan sangat halus, tidak seperti biasanya yang berkata kasar juga memakai Lo-gue.

KAMU SEDANG MEMBACA
bestfriend??
أدب الهواة"Sahabat ya sahabat, pacar ya pacar" kim Seokjin "Tidak ada cinta dalam persahabatan" min yoongi