Chapter 30

816 76 12
                                    

Dua tahun terbilang dua tahun sudah Kim Saehyun kabur dari Korea Selatan ke Jerman ada banyak hal yang telah ia lalui seperti pengakuan Do Han,rumor palsu dirinya serta Jo Taehwan yang masih mencarinya.

Niat untuk pergi ke luar negeri sama sekali tak terpikirkan oleh Kim Saehyun usai lolos dari pengejaran Taehwan ia hanya akan pergi ke desa terpencil suatu tempat dimana tak ada satu pun yang mengenal dirinya dan neneknya disana.

Namun rencana itu segera ditepis Baek Shinwoo selaku orang yang sudah membantunya pergi dari Korea.

Shinwoo berkata bahwa rencana yang ia rancang terdengar sembrono bagaimana tidak menghancurkan alat komunikasi,meninggalkan apartemen dengan menaiki bus lalu kemudian pergi ke desa terpencil dan itu masih di Korea.

Ditambah lagi rencana itu dilakukan hanya dengan bermodal nekat.

Baek Shinwoo menolak rencananya mentah-mentah—tentu saja ada banyak alasan dibaliknya yang pertama merusak kedua ponselnya adalah awal yang bagus.tapi,kabur dari jangkauan Taehwan dengan mengandalkan transportasi umum itu adalah kesalahan fatal untuk Seorang Jo Taehwan yang memang dasarnya seorang konglomerat melacak keberadaan Kim Saehyun adalah hal yang mudah baginya.

Seperti melacak dan meretas cctv jalan raya di setiap kendaraan.

Kedua hanya pergi ke desa terpencil itu belum cukup untuk terlepas dari Jo Taehwan sepenuhnya bagaimana jika ada mata-mata dari pria itu yang menyamar? Serta berbagai macam hal lainnya.

Mendengar perkataan Shinwoo ia akhirnya sadar bahwa hal yang sudah ia rancang sepenuhnya masih banyak kekurangan keputusan tepat ia meminta pertolongan padanya.

Sekali lagi ia sangat berterima kasih pada Baek Shinwoo.

Malam setelah pesta itu ia sudah mengatakan semuanya pada pria itu tidak—sebenarnya hanya terkait hubungan ia dan Jo Taehwan soal dirinya yang bukan dari dunia ini ia belum mengatakannya pada siapa pun termasuk nenek.

Ia masih mengingat ucapan Shinwoo ketika ia mengatakan semuanya malam itu.

"Ku rasa ada banyak hal yang ingin kau sampaikan tapi,tak apa aku tidak akan memaksamu itu keputusanmu ingin mengatakannya atau tidak. Tugasku hanya membantumu."

"Aku.."

"Jangan paksakan jika sudah waktunya katakan semuanya ok."

Setelah semua bantuan yang pria itu berikan bagaimana ia bisa membalasnya dia tidak ingin menyembunyikan apapun.

Dulu sekali pada hari pertama ia bertransmigrasi ia percaya bahwa semua manusia yang ada di dunia ini hanyalah karakter semata yang menjalankan perannya masing‐masing di novel,mereka tak nyata,takdir mereka telah diatur oleh sang penulis.

Tapi kini setelah semua yang ia lalui ia menyadari banyak hal bahwa mereka sama sepertinya—mereka hidup dan mempunyai tujuan serta keinginan sama halnya dirinya di dunianya dulu.

Saehyun yang melamun di sofa seketika dikagetkan dengan suara Shinwoo yang memanggilnya mengerjapkan mata dengan tubuh terkesiap ia lalu menoleh.

"Astaga Hyung kau mengagetkanku." Ujar Saehyun.

Shinwoo yang baru saja selesai mandi mendekat dengan rambut basah menelengkan kepala bingung. "Saehyun-ah apa aku membuatmu kaget? Aku hanya memanggilmu seperti biasa." Tutur Shinwoo polos.

Mendengar balasan pria itu Saehyun dalam duduknya mengusap pipinya canggung. "Benarkah?" Sahutnya linglung. "Sepertinya aku tidak fokus maaf."

"Kenapa minta maaf?" Duduk disebelah Saehyun pria itu menyatukan kening keduanya lalu melanjutkan. "Tidak panas." Bingung Shinwoo pelan.

I Became The Lousy Side Antagonist [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang