Q

342 23 5
                                    




6 tahun kemudian



Seorang Lelaki bertubuh tinggi di balut dengan jas putih  berlari menyambut pasien yang baru saja di turunkan dari mobil ambulance

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seorang Lelaki bertubuh tinggi di balut dengan jas putih  berlari menyambut pasien yang baru saja di turunkan dari mobil ambulance. Beberapa rekannya sudah di depan pintu. 

Seorang perawat menjelaskan kondisi seraya mendorong brankar. 

“Siapkan ruang operasi” Titah sang dokter yang memiliki wajah sangat tampan. 

Dengan percaya diri dokter itu melabeli dirinya world wide handsome. Oh sungguh, dia memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi. 

Tapi kepercayaan dirinya memang sebanding dengan kemampuannya. Ia berhasil menyelesaikan pendidikan ilmu kedokterannya lebih cepat. Melewati masa internship dan mendapat Surat Izin Praktek. Keahliannya sudah diakui oleh para dokter senior di rumah sakit nomor satu di Korea itu.

“Dokter Kim, jam kerja anda berakhir sekarang? “ tanya seorang dokter anestesi yang keluar bersamanya dari ruang operasi. 

“Ya” jawabnya singkat. 

“Anda tidak pulang ke busan? Bukankah ini malam Natal? “

Dokter yang baru saja menyelesaikan operasi ketiganya hari ini tersenyum. 

“Tidak, tidak ada Natal. Semua hari sama saja untukku”

Karena setiap momen berkumpul bersama keluarga akan menyiksaku dengan ingatan tentangnya. Bagaimana aku bisa bahagia sementara dia sendirian? ‘ batin Kim Seokjin sebelum kembali ke ruangannya. 

Ia akan istirahat sebentar lalu pulang ke apartemen nya. 

Menghabiskan malam Natal dengan sebotol wine bukan hal yang buruk, pikirnya. 

Seokjin melihat beberapa dokter yang baru saja bertukar jam kerja dengannya berlarian menuju pintu masuk khusus pasien saat ia akan pulang.

“Ada kecelakaan? “ tanya Seokjin pada petugas di balik meja receptionist. 

“Kecelakaan tunggal,petugas EMS ternyata juga sibuk di malam Natal. Kasihan sekali” ujar wanita berusia awal 30 tahunan seraya ikut menatap pintu utama Instalasi Gawat Darurat yang beberapa menit lagi kedatangan pasien. 

Dan benar saja, suara sirine ambulance terdengar. Sebuah brankar diturunkan dan di dorong. 

Petugas EMS dengan baju berlumuran darah berada di atas brankar sedang memberi pertolongan seraya menjelaskan kondisi pasien. Ia segera turun begitu dokter ahli mengambil alih tugasnya.

“Siapkan Defibrillator! “ perintah dokter senior yang menangani pasien. 

Dengan cekatan dokter magang yang mendampingi langsung menyiapkan apa yang diminta. 

bestfriend?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang