Chapter 29

671 79 4
                                    

"Apa? Ulangi lagi kau barusan bilang apa?" Seru seorang pria mengorek lubang telinganya.

"Gigolo." Ucap Leo datar usai berkata begitu pria yang masih mencoba mendengar perkataan Leo langsung saja menjitak kepalanya keras.

"Kau—bajingan tengik ini! Apa yang kau pikirkan hah? Ada banyak pekerjaan yang lebih baik dari itu sialan." Ujar pria itu berapi-api.

"Kenapa? Lagipula hanya menggoyangkan tubuh dan voila kau dapat uang setelahnya." Sahut Leo lempeng.

Berkacak pinggang dengan mata melotot pria itu menarik kerah baju Leo guna menghadap padanya. "Hei dengar hanya karena seks satu malam kau bisa mendapatkan uang dalam sekejap bukan berarti kau akan bahagia." Jelas pria itu.

"Benar ku akui menjual diri adalah jalan pintas mendapat uang dalam waktu cepat tapi,apa kau tidak terpikir bagaimana dampaknya?" Ujar pria itu pelan.

"Hidupmu berantakan,kotor kau akan terus merasa jijik dengan dirimu sendiri dan yang lebih buruk kau dipandang hina oleh orang²." Sahut pria itu pelan.

"Jadi ku mohon Leo jangan pernah sekalipun terpikir untuk menjadi gigolo tolong...jangan sepertiku." Ucap pria itu menunduk dengan mata yang menyiratkan kesedihan.

Leo hanya membisu menelisik wajah pria di samping tak ada bantahan apapun yang ia keluarkan sampai pria itu mengangkat pandangannya Leo mengunci bibir menunggu kalimat pria itu selanjutnya.

"Ku mohon demi diriku demi pertemanan kita hiduplah dengan normal." Berujar lirih pria itu meraih kedua tangan Leo.

"Ini permintaanku Leo."

"Kalau begitu berjanjilah bahwa kau akan berhenti dari pekerjaanmu." Balas Leo setelah lama terdiam dan bersamaan dengan ucapan Leo pria itu mengangguk seraya menjawab. "Akan ku lakukan."

°

°

°

"Breaking News seorang pria ditemukan bunuh diri rabu siang ini di kamar hotel xxx,belum di ketahui pasti apa penyebab bunuh diri namun menurut...."

Hujan disertai petir mengguyur deras saat itu Leo yang berdiri dibalik meja kasir hanya termangu dengan pandangan kosong.

"kuat dugaan alasan bunuh diri.."

Layar plasma itu masih menyiarkan berita yang di dengar oleh kedua telinganya bersama sepasang mata yang membulat sempurna.

"...lantaran depresi berat akibat terlilit utang pria itu memilih mengakhiri hidup."

Hosh

Hosh

Hosh

Leo berlari keluar dari supermarket tak mengindahkan para pelanggan yang berteriak marah ke arahnya dengan langkah cepat beserta nafas yang memburu hebat.ia dengan segenap tenaga berlari menuju suatu tempat.

Sampai ke tujuan ia dengan nekat menerobos pintu masuk hotel tak peduli beberapa polisi beserta para wartawan yang berada di sekitar.

"Siapapun dilarang memasuki kawasan ini." Ujar seorang polisi menghadang Leo dengan aura dominasinya namun seolah tuli Leo tetap mencoba memaksa masuk.

"Hei hanya orang polisi dan wartawan yang boleh memasuki kawasan ini,sial! Kalian hentikan pria ini." Teriak polisi itu kewalahan menghentikan Leo.

"Lepaskan! Brengsek dia temanku biarkan aku menemuinya." Maki Leo melepaskan kedua tangannya dari cengkraman para polisi.

"Lepaskan!" Teriak Leo memberontak.

I Became The Lousy Side Antagonist [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang